Selain La Nyalla, Ini 6 Tokoh yang Pernah Janji Potong Tangan Hingga Potong Kuping, Berakhir Begini

Janji La Nyalla Matalitti yang ditagih, yakni akan memotong lehernya sendiri jika Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf kalah di Madura.

Editor: Muhammad Ridho
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
La Nyalla Mattalitti 

2. Haji Lulung

Wakil Ketua DPRD Jakarta Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung bersaksi dalam sidang korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017). Lulung bersaksi bersama mantan Wakil Ketua DPRD Ido Ilham dan Wakil Ketua DPRD Ferial Sofyan dalam sidang terdakwa Fahmi. Warta Kota/henry lopulalan
Wakil Ketua DPRD Jakarta Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung bersaksi dalam sidang korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017). Lulung bersaksi bersama mantan Wakil Ketua DPRD Ido Ilham dan Wakil Ketua DPRD Ferial Sofyan dalam sidang terdakwa Fahmi. Warta Kota/henry lopulalan (Warta Kota/henry lopulalan)

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung pernah mengatakan akan memotong telinganya jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnam (Ahok) berani menggugat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke pengadilan terkait hasil audit pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras.

"Mana? Gue kasih waktu dua hari ke Ahok kok. Kalau lewat dua hari, ya enggak bisa," kata Haji Lulung.

Haji Lulung mengungkapkan nazarnya itu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 2016 silam.

Janji ini pun direspon dengan tantangan Ahok.

Ahok menanyakan mau dipotong sampai seberapa.

Namun saat ditagih, ia bilang waktu kesepakatannya sudah habis

BPK menegaskan telah melaksanakan audit terhadap pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI pada 2014 secara profesional dan sesuai dengan standar pedoman yang berlaku.

BPK menyatakan, audit itu bahkan dilakukan dua kali, yakni audit untuk pemeriksaan atas laporan hasil keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2014 dan pemeriksaan investigatif atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diajukan pada 6 Agustus 2015.

3. Nusron Wahid

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid saat menghadiri rapat di Komisi IX DPR RI, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid saat menghadiri rapat di Komisi IX DPR RI, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2015). (KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO)

Nusron Wahid menjamin setelah masa hukumannya berakhir, Ahok akan kembali berpolitik.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia tersebut pernah berani menantang potong tangan jika Ahok tak kembali lagi di dunia politik.

Mantan anggota DPR RI periode 2009-2014 itu mengatakan, "Sudahlah potong tangan saya, kalau Ahok kuat berhenti main politik, enggak bisa. Saya yakin orang seperti Ahok itu gatal kalau enggak main politik".

Dia meyakini, Ahok tetap akan berpolitik meski sang istri, Veronica Tan, mengancam cerai. Anak-anak Ahok juga mengancam akan mengasingkan diri jika ayahnya kembali berpolitik.

4. Akil Mochtar

Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif, Akil Mochtar keluar dari ruang pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi seusai menjalani tes narkotika oleh Badan Narkotika Nasional, Minggu (6/10). Tes narkotika terhadap tersangka kasus dugaan suap tersebut sebagai lanjutan dari hasil uji labolatorium BNN sebelumnya terhadap barang bukti yang positif narkotika yang ditemukan KPK di ruang kerja tersangka
Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif, Akil Mochtar keluar dari ruang pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi seusai menjalani tes narkotika oleh Badan Narkotika Nasional, Minggu (6/10). Tes narkotika terhadap tersangka kasus dugaan suap tersebut sebagai lanjutan dari hasil uji labolatorium BNN sebelumnya terhadap barang bukti yang positif narkotika yang ditemukan KPK di ruang kerja tersangka (kompas.com/lucky)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved