Tinju Dunia
Siaran langsung Tinju Dunia, Wilder vs Breazeale Video Live TVOne, Minggu (19/5) Pukul 09.00 Pagi
Tonton siaran langsung Tinju Dunia atau World Boxing memperebutkan sabuk kelas berat WBC antara Deontay Wilder vs Dominic Breazeale
"Dominic Breazeale menginginkannya. Inilah satu-satunya olahraga di mana saya dapat membunuh orang dan malah dibayar untuk itu. Ini sah secara hukum, jadi mengapa saya tidak boleh menggunakan hak ini? Jika dia harus mati, ya mati lah,"
Namun orang kemudian menghubungkan ucapannya dengan dendam Wilder (40-0-1, 39 KO) atas Breazeale (20-1, 18 KO) atas peristiwa pertengkaran keduanya terjadi pada 2017 lalu.
Baca: LINK LIVE STREAMING Free Practice 3 MotoGP Prancis 2019 Sirkuit Le Mans France Video FP3
Baca: Siaran Langsung UFC Fight Night 152, Live Video Minggu (19/5) Pukul 07.00 Pagi
Baca: VIDEO Link Streaming Big Match Persib vs Persipura Liga 1 2019 Sabtu Malam Ini Live Indosiar
Saat itu keduanya bertarung bersama di Birmingham, Alabama.
Wilder mengklaim bahwa Breazeale sempat melontarkan ancaman kepada saudara laki-lakinya di hotel usai pertarungan.
Wilder yang marah kemudian menyerang Breazeale dan menimbulkan perkelahian massal.
"Saat itu saya hanya memegang muka Breazele dan meminta dia untuk tidak datang ke kota saya dan mengancam keluarga saya. Jangan pernah lakukan itu," kata Wilder.
Ia juga berjanji akan menghancurkan Breazeale pada pekan ini.
"Jika itu terjadi, saya tidak akan meminta maaf. Dia layak mendapatkannya." katanya.
Dalam sejarah olahraga tinju, kematian bukan sesuatu yang jauh.
Sejak tata aturan tinju modern diperkenalkan dengan nama tata Aturan Marquis of Queensberry pada 1884, sudah 500 orang petinju yang menjadi korban tewas.
Ungkapan Wilder dapat kecaman dari mantan juara tinju asal Inggris, Nigel Benn, Frank Bruno dan pelatih veteran Virgil Hunter.
" Tinju itu olahraga, kami bukan gladiator, ini bukan lagi jawan kerajaan Romawi. Usai pertarungan kami berjabat tangan dan kemudian pulan ke rumah bertemu keluarga," tulis Bruno pada twitter-nya.
Wilder sendiri tak peduli dengan kecaman orang. "Saya yang nyata saja," kata Wilder. "Saya tak peduli ucapan saya dipolitisasi." sebutnya lagi.
Wilder memang membutuhkan kemenangan mutlak atas lawannya untuk menunjukkan kapabilitas dia sebagai juara dunia.
Terakhir kali, ia dipaksa bertarung draw saat mengahdapi petinju Inggris lainnya, Tyson Fury, Desember lalu. (*)