Pemilu 2019

Tokoh Adat di RIAU Ajak Tolak PEOPLE POWER, Polres Kepulauan Meranti Kirim 21 Sabhara ke Jakarta

Tokoh adat di Kepulauan Meranti Riau ajak masyarakat tolak people power, Polres Kepulauan Meranti kirim 21 sabhara ke Jakarta

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Dodi Vladimir
Tokoh Adat di RIAU Ajak Tolak PEOPLE POWER, Polres Kepulauan Meranti Kirim 21 Sabhara ke Jakarta 

Tokoh Adat Ajak Masyarakat Tolak People Power, Polres Kepulauan Meranti Kirim 21 Sabhara ke Jakarta

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUANMERANTI - Tokoh adat di Kepulauan Meranti Riau ajak masyarakat tolak people power, Polres Kepulauan Meranti kirim 21 sabhara ke Jakarta.

Tokoh masyarakat Kepulauan Meranti bahkan menyerukan gerakan Pemilu damai dan menghimbau semua pihak untuk patuh terhadap konstitusi dan tidak terprovokasi mengikuti "people power".

Ketua LAMR Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti Ahmad Yudha mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, dan jangan sampai terpecah belah dengan adanya isu-isu yang sedang beredar saat ini. 

Baca: HASIL AKHIR Pileg 2019 di Riau, PKS Ajukan Gugatan ke Mahkamah Konstitusi, Pengumuman KPU Menunggu

Baca: JOKOWI Komentar Soal Hasil Rekapitulasi Suara Pilpres 2019, Netizens : Menang Dibantu KECURANGAN

Baca: PRABOWO-Sandi Bertemu Kwik Kian Gie, BPN Ajukan GUGATAN Hasil Pilpres 2019 ke MK Bawa Bukti Curang

Baca: SANDIAGA UNO : Perjuangan Belum BERAKHIR, Prabowo-Sandi akan BERJUANG hingga Titik Darah Penghabisan

"Marilah kita bersama-sama menolak dilaksanakannya People Power atau pengerahan massa dalam rangka menolak hasil rekapitulasi suara di KPU Pusat nantinya. Jangan sesama kita yang beda pilihan dan beda pendapat menjauh dari persaudaraan," ungkapnya Rabu (22/5/2019).

Dia mengatakan bahwa proses pelaksanaan Pemilu 2019 di Kepulauan Meranti sudah berjalan dengan aman, adil dan transparan sesuai dengan prosedur yang ada.

Gerakan people power, menurutnya, tidak mencerminkan Pemilu 2019 yang taat hukum, tetapi malah menciptakan adu domba, dan berimbas perpecahan di masyarakat umum.

Dirinya mengatakan, jika memang menemukan dugaan kecurangan, menurutnya bisa melaporkan ke Bawaslu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), atau menempuh jalur sengketa ke Mahkamah Konstitusi.

"Semuanya sudah dilakukan terbuka. Kalau tidak percaya dengan MK, silakan diawasi. Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk tidak menerima mekanisme yang ada," ujarnya

Menurutnya, people power hanyalah ketakutan yang diciptakan oleh para elit, sementara yang terkena dampaknya adalah masyarakat biasa.

Baca: HASIL AKHIR Pilpres 2019 Berdasarkan Rekapitulasi Suara KPU RI, Jokowi MENANG dan Prabowo KALAH

Baca: BEDA dengan Real Count Situng KPU, Ini HASIL Rekapitulasi Suara Pilpres 2019 untuk 34 Provinsi

Baca: HASIL Rekapitulasi Suara 34 Provinsi Pilpres 2019, Jokowi MENANG dan Prabowo KALAH, Ini Datanya

Sementara itu hal senada juga disampaikan Ketua Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR) Kepulauan Meranti.

“Dengan ini saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Jawa yang ada di kabupaten kepulauan Meranti, untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, jangan sampai kita terpecah belah dengan adanya isu-isu yang sedang beredar saat ini” sebutnya. 

Dia juga mengajak, untuk bersama-sama menolak dilaksanakannya People Power atau pengerahan massa dalam rangka menolak hasil rekapitulasi suara di KPU Pusat.

"Apapun hasil keputusan yang ditetapkan oleh KPU, maka itulah hasil yang terbaik bagi kita semua," ujarnya.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek kepada Tribun Rabu (22/5/2019) juga memastikan bahwa kondisi Kepulauan Meranti aman dan tidak ada masalah.

"Seperti yang kita lihat Kondisi kita aman, gak ada masalah," ujar La Ode.

Dirinya mengatakan bahwa isu-isu yang berkembang terkait hasil Pemilu tidak mempengaruhi masyarakat Kepulauan Meranti.

"Masyarakat kita sudah cerdas, mereka sudah bisa membedakan mana hasutan dan mana yang bukan, sehingga masyarakat kita tidak terpengaruh dan tetap saling menjaga keamanan," ujarnya.

Baca: HUKUM Ghibah di MEDSOS di Siang Bulan Ramadhan, Ini Penjelasan Ustadzah Cantik Nella Lucky dari Riau

Baca: HUKUM dan Kafarah Berhubungan Suami Istri Saat Puasa, Ini Penjelasan Ustadzah Nella Lucky

Baca: BATALKAH PUASA Melihat Aurat Wanita atau GADIS SEKSI Saat Jalan di Mal? Ini Kata Ustazah Nella Lucky

Dirinya menegaskan bahwa selama pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Kepulauan Meranti terlaksana dengan baik dan aman.

"Masyarakat kita melihat Pemilu terlaksana secara adil dan transparan, sehingga masyarakat kita tidak terpancing akan isu-isu yang tidak benar dan tetap menjaga keamanan," ungkap Kapolres.

Bahkan pihak Polres Kepulauan Meranti juga mengirim 21 personilnya untuk perbantuan di Jakarta.

"Kita ada kirim 21 orang Sabhara Polres ke Jakarta. Jadi kita perbantukan, jadi setiap Polres jika terjadi eskalasi masa di daerah tertentu daerah yang cenderung aman kita kirim untuk bergabung dengan personil gabungan di sana," ungkapnya.

Hal ini juga dikatakan Kapolres sebagai ukuran bahwa saat Kepulauan Meranti dalam kondisi yang cenderung aman.

Walaupun demikian La Ode mengatakan bahwa patroli Kamtibmas tetap berjalan secara rutin untuk memastikan keamanan masyarakat tergaransi.

"Kamtibmas tetap kita laksanakan secara rutin. Mulai dari patroli di jalan-jalan, pengamanan lalu lintas, pengamanan tempat ibadah dan lainnya." Tegas Kapolres.

Baca: Ada MASJID dan MIMBAR Berusia 4 ABAD di Riau, Beratap Ijuk dan Memiliki Anak Tangga yang Misterius

Baca: UNIK! Masjid Tua PUNYA 6 MENARA di Pekanbaru, 10 Mahasiswi Cantik Ikuti Karantina Alquran IZI

Baca: Ada MASJID Tanpa KUBAH di Pekanbaru, MEGAH dan Suasananya Serasa Berbuka di Timur Tengah, Namanya?

Personil yang diberangkatkan sendiri sudah diberangkatkan pada 17 Mei 2019 yang lalu untuk pengamanan KPU di Jakarta.

Para personil yang diberangkatkan tersebut nantinya akan membantu pengamanan sampai waktu yang tidak ditentukan tergantung arahan dari Mabes Polri.

Tokoh Adat Ajak Masyarakat Tolak People Power, Polres Kepulauan Meranti Kirim 21 Sabhara ke Jakarta. (Tribunpekanbaru.com/Teddy Tarigan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved