Kesbangpol Rohul Deteksi Politik Identitas Jelang Pilkada
Belum lagi masuk tahapan Pilkada, indikasi tersebut sudah terasa, dari riuhnya percakapan dan Ekspresi di media sosial, terkait Calon Kriteria Kepala
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM,PASIRPANGARAIAN - Politik Identitas yang kental terasa pada Pelaksanaan Pemilu 2019 lalu, diperkirakan juga bakal terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Rokan Hulu (Rohul) 2020 mendatang.
Belum lagi masuk tahapan Pilkada, indikasi tersebut sudah terasa, dari riuhnya percakapan dan Ekspresi di media sosial, terkait Calon Kriteria Kepala Daerah.
Indikasi penggunaan politik identitas pada Pilkada Rohul, ini juga tak dibantah Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Rohul, Musri.
Menurutnya, masyarakat Rohul hendaknya dewasa dalam menyikapi isu-isu Politik identitas dan tetap mengedepan Persatuan dan Kesatuan.
"Kita menghimbau masyarakat Rohul agar tidak larutlah dalam suasana Pemilu 2019, dimana politik identitas itu sangat kental terasa, kita harus bijak dan dewasa dalam berpolitik," Katanya, Senin (27/5/2019).
Menurut Musri, mengembangkan isu-isu Politik identitas di media sosial, merupakan tindakan tidak bijak dan cenderung menimbulkan perpecahan antar sesama anak bangsa di negeri seribu suluk.
Hal ini menurutnya karena Kabupaten Rohul, adalah daerah yang plural, di mana masyarakatnya terdiri dari berbagai suku bangsa, RAS Dan Agama.
"Jika Politik Identitas terus disuarakan, tentunya dikawatirkan, Polarisasi seperti yang terjadi pada pemilu 2019 juga akan terjadi di Rokan Hulu, dan ini tidak kita inginkan, karena akan mengancam kerukunan dan Ikatan social yang sudah terjalin selama ini di Rokan Hulu," Pesannya.
Hal senada juga diungkapkan Politisi Partai Gerindra Rohul, Novliwanda Ade Putra. Ia berpendapat, Politik Idintitas dapat merusak kebhinekaan dan merugikan kita sebagai sebuah bangsa yang selama ini hidup berdampingan dengan perbedaan suku bangsa, ras, agama dan budaya yang telah menjadi khasanah kekayaan nasional.
"Sebagai anak daerah Rohul, harusnya mengedepankan visi misi program dan kinerja dari calon kepala Daerah. asalkan mereka orang indonesia, menurut saya sah sah saja menjabati jabatan politik. kita harus melihat konteks nya dari sisi progam, tidak dari dia bersuku apa, budaya apa tapi lebih melihat visi dia ingin Rokan hulu itu seperti apa," pungkasnya.(*)