Sosok Liberty: Wanita yang Sudah Berkedai di Pos Terakhir Jalur Pendakian Gunung Marapi Sumbar
Di Sumatera Barat, ada satu gunung yang menjadi favorit para pendaki apalagi bagi para pendaki pemula yaitu Gunung Marapi.
Biasanya pendaki pemula hanya mendaki sampai ke kawasan BKSD atau Pesanggrahan.

Pesanggrahan merupakan tempat camp atau berkemah para pendaki sebelum mendaki lebih lanjut ke puncak Gunung Marapi.
Di Pesanggrahan tersedia musholla hingga toilet umum yang biasa digunakan oleh para pendaki untuk mengambil air.
Karena Gunung Marapi terkenal sebagai gunung yang sulit ditemukan sumber airnya jadi para pendaki biasanya akan membawa air dari Pesanggrahan ini sampai ke atas.
Jarak dari Pesanggrahan ke puncak Marapi berkisar empat sampai enam jam lamanya pendakian.
Di Pesanggrahan para pendaki dapat melihat Gunung Singgalang yang terhampar luas di depan.
Kalau hari cerah akan tampak puncak Singgalang dan rumah-rumah penduduk.
Baca: Siaran Langsung Liga Dangdut Indonesia LIDA 2019 Top 12 Grup 1, Aksi Alif, Beni, Kiki, Puput (Video)
Baca: Meski Ronaldo Cedera, Juventus Sudah Punya Kartu AS Nan Ampuh, Siapa Dia?
Baca: Calon Istri Ajun Perwira Selisih Usia 48 Tahun, Ini Profil Jennifer Jill, Bukan Sosok Sembarangan

Udara di Pesanggrahan cukup diingin.
Disarankan bagi pendaki yang tak terbiasa dengan cuaca dingin wajib membawa jaket tebal dan sleeping bag.
Jarak dari Posko ke Pesanggrahan ini hanya memakan waktu setengah jam sampai satu jam perjalanan, tergantung dari kecepatan para pendaki itu sendiri.
Uniknya di Pesangrahan ini masih ada beberapa warga setempat yang berjualan
Sehingga bagi pendaki yang ingin meminum kopi atau teh bisa di warung-warung masyarakat ini yang buka selama 24 jam.
Hanya saja warung-warung ini buka setiap Jumat hingga Minggu, selain di hari itu tidak ada yang berjualan.
Seorang penjual di Pesanggrahan, Liberti, 49, ibu empat orang anak ini telah berjualan di Pesangrahan Gunung Marapi sedari mudanya.

Ketika ditemui, Sabtu (30/3/2019) Liberti bercerita dulu orang tuanya bekerja mengambil belerang di Gunung Marapi yang dijual sebagai obat.