Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Luas Lahan yang Terbakar di Riau Tahun Ini Hampir 3 Ribu Hektare, Terluas Ada di Bengkalis

Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, menyebutkan lahan terbanyak terbakar di kabupaten Bengkalis, mencapai 1.294.83 hektare

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
tribun pekanbaru
Kebakaran lahan terjadi di Teluk Makmur, Dumai, pada Selasa (9/4), terlihat dari pantauan udara. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau mencatat bahwa hingga saat ini sudah 2.929,69 hektar lahan di Riau terbakar selama tahun 2019 ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Riau, Edwar Sanger, menyebutkan lahan terbanyak terbakar di kabupaten Bengkalis, mencapai 1.294.83 Ha.

Disusul kabupaten Rohil seluas 460.25 Ha dan Siak 328.75 Ha, Meranti 232.4 Ha, Dumai 241.75 Ha, Inhil 115.1 Ha, Pelalawan 77 Ha, Inhu 71.5 Ha, Kampar 55.1 Ha, Pekanbaru 46.01 Ha dan Kuansing 5 Ha.

"Seluruh kabupaten di Riau sudah terjadi karhutla, paling sedikit ada di Rohul hanya dua hektar," kata Edwar, Jumat (18/4/2019).

Hingga saat ini kebakaran lahan di Riau hanya tinggal proses pendinginan. Baik oleh Satgas darat maupun udara.

Baca: FOTO: Cegah Kebakaran Lahan, Manggala Agni Daops Rengat Rutin Gelar Sosialisasi

Baca: Pemadaman Kebakaran Lahan Lewat Udara Diperkuat, Riau Ajukan Tambahan Helikopter untuk Waterbombing

Beberapa wilayah yang saat ini masih dilakukan pendinginan diantaranya di Jalan Tuanku Tambusai Gg. Satria RT09, Kel. Bukit Timah, Kec. Dumai Selatan, Kota Dumai.

Kemudian di Jalan Datuk Manan, Kel. Teluk Makmur, Kec. Medang Kampai, Kota Dumai. Selanjutnya di Simpang Perjuangan, Desa Mumugo, Kec. Tanah Putih, Kabupaten Rohil. Serta di Jalan Dahlia / Jakan Datuk Manan RT04, Kel. Tlk. Makmur, Kec. Medang Kampai, Kota Dumai.

"Saat ini petugas juga sedang melakukan pendinginan Jalan Parit Maksum Ujung RT08, Kel. Bangsal Aceh, Kec. Sungai Sembilan, Kota Dumai. Sampai hari ini sudah masuk hari ke 30," kata Edwar.

Selain itu, proses pendinginan kebakaran lahan juga sedang berlangsung di Parit Rasul RT02, Kel. Tlk. Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Serta di Desa Rantau Bais, Kec. Tanah Putih, Kab. Rohil.

Sejauh ini Pemerintah Provinsi Riau terus memperkuat peralatan untuk pemadaman kebakaran lahan di Riau.

Baca: Tahun Ini Pemprov Riau Anggarkan Rp 442 Miliar untuk Pembangunan Jalan & Jembatan, Terbesar di Rohil

Baca: Update Penghitungan Suara Pilpres Kamis Malam, Pasangan 02 Masih Unggul di Inhil

Saat ini setidaknya ada 7 unit heli yang disiapkan untuk melakukan pengemoban air atau waterbombing dari udara di lokasi lahan yang terbakar.

Di antaranya 3 unit dari BNPB dan 3 unit heli dari Sinarmas serta 1 unit heli dari KLHK.

Selain heli waterbombing, Pemprov Riau juga meneruma bantuan heli untuk patroli udara sebanyak 5 unit.

Di antaranya, 1 unit heli TNI AU, 1 unit heli TNI AD, 1 unit heli POLRI, 1 unit heli KLHK, 1 unit heli RAPP .

Serta 1 pesawat jenis Cassa untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Dengan kekuatan tersebut dirasa kurang maksimal. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger meminta bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Kamis (11/4/2019) lalu.

BPBD Riau mengusulan permohonan bantuan satu unit heli lagi untuk memperkuat waterbombing memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.

Baca: Hasil Real Count Sementara KPU, di Riau Paslon 01 Tertinggal, Prabowo-Sandi Unggul di 10 Kabupaten

"Ini sekarang kita mengajukan tambahan helikopter Sikorsky. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa didatangkan ke Riau guna memaksimalkan penanggulangan Karhutla di Riau," kata Edwar Sanger.

Selain permintaan tambahan heli Sikorsky, sebelumnya, sebanyak empat heli juga sudah didatangkan untuk pemadaman Karhutla di Riau.

Yakni, satu jenis heli bell 412 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kemudian tiga heli dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dua jenis heli MI serta satu lagi heli jenis Kamov.

Selain mengajukan permohonan bantuan helikopter, BPBD Riau juga mengajukan permohonan peralatan seperti tenda serta peralatan teknis lainnya.

Sejumlah pejabat ditemui Edwar Sanger di BNPB, yakni Sestama BNPB Dody Ruswandi, Direktur Peralatan BNPB Rustian, Direktur Tanggap Darurat BNPB, Yolak Dalimunte.

Baca: Kepala Perwakilan BI Riau: Optimalisasi Sumber-sumber Baru untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Edwar mengungkapkan, hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Riau selema beberapa hari belakangan ini cukup membantu proses pemadaman kebakaran lahan di Riau.

"Alhamdulillah Allah menolong kita dengan hujan, beberapa titik hotspot yang ada kemarin telah padam, sekarang tinggal beberapa titik aja di Dumai yang sedang melakukan pendinginan," kata Edward.

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pemantuan dan partroli serta pendinginan di sejumlah lokasi yang sebelumnya terjadi kebakaran lahan.

Sebab jika tidak diawasi, bisa saja ambil kembali muncul dan meluas.

"Sementara ini memang sudah clear, tapi kita tetap waspada dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk tidak terbakar lahan lagi," ujarnya.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan, apalagi mulai bulan Juni mendatang diprediksi akan memesuki musim kemarau yang cukup ekstrim.

Sehingga sangat berpotensi munculnya kembali titik api dan kebakaran lahan di Riau.

Baca: Bawaslu Riau Belum Rekap Data Pelangaran Pemilu Saat Pencoblosan

"Iya, memang kalau prediski BMKG kan sampai Mei masih ada hujan, mudah-mudahan lah, dengan adanya hujan ini bisa meringankan tugas kita selama ini. Sekarang masih standby di posko, ada tiga Heli dari BNPB," kata Edwar Sanger.

Seperti diketahui, akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau sejumlah wilayah di Riau terkena dampak kabut asap.

Kondisi ini membuat udara di sejumlah wilayah di Riau tidak sehat. Seperti yang terjadi di Dumai dan Rokan Hilir.

Bahkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berada di Rohil menunjukkan udara di wilayah tersebut berada pada level sangat tidak sehat.

Sedangkan di Kota Dumai, ISPU sudah menunjukkan pada level Tidak Sehat.

Personil gabungan dari TNI, Polri, Manggalan Agni, BPBD dan masyarakat setempat yang terlibat dalam proses pemadaman mencapai 5000 personil yang disebar di sejumlah wilayah di Riau.

Sedangkan untuk kekuatan udara, ada 7 unit heli yang disiapkan untuk waterbombing.

Di antaranya 3 unit dari BNPB dan 3 unit heli dari Sinarmas serta 1 unit heli dari KLHK. Sedangkan untuk patroli udara ada 5 unit.

Di antaranya, 1 unit heli TNI AU, 1 unit heli TNI AD, 1 unit heli POLRI, 1 unit heli KLHK, 1 unit heli RAPP . Serta 1 pesawat jenis Cassa untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved