Bocah 5 Tahun di Pekalongan Diduga Meninggal Setelah Makan Cokelat Gambar Mermaid, Ini Kronologinya
Sekitar satu jam setelah memakan cokelat itu, Jesika muntah-muntah dan mengeluarkan keringat dingin.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Diduga akibat mengonsumsi cokelat bermerek mermaid, satu bocah meninggal dunia dan satu lagi harus dilarikan ke rumah sakit.
Suasana duka masih menyelimuti kediaman Taufiq (42) warga Panjang Wetang Gang 1 Kecamatan Pekalongan Utara.
Anak bungsunya, Jesika Putri yang belum genap lima tahun menghembuskan nafas terakhir setelah memakan cokelat yang dibelinya di warung sekitar rumah.
Taufiq beserta keluarga sangat terpukul atas kejadian tersebut.
Dikatakan, kejadian bermula pada Rabu (24/4/2019) sore kemarin.
Kala itu, Jesika dan tiga temannya membeli cokelat di warung.
Sekitar satu jam setelah memakan cokelat itu, Jesika muntah-muntah dan mengeluarkan keringat dingin.
Lantaran tak kunjung membaik, Kamis (25/4/2019) dini hari, Jesika dibawa ke RS Bendan Pekalongan.
"Namun Tuhan berkehendak lain," kata dia.
Saat ditemui Tribun Jateng di rumahnya, Taufiq masih terngiang keinginan Jesica.
Menurut dia, bocah periang itu ingin masuk sekolah.
Rencananya, Agustus mendatang Jesca bakal mulai sekolah.
Sementara itu, Waka Polres Pekalongan Kota, Kompol I Wayan Tudy mengatakan, cokelat yang dikonsumsi Jesika bermerek Mermaid.
"Akibat cokelat tersebut, dua bocah menjadi korban, satu di antara Jesika yang dinyatakan meninggal setelah mendapat perawatan di RS Bendan."
"Dan satunya Nur Syafia Rahma (5) yang kini dirawat secara intensif di RS Budi Rahayu Kota Pekalongon," ujar Kompol Wayan.
Kompol Wayan menambahkan, ia menginstruksikan jajaran Reskrim untuk mencari coklat mermaid tersebut.
"Kami masih mendalami dan mencari cokelat tersebut, Polres Pekalongon Kota akan menerjunkan Unit Reskrim untuk melakukan penyelidikan."
"Kami imbau agar masyarakat membekali anak-anaknya saat ke sekolah, dan selalu mengawasi anak-anak saat membeli makanan di warung, pastikan terlebih dahulu makanan tersebut aman dikonsumsi atau tidak, agar tidak ada korban yang jatuh lagi," tambahnya.
Nur Syafia Rahma (5) bocah yang menjadi korban setelah mengonsumsi coklat mermaid, nampak lemas di ruang perawatan anak RS Budi Rahayu Kota Pekalongan.
Di tangan kirinya masih terpasang selang infus, dan sang ibu Nur Rose Firdaus (28) menunggu di sampingnya.
Syafia menjadi korban yang beruntung, karena Jesika Putri (5) yang merupakan tetangganya di Panjang Wetan Gang I, Kecamatan Pekalongan Utara, menghembuskan nafas terakhir setelah mengonsumsi coklat mermaid.
Saat ditanya Tribunjateng.com, Safia menuturkan membeli coklat tersebut karena menyukai bungkus coklat mermaid yang berwarna-warni dengan gambar putri duyung.
Dinkes Kota Pekalongan Bawa Sample Cokelat Mermaid ke BPOM Kota Semarang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan, lakukan uji laboratorium kandungan cokelat mermaid ke Kota Semarang.
Diketahui diduga akibat mengonsumsi cokelat bermerek mermaid, satu bocah meninggalkan dunia dan satu lagi harus dilarikan ke rumah sakit.
Untuk menguji kandungan cokelat, Jumat (26/4/2019) pagi, Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto langsung membawa contoh coklat tersebut ke BPOM Kota Semarang.
"Pagi ini kami akan bawa semple cokelat mermaid ke BPOM Kota Semarang untuk dilakukan uji laboratorium," jelasnya.
Dituturkannya, Dinkes masih menunggu hasil uji laboratorium untuk disampai ke publik.
"Kami menunggu uji kandungan dari BPOM, mungkin setelah ada hasil kami akan sampaikan ke publik," paparnya.
Slamet mengimbau masyarakat Kota Pekalongan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi jajanan kemasan.
"Kode produksi dan legalitas dari BPOM harus benar-benar diperhatikan, jangan sampai produk berbahaya dikonsumsi, apalagi oleh anak-anak," tambahnya. (Tribun Jateng)