Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Eggi Sudjana Ungkit Kasus Soeharto Tahun 1998, TKN: Jadi Jokowi Disuruh Kasih Jabatannya ke Prabowo?

Tim Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Eggi Sudjana meminta capres nomor urut 01 Jokowi untuk tahu diri.

Youtube CNN Indonesia
BPN Prabowo-Sandi Eggi Sudjana 

"Bukan, bukan, bukan itu pointnya," kata Eggi Sudjana.

Bahkan, narasumber lainnya yakni Ahli Hukum Tata Negara STH Indonesia Jentara, Bivitri Susanti juga ikut tertawa mendengar penjelasan Eggi Sudjana tersebut.

"Ini kayanya dorongan lagi nih, bisa jadi delik baru," kata Bivitri Susanti.

Baca: UPDATE Transfer Liga 1 2019: Bhayangkara FC Datangkan Bomber Asal Argentina

Baca: Anggita Sari Buat Pengakuan: Soal Pernah Dihamili Mantan Suami Ayu Ting Ting Adalah Gimmick

Baca: Tempatkan Personil di Perbatasan, Polres Pelalawan Bantu Cari Tahanan Kabur dari Rutan Siak

Hal itu pun disampaikan juga oleh Hermawi Taslim.

"Bisa delik baru ini, bahaya," ujarnya sambil tertawa.

Tim Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Eggi Sudjana, Ahli Hukum Tata Negara STH Indonesia Jentara, Bivitri Susanti, dan Wadir Hukum dan Advokasi Tim Kerja Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Hermawi Taslim saat dialog di CNN Indonesia dengan judul
Tim Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Eggi Sudjana, Ahli Hukum Tata Negara STH Indonesia Jentara, Bivitri Susanti, dan Wadir Hukum dan Advokasi Tim Kerja Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Hermawi Taslim saat dialog di CNN Indonesia dengan judul "Jadi Tersangka Kasus Makar, Eggi Sudjana: Ini Tuduhan Serius Sanksinya Hukuman Mati", Kamis (9/5/2019). (Youtube/CNN Indonesia)

Seolah tak menghiraukan pendapat kedua narasumber tersebut, Eggi Sudjana pun melanjutkan pernyataannya.

"Nah, Habibie tahu diri juga pertanggung jawabannya ditolak, dia tidak mau memaksakan, nah kepada Gus Dur, dia punya pasukan berani mati (Banser) yang nurut dengan perintah Gus Dur, tapi dia nggak gunakan ketika dia dikepung istana, dia akhirnya legowo, ya kan? itu kan top itu," ujarnya menyelesaikan cerita.

Untuk kondisi saat ini, kata Eggi Sudjana, pemilu 2019 ini diwarnai kecurangan, sehingga Jokowi harus tahu diri juga.

"Nah sekarang kondisi pemilu ini curang, pemilu curang ini jelas, buktinya banyak, 1200 kasus sudah kita sampaikan," katanya.

"Jadi gini, kecurangan-kecurangan pemilu seandainya ada itu kan ada mekanismenya, dan banyak orang se Indonesia yang sudah dihukum," timpal Hermawi Taslim.

Baca: Telepon Berdering Puluhan Kali & Bilang Tak Bisa: Ini Fakta Sebelum Vera Oktaria Hilang & Dimutilasi

Baca: Siaran Langsung Hafiz Indonesia 2019 Hari Ini Pukul 13.00 WIB, Siapa Hafiz Cilik yang Bertahan?

Baca: VIRAL Foto Pelukan Anak TK Katolik dan Anak TK Islam Aisyah Bustanu Athfal saat Kunjungan Antar TK

Kemudian Eggi Sudjana menjelaskan lagi, bahwa jika Jokowi tahu diri seperti para presiden sebelumnya.

"Kalau ini (people power) terjadi, maksud saya, Insya Allah tidak ada kisruh lah, kalau ini (people power) sudah dijalankan, saya ditetapkan jadi tersangka juga tidak apa-apa deh, artinya sudah berhasil, karena Jokowi nya tahu diri gitu," tandasnya.

Mendengar itu, Hermawi Taslim pun tampak heran karena sejak awal Eggi Sudjana menyebut people power itu ditujukan bagi capres, bukan Jokowi sebagai presiden.

"Tadi kita bicara Jokowi sebagai paslon," kata Hermawi Taslim.

"Ini kan saran, di luar kasus (tersangka makar)," jawab Eggi Sudjana.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved