Berita Riau

Petugas Tetap Padamkan Api Meski Jalani Ibadah Puasa

Terhitung Januari hingga pekan kedua Mei ini luas lahan di Riau yang terbakar sudah mencapai 3.009,44 Ha.Petugas tetap padamkan api meski sedang puasa

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
.
Tim gabungan melakukan upaya pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Pangkalan Terap Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan, Sabtu (30/3/2019) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Terhitung sejak Januari hingga pekan kedua Mei ini luas lahan di Riau yang terbakar sudah mencapai 3.009,44 Hektare (Ha).

Terluas ditemukan di Kabupaten Bengkalis dengan luas lahan 1.343.83 Ha.

Setelah Bengkalis, lahan terbakar terbanyak ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yaitu 475.25 Ha, disusul Siak 337 Ha.

Kemudian Dumai 245.25 Ha, Meranti 232.4 Ha, Inhil 115.1 Ha, Pelalawan 77 Ha, Inhu 71.5 Ha, Kampar 59.1 Ha, Pekanbaru 46.01 Ha, Kuansing  5 Ha, dan terakhir Rohul 2 Ha.

Hingga saat ini petugas masih melakukan upaya pemadaman titik api dan pendinginan titik asap di beberapa lokasi.

Seperti di RT10/RW03, Desa Darul Aman, Rupat, Bengkalis yang masih dilakukan pemadaman titik api dan pendinginan titik asap.

Kemudian di Jalan Batu Bintang, Tanjung Palas, Dumai.

Baca: Ngaku Pisah Sama Suami, Lucinta Luna Ungkap Sosok Pacar Baru, Ria Ricis: Ini Gimmick Atau ASLI?

Baca: Peserta Tak Dipungut Biaya, Lazismu Gelar Pesantren Kilat di Tiga Masjid

Selanjutnya di Jalan PU RT 06/RW 03, Dusun. III Pkl. Durian, Desa Darul Aman, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Jalan Jeram RT02/RW03, Kelurahan Batu Panjang, Kecamatan Rupat, Jalan Jendral Sudirman RT01/RW01, Desa Koto Pait Beringin, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Jumat (10/5/2019) mengungkapkan, saat ini Manggala Agni Riau melaksanakan Patroli Terpadu Karhutla 2019.

Terdapat 25 Posko tim Patdu daerah rawan Karhutla.

Rinciannya, Daops Pekanbaru 5 titik, Daops Siak 6 titik, Daops Rengat 7 titik dan Daops Dumai 7 titik.

"Meskipun bulan puasa, setiap hari kita melakukan patroli, monitoring dan pemadaman di titik yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Baca: Timnas U-16 Satu Grup dengan China di Kualifikasi Piala Asia U-16

Memang diakuinya, di bulan puasa ini pemadaman tidak semaksimal di hari biasa di luar ramadan.

Sebab sejumlah personil di lapangan juga tetap melaksanakan ibadah puasa.

Sehingga tenaganya tidak bisa terlalu diforsir.

"Bayangkan saja, mereka yang sedang berpuasa memadamkan titik api yang ada di tempat yang panas itu kan menjadi kendala yang beratlah. Tapi namanya ibadah harus tetap kita jalankan. Dengan semangat bersama, mudah-mudahan ini semua bisa kita jalani dengan baik," ujarnya.

Sementara untuk pemadaman melalui jalur udara, hingga saat ini waterbombing masih terus dilakukan.

BPBD Riau juga masih menunggu kedatangan satu unit helikopter jenis Sikorsky yang sebelumnyan sudah diusulkan permohonan penambahanya ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

"Bantuan heli sekarang dalam proses pengurusan izinnya. Diperkirakan beberapa minggu kedepan lagi sudah bisa masuk ke Riau," katanya.

Saat ini setidaknya ada 7 unit heli yang disiapkan untuk melakukan pengeboman air atau waterbombing dari udara di lokasi lahan yang terbakar.

Di antaranya 3 unit dari BNPB dan 3 unit heli dari Sinarmas serta 1 unit heli dari KLHK. Selain heli waterbombing, Pemprov Riau juga meneruma bantuan heli untuk patroli udara sebanyak 5 unit.

Di antaranya, 1 unit heli TNI AU, 1 unit heli TNI AD, 1 unit heli Polri, 1 unit heli KLHK, 1 unit heli RAPP .

Serta 1 pesawat jenis Cassa untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Selain permintaan tambahan heli Sikorsky, sebelumnya, sebanyak empat heli juga sudah didatangkan untuk pemadaman Karhutla di Riau.

Yakni, satu jenis heli bell 412 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kemudian tiga heli dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dua jenis heli MI serta satu lagi heli jenis Kamov.

Selain mengajukan permohonan bantuan helikopter, BPBD Riau juga mengajukan permohonan peralatan seperti tenda serta peralatan teknis lainnya.

Sejumlah pejabat ditemui Edwar Sanger di BNPB, yakni Sestama BNPB Dody Ruswandi, Direktur Peralatan BNPB Rustian, Direktur Tanggap Darurat BNPB, Yolak Dalimunte.

Edwar mengungkapkan, kewaspadaan perlu ditingkatkan, apalagi mulai bulan Juni mendatang diprediksi akan memasuki musim kemarau yang cukup ekstrim.

Sehingga sangat berpotensi munculnya kembali titik api dan kebakaran lahan di Riau.

"Iya, memang kalau prediski BMKG kan sampai Mei masih ada hujan, mudah-mudahan lah, dengan adanya hujan ini bisa meringankan tugas kita selama ini. Sekarang masih standby di posko, ada tiga Heli dari BNPB," kata Edwar Sanger. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved