Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pemilu 2019

DAFTAR 16 DAERAH Rawan Konflik Pemilu 2019, Masukkah Riau? Sumbar Masuk, Kapolresta: Polisi Netral

Daftar 16 daerah rawan konflik Pemilu 2019, masukkah Riau? Kepri dan Sumbar masuk, Kapolresta Pekanbaru pastikan polisi di jajarannya netral

Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
DAFTAR 16 DAERAH Rawan Konflik Pemilu 2019, Masukkah Riau? Sumbar Masuk, Kapolresta: Polisi Netral 

DAFTAR 16 DAERAH Rawan Konflik Pemilu 2019, Masukkah Riau? Kepri dan Sumbar Masuk, Kapolresta: Polisi Netral

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Daftar 16 daerah rawan konflik Pemilu 2019, masukkah Riau? Kepri dan Sumbar masuk, Kapolresta Pekanbaru pastikan polisi di jajarannya netral.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI merilis daerah rawan konflik Pemilu, dan ada 16 daerah di 16 provinsi dengan indeks kerawanan tinggi di atas skor rata-rata 49 hingga 55.

Dari 16 Provinsi itu ternyata Provinsi Riau tidak masuk, tapi provinsi tetangga yakni Kepulauan Riau dan Sumatera Barat (Sumbar) masuk daerah rawan konflik Pemilu 2019.

Baca: 6 Caleg Cantik GOYANG Pekanbaru dan Riau, Wakili Perempuan, dari Pengusaha hingga Politikus Sejati

Baca: VIRAL Selebgram Cantik Jual Bakmi dan Bakso, Juga Caleg Cantik pada Pileg 2019, Ia Suapi Pelanggan

Baca: Kisah CALEG CANTIK Asal Pekanbaru Door to Door Raih Simpati Warga hingga Sosialisasi Pencoblosan

Meskipun tidak masuk dalam 16 Provinsi rawan konflik itu tidak membuat Bawaslu dan instansi terkait santai, karena potensi itu selalu muncul bila tidak dilakukan upaya komunikasi dan preventif.

Bawaslu Riau bersama Forkompimda di Riau juga sudah punya komitmen semua masalah pada Pemilu sepakat selesai di Riau dan jangan sampai mencuat ke tingkat nasional.

"Kita sudah sepakat apapun masalah di Riau jangan sampai mencuat ke Nasional, kita selesaikan semua di Riau," ujar Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan kepada Tribun Selasa (9/4/2019).

Daftar 16 daerah rawan konflik Pemilu 2019 yakni, Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Papua, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.

Selain tingkat provinsi, Bawaslu RI juga memetakan kabupaten dan kota yang memiliki indeks kerawanan tinggi dengan nilai rata-rata 66,88 hingga 80,21.

Baca: Pengumuman Kelulusan PPPK di Riau Direncanakan Tanggal 10 April, BKD Riau Masih Koordinasi ke BKN

Baca: BUKAN Kampanye Politik, CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru Ini Kampanyekan Peduli Sampah dan Kebersihan

Baca: Kisah CEWEK CANTIK Berbisnis Pakaian, Layani Pelanggan Off dan On hingga Raup Omset sampai Rp 6 Juta

Ada delapan kabupaten dan kota di tanah air yang dinilai memiliki kerawanan tinggi, yakni Kabupaten Jayapura, Lembata, Mamberamo Raya, Solok, Intan Jaya, Tolakara, dan Kabupaten Nduga.

Bawaslu mengukur indeks kerawanan di tingkat provinsi dan kabupaten itu berdasarkan empat dimensi, yakni sosial politik, penyelenggaraan pemilu bebas dan adil, kontestasi, dan dimensi partisipasi.

Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru pastikan jajarannya netral

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto menyatakan jika aparat kepolisian bersama TNI, dibantu sejumlah instansi lainnya, siap mengerahkan kekuatan penuh untuk mengamankan penyelenggaraan Pemilu di Kota Bertuah.

Dimana, hanya tinggal beberapa hari saja, masyarakat akan melangsungkan pesta demokrasi yang berlangsung sekali lima tahun, tepatnya pada Rabu, 17 April 2019 mendatang.

"Pola pengamanan kita ada di 2.248 TPS, terdapat perubahan DPT, maka perubahan ini sudah kita sikapi dengan penyesuaian perkuatan," kata Susanto saat berbincang dengan Tribun, Selasa (9/4/2019).

Susanto menyebutkan jika pengamanan yang dilakukan akan bersifat menyeluruh.

Meliputi seluruh rangkaian kegiatan Pemilu 2019.

Baca: Mahasiswi CANTIK dan Cewek Cantik Bisnis Sampingan Make Up Artis, Belajar dari Tutorial di Youtube

Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah MINANG di Pekanbaru, KELILING 17 Provinsi di Indonesia Selama 73 Hari

Baca: KISAH Cewek Cantik ANAK BUNGSU Asal Pekanbaru, Melenggang ke Istana Negara Berkat Marching Band

Mulai dari pengamanan logistik Pemilu dari Kantor KPU hingga sampai ke TPS, dan sebaliknya.

Serta penempatan personel di TPS yang ada tersebut.

"Kita sudah melaksanakan berbagai kesiapan untuk pengamanan. Yang pasti kita lakukan secara maksimal untuk menjamin rasa aman bagi masyarakat," sebutnya.

"Kami mengingatkan kembali, TNI Polri menjamin keamanan masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Datang, dan salurkan hak suaranya di TPS yang sudah ditentukan," imbuhnya lagi.

Pria yang akrab disapa Santo ini juga menjamin, jajarannya senantiasa menjungjung tinggi netralitas dalam Pileg dan Pilres ini.

Lalu khusus di media sosial, Santo membeberkan, ada tim khusus yang melakukan pemantauan.

Terutama soal peredaran informasi yang bersifat hatespeech atau ujaran kebencian dan hoax atau informasi bohong yang berpotensi mengganggu Kamtibmas selama Pemilu berlangsung.

"Yang paling utama adalah kita berikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak mudah percaya, share, atau upload yang belum pasti kebenarannya," tegas orang nomor satu di jajaran Polresta Pekanbaru ini.

Baca: Kisah CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru, Art Director di Kastil Creative, Ikut Pertukaran Pemuda ke Jepang

Baca: KISAH Empat Cewek Cantik KETURUNAN TIONGHOA di Pekanbaru, Torehkan Prestasi Hingga Bekerja Part Time

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Bernama Felicia Susanto, Berasal dari Keluarga Keturunan Tionghoa

Sementara untuk antisipasi potensi kejahatan, Susanto memaparkan bahwa akan ada tim patroli gabungan terpadu, yang melakukan patroli dengan skala besar.

Untuk diketahui, jumlah personel Polresta Pekanbaru yang dilibatkan dalam pengamanan, dari awalnya 794 orang, ditambah menjadi 812 orang.

DAFTAR 16 DAERAH Rawan Konflik Pemilu 2019, Masukkah Riau? Kepri dan Sumbar Masuk, Kapolresta: Polisi Netral. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda/Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved