Siak

Ketua DPRD Siak Dukung Pengembangan Wisata Air

Ketua DPRD Siak Indra Gunawan mendukung rencana kerjasama Siak-Melaka dalam mengembangkan wisata air.

Editor: Sesri
DPRD SIAK
Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, SE meninjau sungai Siak yang diproyeksikan untuk wisata air, di tepian sungai Siak Kampung Rempak, Siak Sri Indrapura 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Ketua DPRD Siak Indra Gunawan mendukung rencana kerjasama Siak-Melaka dalam mengembangkan wisata air.

Sebab, Siak merupakan kota Sungai yang harus dimanfaatkan untuk menambah pundi-pundi PAD dalam bingkai kepariwisataan.

"Visi bupati kan menjadikan Siak destinasi wisata di Sumatra. Saya kira jangan tanggung-tanggung mengolah daerah ini menjadi daerah wisata," kata Indra Gunawan.

Kemudian, Indra mengapresiasi sudah ada kerjasama dengan Melaka.

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL), Jumat (8/3/2019) pagi.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL), Jumat (8/3/2019) pagi. (Tribunpekanbaru/Mayonal)

Sebab, ia tidak menginginkan Pemkab Siak tidak dapat bekerja mengembangkan wisata hanya karena APBD kecil.

"Justru ketika APBD kecil ini pemerintah berpikir luas bagaimana melanjutkan pembangunan," kata dia.

Menurut Indra, Pemkab Siak menggesa implementasi kerjasama tersebut. Supaya cepat terealisasi dan dapat dilihat masyarakat.

"Jangan sampai tidak jadilah. Kan sudah diekspose, kalau sudah diekspose tahu-tahu nanti tak jadi kan malu sama masyarakat," kata dia.

Ia menambahkan, dari awal ia mendukung visi kepariwisataan Siak. Karena sektor DBH Migas sudah tidak dapat lagi diandalkan sebagai komoditas utama pemasukan untuk daerah.

"Kerja kreatif dan pariwisata justru menjadi masa depan ekonomi kita. Karena itu saya minta Pemkab jangan malu-malu lagi mengeksplorasi besar-besaran ide tentang wisata ini," kata dia.

Jika investasi Melaka berhasil di Siak, ia yakin akan banyak dampaknya bagi daerah.

Mulai bertumbuhnya invetsasi perhotelan dan restoran, serta bangkitnya sektor ekonomi kreatif.

"Tinggal lagi masyarakat menyadari betapa pentingnya orang datang ke Siak,sebagai sebuah konsekwensi atas dunia wisata tadi. Jangan nanti turis banyak ada pula yang mengompas itu sudah tidak pakai lagi zaman sekarang " kata dia.

Indra juga ingin Pemkab Siak memberikan edukasi kepariwisataan kepada masyarakat Siak. Mendorong pemuda-pemudinya untuk bekerja dan jagan sampai menganggur. 

Ketua DPRD Siak Komit Perjuangkan Pembangunan di Kampung Teluk Lanus

Kampung Teluk Lanus merupakan kampung tanpa akses jalan darat. Terletak di paling ujung Kecamatan Sungai Apit.

Menuju ke sana, harus menumpang kapal kayu atau sewa speedboat dari pelabuhan Tanjung Buton.

Bila cuaca sedang berpihak, pelayaran dari pelabuhan menuju dermaga sederhana di kampung itu bisa memakan waktu 4 jam. Jika cuaca buruk bisa lebih lama lagi.

Lima tahun lalu, kampung itu hanya berpenduduk 60 Kepala Keluarga (KK).

Mereka hidup tanpa listrik dan tanpa akses jalan yang memadai. Pemerintah membagikan lahan sawah kering untuk mereka agar bertahan hidup.

Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut, Indra Gunawan memperjuangkan aspirasi masyarakat agar Pemkab Siak mengarahkan pembangunan ke sana.

Secara berangsur, kampung Teluk Lanus dibenahi. Fasilitas umum mulai dibangun untuk masyarakat setempat.

"Kami bersama-sama di DPRD Siak memperjuangkan setiap pembahasan. Saya cek, apa program untuk Teluk Lanus, kemudian kami kawal hingga ketuk palu," kata dia, Selasa (16/4/2019).

Dua pekan lalu, Indra sengaja turun ke Teluk Lanus mengecek perkembangan. Perkembangan sangat pesat bila dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Selain sebagai ketua DPRD Siak Indra juga dikenal sebagai warga setempat.

"Kini penduduk sudah 600 KK. Sawah tidak lagi digarap dengan cara manual, dan irigasi sudah sangat lancar," ujar Indra Gunawan.

Pihaknya memperjuangkan aspirasi masyarakat agar Pemda Siak mencetak sawah pada tahun -tahun sebelumnya.

Saat ini, sawah yang terbentang di kampung itu sudah 1.200 hektare. Seluas 800 hektare sudah dapat dimanfaatkan masyarakat.

"Pembangunan irigasi yang digesa sejak 2015 lalu juga telah membuahkan hasil. Petani sawah kini sudah bisa panen 3 kali setahun," kata dia.

Indra juga sempat menggesa Pemkab Siak untuk membangun jalan dari Tanjung Umpal ke kampung itu.

Namun karena APBD Siak jauh berkurang pada 2015 lalu, maka warga meminta agar Pemkab Siak menyelesaikan pembangunan irigasi.

"Itu yang lebih diperlukan oleh masyarakat. Meski pada sesungguhnya jalan juga sangat krusial. Ya sudah dicari jalan keluar yakni Pemkab mengadakan transportasi laut yang digratiskan untuk warga," kata dia.

Hingga saat ini, transportasi laut gratis itu masih terus dianggarkan. Warga setempat tidak lagi memikirkan ongkos bila datang ke Sungai Apit.

"Selain itu, kita juga menggesa pembangunan listrik. Melalui APBN Pemkab Siak juga berhasil membangun PLTS dan terakhir ditambah dengan PLTD. Jadi kampung itu saat ini sudah mulai sama dengan kampung -kampung yang ada di pusat kecamatan," kata dia. (adv)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved