Kisah Militer

Kisah Tim Gabungan Kopassus, Kopaska & Denjaka Serbu Perompak Somalia dan Tenggelamkan Kapal Mereka

pasukan elite TNI AD dan TNI AL, yaitu Kopassus, Kopaska dan Denjaka, dikirim menyelesaikan pembajakan kapal Indonesia yang dilakukan perompak Somalia

Editor: Rinal Maradjo
Kisah Tim Gabungan Kopassus, Kopaska dan Denjaka Serbu Perompak Somalia dan Tenggelamkan Kapal Mereka 

Helikopter Bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso melakukan pengintaian pada 4 April 2011.

Sempat tercetus untuk melakukan operasi pada malam hari dengan memanfaatkan kegelapan malam.

Namun, keberhasilan fifty-fifty karena lokasi para ABK belum diketahui.

Baca: VIDEO: Pasukan Elit Kopaska TNI AL, Bermodalkan Kondom Saat Jalankan Misi Tempur

Satgas Muhibah yang melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.

Selain penyiapan operasi militer, pihak PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.

Akhirnya, pada 30 April, PT Samudera Indonesia melakukan pembayaran kepada para perompak.

Namun, di tengah waktu itu, para perompak terjadi perselisihan.

Pembebasan kapal dan ABK menjadi kian tak pasti.

Baca: VIDEO Pelatih Karate Kopassus KO di Tangan Haji Umar, Siapa Sebenarnya Sosok Pendekar Silat Ini?

Ada kemungkinan setelah dibebaskan akan ada kelompok perompak lain yang menyandera.

Saat itu, pasukan Denjaka (Detasemen Jalamangkara) segera mengejar para perompak yang turun dari MV Sinar Kudus, sekaligus mencegah pembajakan ulang.

Sejumlah perahu milik perompak dikejar dan ditenggelamkan. Para perompak juga dihabisi.

Satgas Merah Putih melakukan operasi militer dan melakukan pengejaran hingga ke garis pantai Somalia, setelah para sandera dibebaskan

Atas keberhasilannya membebaskan seluruh ABK, Kolonel Laut (Pelaut) Achmad Taufiqoerrochman diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Laksamana Pertama TNI.

Baca: MENGINTIP PERJUANGAN KOPASSUS Hadapi KKB: Bebaskan 26 Orang yang Disandera 130 Hari di Papua

Presiden juga memberikan tanda jasa Santi Dharma.

Tanda jasa itu untuk Letkol (Infanteri) Sabri (Danton Ban Sat-801/Gultor), Kolonel (Marinir) Suhartono, (Dandenjaka) dan Letkol (Penerbang) Ronald Lucas Siregar (Pilot Boeing 474-400) yang bertugas dalam misi pembebasan itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved