Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Pemadaman Kebakaran Lahan Lewat Udara Diperkuat, Riau Ajukan Tambahan Helikopter untuk Waterbombing

Selain permintaan tambahan heli Sikorsky, sebelumnya, sebanyak empat heli juga sudah didatangkan untuk pemadaman Karhutla di Riau.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
TribunPekanbaru/TheoRizky
Pemadaman kebakaran lahan di kawasan Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, beberpa waktu lalu, memakai Helikopter Water Bombing dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah Provinsi Riau terus memperkuat peralatan untuk pemadaman kebakaran lahan di Riau. Saat ini setidaknya ada 7 unit heli yang disiapkan untuk melakukan pengeboman air atau water bombing dari udara di lokasi lahan yang terbakar. Di antaranya 3 unit dari BNPB dan 3 unit heli dari Sinarmas serta 1 unit heli dari KLHK.

Selain heli waterbombing, Pemprov Riau juga meneruma bantuan heli untuk patroli udara sebanyak 5 unit. Diantaranya, 1 unit heli TNI AU, 1 unit heli TNI AD, 1 unit heli POLRI, 1 unit heli KLHK, 1 unit heli RAPP . Serta 1 pesawat jenis Cassa untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Dengan kekuatan tersebut dirasa kurang maksimal. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger meminta bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Baca: VIDEO: Enam Helikopter Waterbombing Diturunka Atasi Karhutla di Riau

Baca: NEWS VIDEO: Jokowi Berencana Beli Pesawat Waterbombing Ukuran Besar

BPBD Riau mengusulan permohonan bantuan satu unit heli lagi untuk memperkuat waterbombing memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.

"Ini sekarang kita mengajukan tambahan helikopter Sikorsky. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa didatangkan ke Riau guna memaksimalkan penanggulangan Karhutla di Riau," kata Edward di Jakarta melalui sambungan telepon.

Selain permintaan tambahan heli Sikorsky, sebelumnya, sebanyak empat heli juga sudah didatangkan untuk pemadaman Karhutla di Riau.

Yakni, satu jenis heli bell 412 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kemudian tiga heli dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dua jenis heli MI serta satu lagi heli jenis Kamov.

Selain mengajukan permohonan bantuan helikopter, BPBD Riau juga mengajukan permohonan peralatan seperti tenda serta peralatan teknis lainnya.

Baca: Karhutla Belum Teratasi, BPBD Riau Kembali Kirim Helikopter Water Booming ke Pelalawan dan Meranti

Baca: KEBAKARAN Hutan dan Lahan di Pulau Burung, Satu Unit Helikopter BPBD Riau Diturunkan untuk Pemadaman

Sejumlah pejabat ditemui Edwar Sanger di BNPB, yakni Sestama BNPB Dody Ruswandi, Direktur Peralatan BNPB Rustian, Direktur Tanggap Darurat BNPB, Yolak Dalimunte.

Hingga saat ini luasan lahan terbakar dari Januari sampai dengan hari ini lebih kurang 2.876,94 hektar. Berikut rekapitulasi luas lahan terbakar di kabupaten kota di Riau, yakni. Rokan Hulu dua hektar, Rokan Hilir Rohil 436.75 hektar, Dumai 231.75 hektar, Bengkalis 1.284.83 hektar, Meranti 232.4 hektar, Siak 325.25 hektar, Pekanbaru 45.76 hektar, Kampar 55.1 hektar, Pelalawan 77 hektar, Indragiri Hulu 71.5 hektar, Indragiri Hilir 115.1 hektar, Kuantan Singingi 5 hektar.

Edward menyebut, kebakaran lahan di Riau sudah berhasil dipadamkan. Meskipun hingga saat ini masih ada beberapa wilayah yang masih dalam tahap pendinginan.

Berdasarkan data BPBD Riau beberapa wilayah yang saat ini masih dalam tahap pendinginan ada di Dusun Tua Makmur, Desa Bantan Sari, Kecamatan Bantan Bengkali.

Baca: Helikopter Lakukan 43 Sortie Water Bombing Padamkan Titik Api di Desa Lukun Kepulauan Meranti Riau

Baca: Helikopter Water Bombing Bantu Padamkan 7 Hektare Lahan di Pangkalan Terap Pelalawan

Kemudian, di Bukit Kapur Dumai, Jalan Datuk Manan, Keluarahan Teluk Makmur, Kota Dumai serta di Jalan Hasan, Desa Bantan Sari, Kecamatan Bantan Bengkalis.

"Kemudian di Jalan Perbatasan, Kelurahan Guntung dengan Kelurahan Teluk Makmur, Kota Dumai juga dalam proses pendinginan lanjutan. Ini memang harus diperhatikan, karena dibeberapa masih ada asap tebal yang bisa berakibat kembali muncul api. Apalkagi dengan kondisi angin kencang dan panas terik," katanyaa.

Edwar mengungkapkan, hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Riau selema beberapa hari belakangan ini cukup membantu proses pemadaman kebakaran lahan di Riau.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved