Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pengawas TPS Keguguran: Untuk Masa Depan Bangsa, Saya Ikhlaskan Janin Bayi Saya

Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di TPS 10 Desa Sruni, Dewi Lutfiatun Nadhifah (30), harus merelakan janin bayinya yang baru berusia 7 minggu

KOMPAS.com/ Ahmad Winarno
Pengawas TPS, Dewi Lutfiatun Nadhifah (memegang selimut), Mengalami Keguguran Kandungan Karena Kelelahan Saat Melakukan Proses Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pada Pemilu 17 April 2019 Lalu. 

"Waktu itu darahnya keluar terus menerus, dan saya periksa ke klinik. Akhirnya disitu baru tahu, kalau saya mengalami keguguran," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Saat itu, Dewi mengaku kaget dan langsung menangis. "Siapa yang tidak sedih mas. Saya harus kehilangan janin. Saya menunggu anak kedua ini selama tujuh tahun," akunya.

Tapi lanjut Dewi, dirinya menyadari jika itu merupakan resiko dirinya sebagai pengawas yang waktu kerjanya tidak tentu.

"Setelah lama kelamaan, akhirnya saya berusaha ikhlas. Saya ikhlas demi masa depan bangsa dan negara. Saya ikhlaskan janin saya," katanya.

Imam Bahrul Ulum, Suami Dewi, mengaku sedih begitu melihat hasil pemeriksaan yang dialami istrinya.

"Saya shock waktu itu, karena saya harus kehilangan anak kedua saya. Berat sekali rasanya,” katanya saat mendampingi istrinya.

Menurut Imam, dari pemeriksaan dokter, istrinya mengalami keguguran karena kelelahan.

“Bayangkan saja dia mulai kerja pukul 06.00 sampai pukul 01.30 dinihari. Pasti kelelahan,” tambahnya.

Baca: Video 7 Artis dan 1 Atlet Diduga Masturbasi VIRAL di Twitter, Ada Juga Pria mirip Gandhi Fernando

Baca: Tabloid Cek & Ricek Berhenti Terbit Setelah 21 Tahun Beredar di Tanah Air, Kami Pamit!

Baca: KABAR Terkini Lina, Mantan Istri Sule, Ibu Rizky Febian dan Putri Delia Itu Jadi Penyanyi?

Meski sempat bersedih atas peristiwa tersebut, namun Imam mengaku berusaha tegar dan menerima dengan ikhlas apa yang dialami oleh istrinya tersebut.

“Saya dengan istri sudah ikhlas, karena bagaimanapun apa yang dilakukan oleh istri saya, semata-mata hanya ingin pelaksanaan pemilu lebih baik sehingga melahirkan pemimpin dan wakil rakyat yang lebih baik,” katanya.

Komisioner Bawaslu Kabupaten Jember, Devi Aulia Rahim ketika datang menjenguk, mengaku turut bersedih atas apa yang dialami oleh Dewi tersebut

“Tentu kita bersedih, sebab saya sebagai seorang perempuan dan seorang ibu, tentu bisa merasakan apa yang dialami oleh Mbak Dewi ini,” katanya.

Dari catatan Bawaslu, setidaknya ada lima orang pengawas yang harus dirujuk dan dirawat di puskemas.

“Semuanya rata- rata mengalami kelelahan, hingga akhirnya harus mendapatkan pertolongan medis,” katanya. (Ahmad Winarno)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Untuk Masa Depan Bangsa, Saya Ikhlaskan Janin Bayi Saya..... "

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved