Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

BUAYA Nyaris Terkam Seorang Warga di Pekanbaru yang Sedang ASIK MEMANCING di Tepi Sungai Siak

Buaya nyaris terkam seorang warga di Pekanbaru yang sedang asik memancing di Tepi Sungai Siak, buaya berhasil dievakuasi

Editor: Nolpitos Hendri
Istimewa
Bangkai buaya yang ditemukan di jalan lintas Bono, Desa Petodaan, Kec Teluk Meranti. Buaya nyaris terkam seorang warga di Pekanbaru yang sedang asik memancing di Tepi Sungai Siak, buaya berhasil dievakuasi 

Selain itu kemungkinan yang ketiga, adalah buaya kehilangan makanan di habitat aslinya dan terpancing mencari makanan di luar habitat.

"Sering kali manusia menangkap ikan dengan cara meracun dan dengan listrik, memang banyak yang dapat tapi akibatnya buaya kekurangan makanan," kata Hutomo.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Mahasiswi, Ingin Cepat Wisuda dan Menjadi Penulis Terkenal

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru di Tahun 2018, Ada Harapan Besar di Tahun 2019, Religius

Sementara penyerangan buaya kepada manusia tersebut bisa diakibatkan oleh beberapa faktor.

Pertama masyarakat yang tidak sadar berada di dalam habitat buaya.

"Sering kali masyarakat lupa berada di tempat berbuaya, sehingga pas turun ke air buaya langsung datang," katanya.

Hutomo berkata saat itu terjadi, sering kali serangan buaya tidak mematikan, sehingga sering kali manusia masih bisa melakukan perlawanan.

Dirinya mencatat ada sejumlah kasus serangan buaya, di mana korban berhasil menyelamatkan diri.

Selain itu, buaya yang merasa terganggu akibat aktifitas manusia juga menjadi salah satu faktor buaya menyerang manusia.

Seperti yang dijelaskan Hutomo, dari beberapa kasus yang terjadi pihaknya sering kali mengevakuasi buaya yang mengalami luka, misalnya satu mata yang buta dan bagian mulut yang terluka parah.

Sepanjang tahun 2018, ini BBKSDA mencatat 10 kasus serangan buaya terhadap manusia.

Sejumlah lokasi yang terdapat penyerangan buaya, antara lain Air Molek, Taluk Kuantan, dan Batang Gansal.

Sementara itu, upaya pertama yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyerangan buaya adalah memasang papan peringatan, seperti yang dilakukan di Sungai Siak, Pekanbaru, Taluk Kuantan, Benai, dan Kampar Kiri.

"Ini semacam peringatan dini, agar masyarakat sadar beraktifitas di daerah berbuaya," kata Hutomo.

Hutomo menegaskan bahwa manusia bukanlah mangsa buaya. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved