Berita Riau
Besok Kelulusan SMA dan SMK Diumumkan, Siswa Jangan Coret Baju
Pengumuman kelulusan Ujian Nasional SMA / SMK sederajat di Riau diumumkan, Senin (13/5/2019). Siswa diimbau tidak konvoi kendaraan dan coret seragam.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengumuman kelulusan Ujian Nasional SMA / SMK sederajat di Riau diumumkan, Senin (13/5/2019).
Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah untuk teknis pengumumannya.
Pengumuman kelulusan bisa dilakukan melalui website sekolah namun bisa juga dilakukan dengan menempel atau membagikan kartas pengumuman kepada siswa yang bersangkutan.
"Teknis pengumuman itu tergantung sekolah masing-masing. Bisa diumumkan melalui website sekolah atau bisa juga ditempel di sekolah," kata Sekretaris Disdik Riau, Ahyu Suhendra, Minggu (12/5/2019).
Namun pihaknya kembali mengingatkan kepada pihak sekolah agar tidak mengizinkan siswanya melakukan aksi konvoi-konvoi di jalanan atau melakukan coret-coret baju.
Pihaknya pun sudah menyampaikan himbauan tersebut kepada pihak sekokah.
Baca: Sambut Helat Waisak Nasional, Puluhan Orang Ikut Aksi Donor Darah PSMTI
Baca: Salah Satunya Berada di Cina, Inilah Deretan Masjid Tertua di Dunia
"Kita minta sekolah mengantisipasi aksi konvoi di jalan raya atau coret-coret baju. Lebih baik bajunya disumbangkan untuk adek-adek kelas,"ujarnya.
Ahyu mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan berapa persen siswa yang tidak lulus di tahun ini.
Sebab kelulusan siswa saat ini tidak lagi ditentukan dari nilai Ujian Nasional (UN) namun ditentukan oleh sekolah melalui Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN).
Baca: Dua Kali Tersandung Kasus Pelecehan, Marko Simic Mengaku Kapok
"Jadi sekolah yang menentukan, melalui USBN itu, tidak lagi berdasarkan nilai UN," katanya.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengimbau kepada seluruh siswa SMA dan SMK di Riau untuk tidak melakukan aksi konvoi saat pengumuman hasil ujian.
Syamsuar juga mengingatkan kepada siswa agar tidak mencoret-coret bajunya.
"Bagi anak-anak kami yang nanti melihat pengumuman kelulusan tidak usah konvoi-konvoi, kebut-kebutan di jalanan, coret-coret baju," kata Syamsuar di Kantor Gubernur Riau, Rabu (8/5/2019) kemarin.
Gubri mengingatkan agar siswa mengisi pengumuman hasil UN besok dengan kegiatan yang positif.
Terlebih saat ini bertepatan dengan bulan ramadan.
"Mari kita jaga semnagat bulan suci ramadan ini. Kalau anak-anak punya baju seragam yang masih bagus, jangan dicoret-coret. Alangkah baiknya jika diberikan kepada adek kelasnya yang berasal dari keluarga kurang mampu," ujarnya.
Syamsuar mendoakan kepada seluruh siswa SMA dan SMK yang sudah melaksanakan UN beberapa waktu lalu bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan bisa lulus semua.
"Kami ucapkan selamat, semoga lulus semua," katanya.
Seperti diketahui, sebanyak 28.826 siswa SMK sederajat di Riau sudah mengikuti UN yang berakhir Kamis (28/3/2019) lalu.
Dengan jumlah sekolah sebanyak 118 SMK negeri dan 163 SMK swasta.
Sedangkan untuk SMA sederajat se Provinsi Riau, jumlah siswa yang mengikuti UN sebanyak 60.324 siswa yang tersebar di 438 sekolah di Riau.
Mulai dari SMA negeri, swasta serta Sekolah Luar Biasa (SLB).
Sejumlah sekolah SMA di Pekanbaru mengaku sudah siap untuk mengumumkan hasil kelulusan siswanya.
Di SMA Negeri 7 Pekanbaru, Jalan Kapur, Kampung Baru, Senapelan yang akan mengumumkan kelulusannya melalui webiste sekolah sehingga siswa tidak perlu datang ke sekolah untuk melihat pengumuman lulus atau tidaknya.
"Ini salah satu upaya kita agar siswa tidak melakukan konvoi-konvoi di jalanan dan coret-coret baju," kata Kepala SMA Negeri 7 Pekanbau, Hj Nurhafni MPd.
Selain itu, pihaknya juga akan mengumumkan kelulusan pada sore hari jelang berbuka puasa.
Sehingga tidak ada waktu bagi siswa untuk melakukan aksi kebut-kebutan di jalanan atau coret-coret baju.
"Nanti kita umumkannya jam 4 atau jam 5 sore, jadi menjaleng berbuka puasa baru kita umumkan. Nanti kita umumkan melalui website sekolah, itu sudah kita sampaikan ke orang tua siswa, agar saat pengumuman tidak perlu hadir ke sekolah," ujarnya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)