Seekor Anjing Dibakar Hidup-hidup oleh Oknum Ojol: Orang yang Suka Menyiksa Hewan,Ciri-ciri Psikopat
seekor anjing bernama Lucky ditemukan sekarat sebelum akhirnya tewas lantaran dipukul dan dibakar hidup-hidup di wilayah Menteng
Seekor Anjing Dibakar Hidup-hidup oleh Oknum Ojol: Orang yang Suka Menyiksa Hewan,Ciri-ciri Psikopat
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah kisah mengerikan viral di media sosial.
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (14/5/2019), seekor anjing bernama Lucky ditemukan sekarat sebelum akhirnya tewas lantaran dipukul dan dibakar hidup-hidup di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/5/2019) malam.
Kejadian terjadi ketika Oknum ojol bernama Maulady ini marah lantaran dicakar oleh Lucky.
Ia pun meminta agar anjing itu segera dipindahkan dan mengancam akan dibakar jika tak dipindahkan.
Namun, lantaran pemilik anjing tersebut harus melaksanakan shalat tarawih, tidak ada yang memindahkan anjingnya.
"Ketika pulang pemiliknya sangat shock dan terpukul melihat kondisi Lucky sekarat dengan luka bakar di dalam kandangnya ternyata ancaman warga itu benar.”
“Lucky dibakar hidup-hidup di dalam kandangnya yang sebelumnya kepala anjing tersebut dilempar dengan botol berisi bensin hingga pecah," kata dia.
Baca: LIVE STREAMING Bali United vs Persebaya Surabya, Shopee Liga 1 2019 VIDEO Live Indosiar Kamis (16/5)
Baca: Download Lagu-lagu (MP3) DJ Terbaru, DJ Opus, DJ Aisyah Jatuh Cinta Pada Jamilah Beserta Video
Baca: MAYAT Wanita TANPA KEPALA dalam Parit di Dumai Adalah WARGA Pekanbaru, Masih LAJANG dan Ada Cincin Z
Baca: 10 Kota dengan Jaringan Internet Tercepat (Upload & Download): Pekanbaru Peringkat 1
Nyawa Lucky pun tak dapat ditolong meski dengan menggunakan infus lantaran sistem peredaran darahnya sudah dalam kondisi buruk.
Kasus penyiksaan terhadap hewan seringkali terjadi di Indonesia.
Contoh, seorang mahasiswi perguruan tinggi di Jember melakukan perburuan terhadap tiga ekor kucing hutan yang jelas-jelas merupakan hewan langka.
Dua jenis dari penyiksaaan terhadap hewan
Menurut Canadians for Animal Welfare Reform (CFAWR), terdapat dua jenis dari penyiksaaan terhadap hewan, yaitu active cruelty dan passive cruelty.
Active cruelty adalah bentuk penyiksaan dengan tujuan untuk menyakiti hewan.
Sementara passive cruelty adalah bentuk penyiksaan tanpa maksud, seperti lupa memberikan makan atau minum pada hewan peliharaan, dalam waktu yang panjang.
Dari penjelasan di atas, Dr. Phillip Kavanagh melakukan sebuah studi tentang penyiksaan terhadap hewan.
Baca: KRONOLOGI Balita Tewas Terpanggang setelah Memainkan Korek Api Milik Sang Ayah di Dalam Mobil
Baca: Tasya Kamila Baru Saja Melahirkan Anak Pertama, Yuk Intip Kamar Mewah Bayinya
Baca: Korbankan Navas Hingga Abaikan Petinggi Real Madrid: Ambisi Zidane agar Sang Anak Naik Posisi
Menurutnya, sikap penyiksaan terhadap hewan juga dapat mengindikasikan seseorang memiliki sifat Dark Triad (Machiavellianism, narcissism, dan psychopathy).
Bahkan studinya ini menyatakan bahwa sifat psikopat berhubungan dengan intensi seseorang menyakiti hewan dengan sengaja.
Hasil studi ini tidak main-main. Sebab, sudah ada bukti nyata.
Contohnya, Jeffrey Dahmer memulai karier pembunuhannya pada masa kecilnya dengan membunuh hewan, mengumpulkan hewan yang telah mati, memutilasi, dan melakukan masturbasi dihadapan hewan-hewan yang telah ia potong-potong sebelumnya.
Ada juga Mary Bell, seorang pembunuh yang korbannya anak kecil, mengaku pernah mencekik burung merpati hingga mati pada masa kecilnya.
Oleh karenanya, Dr. Phillip mengungkapkan bahwaorang yang suka menyiksa hewan memiliki kecenderungan menyakiti manusia tanpa rasa simpati
Hasil lain juga ditemukan bahwa mereka yang mempunyai perilaku menyiksa hewan memiliki skor sadisme yang tinggi berdasarkan 10-item Short Sadistic Impuls scale.
Baca: ZODIAK Hari Ini Selasa (14/5/2019): Hari Taurus DIramalkan Cerah, Aquarius Terbaik Hari Ini
Baca: BPN Prabowo-Sandi Minta Jokowi Maafkan Pria yang Ancam Penggal Kepalanya
Baca: Hazard Hengkang ke Real Madrid? Legenda Chelsea Frank Lampard Angkat Bicara!
Penyiksaan hewan pada masa kecil cenderung menghasilkan dewasa dengan Dark Triad tipe psychopathy.
Selain itu, penyiksaan terhadap hewan juga merupakan indikasi seseorang terkena Antisocial Personality Disorder (suatu ganggguan kepribadian yang membuat penderitanya cenderung apatis terhadap norma yang berlaku).
Bahkan keduanya (Dark Triad tipe psychopathy dan Antisocial Personality Disorder) dapat juga menyakiti manusia tanpa rasa simpati dan empati.
Dilansir dari Health Guidance, kemungkinan besar orang-orang tega berbuat sadis terhadap hewan dikarenakan dia memiliki trauma pada masa lalu.
Atau mereka pernah diperlakukan kasar oleh orangtua atau orang-orang di sekitarnya.
Namun karena tidak mampu berbuat apa-apa, mereka jadi melampiaskan amarah dan emosinya ke mahluk lain yang ada di dekat mereka. Salah satunya kepada hewan.
Hal ini karena mereka berpikir bahwa melakukan tindak penyiksaan hewan merupakan tindakan normal. Mereka merasa plong setelah melakukan itu.
Apalagi jika menurut mereka para hewan tersebut lebih rendah derajatnya darinya dan tidak bisa merasa sakit.
Jika Anda menemukan orang dengan ciri-ciri di atas, maka segeralah membawanya ke profesional untuk segera diobati dan dirawat.