Berita Riau
Luas Lahan yang Terbakar di Riau Tahun Ini Hampir 3 Ribu Hektare, Terluas Ada di Bengkalis
Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, menyebutkan lahan terbanyak terbakar di kabupaten Bengkalis, mencapai 1.294.83 hektare
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
Dengan kekuatan tersebut dirasa kurang maksimal. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger meminta bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Kamis (11/4/2019) lalu.
BPBD Riau mengusulan permohonan bantuan satu unit heli lagi untuk memperkuat waterbombing memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
Baca: Hasil Real Count Sementara KPU, di Riau Paslon 01 Tertinggal, Prabowo-Sandi Unggul di 10 Kabupaten
"Ini sekarang kita mengajukan tambahan helikopter Sikorsky. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa didatangkan ke Riau guna memaksimalkan penanggulangan Karhutla di Riau," kata Edwar Sanger.
Selain permintaan tambahan heli Sikorsky, sebelumnya, sebanyak empat heli juga sudah didatangkan untuk pemadaman Karhutla di Riau.
Yakni, satu jenis heli bell 412 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kemudian tiga heli dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dua jenis heli MI serta satu lagi heli jenis Kamov.
Selain mengajukan permohonan bantuan helikopter, BPBD Riau juga mengajukan permohonan peralatan seperti tenda serta peralatan teknis lainnya.
Sejumlah pejabat ditemui Edwar Sanger di BNPB, yakni Sestama BNPB Dody Ruswandi, Direktur Peralatan BNPB Rustian, Direktur Tanggap Darurat BNPB, Yolak Dalimunte.
Baca: Kepala Perwakilan BI Riau: Optimalisasi Sumber-sumber Baru untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Edwar mengungkapkan, hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Riau selema beberapa hari belakangan ini cukup membantu proses pemadaman kebakaran lahan di Riau.
"Alhamdulillah Allah menolong kita dengan hujan, beberapa titik hotspot yang ada kemarin telah padam, sekarang tinggal beberapa titik aja di Dumai yang sedang melakukan pendinginan," kata Edward.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pemantuan dan partroli serta pendinginan di sejumlah lokasi yang sebelumnya terjadi kebakaran lahan.
Sebab jika tidak diawasi, bisa saja ambil kembali muncul dan meluas.
"Sementara ini memang sudah clear, tapi kita tetap waspada dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk tidak terbakar lahan lagi," ujarnya.
Kewaspadaan perlu ditingkatkan, apalagi mulai bulan Juni mendatang diprediksi akan memesuki musim kemarau yang cukup ekstrim.
Sehingga sangat berpotensi munculnya kembali titik api dan kebakaran lahan di Riau.
Baca: Bawaslu Riau Belum Rekap Data Pelangaran Pemilu Saat Pencoblosan