Chaidir: Pemilihan Direktur PT. BSP, Harus Diisi Figur yang Kompeten dan Berpengalaman

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Proses seleksi jabatan Direktur PT Bumi Siak Pusako (BSP) saat ini tengah menjadi perhatian publik di Riau, penentuan sosok pemimpin baru perusahaan ini dinilai krusial dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) strategis, PT BSP memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian daerah, khususnya di sektor migas.

Tokoh masyarakat Riau yang juga Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Riau (FKMR), Dr. drh Chaidir, M.M, menegaskan bahwa BSP sebagai perusahaan yang berbasis bisnis harus dipimpin oleh figur yang benar-benar kompeten dan berpengalaman.

Baca juga: Arti Kata Kompeten atau Artinya, Arti Kompeten dalam Bahasa Gaul, Hubungan, Pendidikan, Dunia Kerja

Ia menyoroti kinerja perusahaan selama ini yang kerap mengalami kerugian dan menghadapi berbagai persoalan internal.

“Selama ini BSP itu merugi dengan berbagai macam masalah, mulai dari persoalan pipa hingga pembukuan.

Ini kan jelas masalah manajerial. Jadi ke depan dibutuhkan orang yang punya kompetensi di bidang itu,” ujar drh Chaidir .

Menurutnya, tidak cukup hanya memiliki latar belakang politik atau kedekatan dengan pejabat.

Pemimpin BSP harus memahami seluk-beluk industri migas, manajemen korporasi modern, hingga tata kelola keuangan yang akuntabel.

Tantangan yang semakin kompleks, perusahaan membutuhkan sosok yang mampu melakukan pembenahan struktural dan membawa BSP kembali menjadi BUMD yang sehat dan menguntungkan.

Keberadaan PT BSP selama ini menjadi salah satu tumpuan pendapatan daerah. Kontribusinya tidak hanya dalam bentuk dividen, tetapi juga penyerapan tenaga kerja, pengembangan infrastruktur, hingga mendukung program sosial kemasyarakatan.

Maka, kinerja perusahaan akan langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

“Sebagai BUMD, PT BSP sangat dibutuhkan dalam mendukung perekonomian daerah. Kalau perusahaannya dikelola dengan baik, dampaknya luas bagi masyarakat,” tambah Chaidir.

Ia juga mengingatkan bahwa kegagalan dalam memilih direktur berpotensi memperpanjang masalah internal, menghambat investasi, bahkan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.

Chaidir menekankan pentingnya proses seleksi yang terbuka dan transparan.

Ia menyebut biasanya sudah ada tim panitia seleksi (pansel) yang dibentuk khusus untuk menilai para kandidat.