Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ustad z Abdul Somad

Tagar #UASdifitnahKejiDanBrutal & #saveUAS jadi Trending Hari Ini, Said Didu: Twitter Saya Dihack!

Kemunculan tagar #UASdifitnahKejiDanBrutal dan #saveUAS merupakan buntut dari isu yang menerpa ustadz abdul somad

Editor: Muhammad Ridho
twitter
Hastag UAS Difitnah Keji Dan Brutal Trending Topic di Twitter 

Tagar #UASdifitnahKejiDanBrutal & #saveUAS jadi Trending Hari Ini, Said Didu: Twitter Saya Dihack!

TRIBUNPEKANBARU.COM - Nama Ustadz Abdul Somad (UAS) mendadak ramai diperbincangkan publik menyusul isu yang menerpanya. Minggu (14/3/2019) siang, jagad Twitter diramaikan dua tagar, yakni #UASdifitnahKejiDanBrutal dan #saveUAS.

Kemunculan tagar #UASdifitnahKejiDanBrutal dan #saveUAS merupakan buntut dari isu yang menerpa ustadz sejuta views tersebut.

Ustadz Abdul Somad alias UAS diserang isu tak sedap melalui akun Twitter @saiddidu.

Akun milik mantan mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu itu dibajak sejak Sabtu (13/4/2019) malam.

Said Didu sendiri sudah membuat klarifikasi bahwa akun Twitter miliknya diretas atau dihack.

"Teman-teman semua sekitar dua jam lalu Twitter saya @saiddidu dihack dan saya tidak mengendalikan lagi. Terima kasih," ujar Said Didu dalam rekaman video yang beredar di Twitter.

Baca: Mahfud MD Sebut Peretasan Akun Said Didu Merupakan Serangan Brutal Terhadap Ustaz Abdul Somad

Baca: TVONE Klarifikasi Cuitan Akut Twitter Said Didu yang Diretas Soal Ustaz Abdul Somad yang Difitnah

Pantauan TribunKaltim.co, dalam unggahan akun @saiddidu yang diretas itu, sedikitnya ada enam cuitan yang mendiskreditkan Ustadz Abdul Somad.

Salah satunya yakni yang mengungkapkan Ustaz Abdul Somad memilih capres pilihannya di Pilpres 2019 karena adanya transaksi rumah dan gratifikasi.

Ustadz Abdul Somad juga dituduh berselingkuh dengan banyak wanita.

Akun @saiddidu diretas menyebut UAS menerima bayaran Prabowo.
Akun @saiddidu diretas menyebut UAS menerima bayaran Prabowo.

Namun kini, akun @saiddidu tersebut sudah terhapus.

Menanggapi serangan tersebut, Ustadz Abdul Somad langsung buka suara.

UAS menilai serangan yang ditujukan kepadanya adalah sebuah fitnah.

"Menjadi marah, hanya karena berbeda pilihan. Lalu marah berubah menjadi fitnah. Menunjukkan akal tak lagi mengikat nafsu. Semoga kita tetap jaga NKRI, dengan kelapangan hati," tulis UAS di akun Instagramnya.

Pada foto kedua, tampak foto hitam putih Ustaz Abdul Somad berpelukan dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Ustadz Abdul Somad mengungkapkan di Pilpres 2019 ini memperlihatkan mana teman sejatinya.

"Pilpres tetap ada lima tahun sekali dari dulu hingga kini. Pilpres 2019 bagi UAS? Memperlihatkan mana teman sejati, mana kawan berbaju kawan selama ini," kata UAS.

Sementara foto terakhir dibubuhi dengan tagar atau hastag #SAVE_UAS.

"Air selalu mengalir, dia tidak bisa ditahan. Ketika dia ditahan, maka dia akan menjadi sebuah perlawanan yang besar"

"Fitnah yang muncul pasca pertemuan dengan Prabowo, sudah dipersiapkan dengan matang sebelumnya"

"Apa yang terjadi pada saya, kuserahkan semua pada Engkau ya Allah, yang penting sudah ku sampaikan," tulis UAS pada keterangan yang diunggah pada Minggu (14/4/2019).

Pengguna Twitter pun bereaksi atas serangan fitnah terhadap UAS tersebut dengan mengusung tagar #UASdifitnahKejiDanBrutal dan #saveUAS.

Berikut ragam reaksi pengguna Twitter yang terpantau Minggu (14/4/2019) siang.

Sandiaga Uno Terharu

Dukungan Ustadz Abdul Somad (UAS) kepada Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto membuat Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahudin Uno terharu.

Menurut Sandi, dua hal yang disampaikan UAS sangat menyentuh hati lantaran tak ingin di undang ke istana presiden serta tak ingin jabatan apapun ketika Prabowo terpilih.

"Dua hal yang disampaikan Ustadz Abdul Somad sangat menyentuh hati saya, jangan diundang (ke Istana) jangan diberi jabatan dan harapannya Indonesia adil makmur, dapat dua hadiah juga yaitu tasbih dan minyak wangi, ini luar biasa" kata Sandi usai kampanye di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/4/2019), dilansir Kompas.com.

Selain itu, Sandi juga meminta doa dan dukungan kepada seluruh rakyat Indonesia, dan memberikan hak suara ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April nanti tanpa melakukan golput.

"Beliau (Ustadz Abdul Somad) mendoakan dan kita memang harus saling mendoakan, kita menginginkan Indonesia adil makmur," ujarnya.

Sandi melanjutkan, mereka juga membutuhkan bantuan masyarakat pada pemilu nanti, untuk memantau TPS.

Sebab, mantan wakil Gubernur DKI ini mengakui jika mereka minim dana.

"Kita butuh relawan dan masyarakat (untuk jaga TPS), kita minim dana, tidak ada yang membantu kita selain relawan. Emak-emak para relawan dan anak muda ingin pemilu itu jujur,"ucap Sandi.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved