News
VIRAL-Aksi Protes Unik Atas Jalan Rusak di Riau, Warga Mancing dan Tanam Pisang di Jalan Berlubang
Viral di media sosial aksi protes unik atas jalan rusak di Pekanbaru Riau, warga mancing dan tanam pisang di jalan berlubang
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
VIRAL-Aksi Protes Unik Atas Jalan Rusak di Riau, Warga Mancing dan Tanam Pisang di Jalan Berlubang
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Viral di media sosial aksi protes unik atas jalan rusak di Pekanbaru Riau, warga mancing dan tanam pisang di jalan berlubang.
Sejumlah warga di Jalan Dharma Bakti, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru menggelar aksi protes secara unik.
Aksi protes ini diposting lewat media sosial hingga viral.
Baca: Puncak Arus Balik Mudik Lebaran 2019 ke Pekanbaru Diprediksi Sabtu-Minggu, Polisi dan Dishub Apel
Baca: Netizens Rindu UAS, Ustadz Abdul Somad Kuliah S3 di Sudan dan Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri
Baca: Ibu Cantik Asal Pekanbaru Hadirkan Menu Baru Bernama Bakso Patin Kuah Udang Hidangan Lebaran 2019
Baca: Bakcang Ayam dan Lamang Baluo Satukan Etnis Tionghoa dan Minangkabau, Pecahkan Rekor Muri
Mereka protes terhadap jalan rusak di kawasan itu dengan memarkir sepeda motor dekat jalan berlubang.
Jalan itu tergenang air usai diguyur hujan.
Mereka pun membuat papan bertulis telah dibuka kolam pancing.
Ada seorang pria tampak membawa kail pancing dan ember.
Ia memancing sembari duduk di atas sepeda motornya.
Foto ini ada punya sejumlah sudut pandang pengambilan.
Hal ini terlihat dari postingan di akun instagram @infopku_ pada, Kamis (6/6/2019) kemarin.

Postingan ini sudah disukai 8.413 pengguna akun instagram.
Ada empat foto yang diposting akun tersebut.
Awalnya foto ini diposting oleh pengguna akun @habib.alfajri di laman instagram miliknya.
Baca: Dua Tahanan Rutan Teluk Kuantan Langsung Bebas Setelah Menerima Remisi Lebaran 2019
Baca: Momen Idul Fitri 1440 H SELEBGRAM CANTIK Pekanbaru Zpdly pada Lebaran 2019, Ini Foto-foto Cantiknya
Baca: Cantiknya Shireen Sungkar Berjilbab, Ada Netizens yang Mau Memeluk dan Sebut Lagi Hamil, Ini Fotonya
Ia memposting enam foto dengan sudut pandang berbeda.
Keenam foto itu menggambarkan kondisi satu ruas Jalan Dharma Bakti yang rusak berat disukai 197 pengguna akun instagram.
Pemilik akun juga menuliskan kekecawaannya lantaran jalan itu belum kunjung diperbaiki.
Masyarakat pun menjadikan berlubang layaknya kolam pancing.
Warga Tanam Pisang di Jalan Raya Buantan Lestari Siak
Sementara itu, buruknya jalan raya di Kampung Buantan Lestari, Kecamatan Bungaraya membuat warga setempat gerah.
Mereka melayangkan protes dengan cara menanam pisang di tengah badan jalan.

Munculnya pohon pisang di badan jalan utama kampung itu membuat arus kendaraan terhambat.
Akibatnya banyak truk perusahaan sawit yang sudah melewati jalan itu.
Baca: FEATURE - Rusni SANG JUARA Catur di Pelalawan Riau Kini Terbaring Sakit dan BUTUH BANTUAN Biaya
Baca: FEATURE - 130 Kempang Beroperasi Saat Lebaran 2019 di Kepulauan Meranti untuk Nyeberang Antar Pulau
Baca: FEATURE - Silat Tradisional Asli dari Riau, SILAT PANGEAN Teluk Kuantan, Menjamur di Bulan Ramadhan
Sedangkan bagi warga kampung, jalan sudah mengancam keselamatan mereka.
Eko, warga setempat mengaku kaget kala melihat adanya pohon pisang berdiri di tengah jalan pada Minggu (19/5/2019).
Jalan itu memang becek karena ditimbun tanah dan kerekel.
Akibat hujan lebat yang melanda kampung itu pada Minggu pagi, jalan raya semakin parah.
"Jalan ini dilalui mobil sawit perusahaan, karena itu cepat berlubang," kata Eko.
Dia menguraikan, jalan tersebut ditimbun oleh pihak perusahaan.
Namun karena musim hujan mengakibatkan tanah timbunnya menjadi lumpur dan berserakan di badan jalan.
"Warga menanam pisang itu karena pada Sabtu kemarin sudah ada korban. Seorang pengendara sepeda motor terjatuh akibat melindas lumput akibat tanah timbun itu," kata dia.
Muslimar, warga lainnya juga mengatakan keberadaan perusahaan sawit di dalam kampung itu tidak membuat kemajuan.
Baca: FEATURE - Kerupuk Bawang Makanan Khas Indragiri Hulu Riau, Pesanan Jelang Lebaran 2019 Capai 2 Ton
Baca: FEATURE - Tenun Lejo di Bengkalis Riau, Alat Tenun Legendaris Hasilkan Kain Seharga Rp 300 per Meter
Baca: FEATURE - Mudik Demi Orangtua, Edi, Istri dan Anaknya Naik Sepeda Motor dari Rohul Riau ke Lampung
Justru jalan mereka semakin lama semakin hancur tanpa ada perawatan yang intensif.
Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pemukiman (PU Tarukim) Siak belum mau menanggapi kondisi jalan tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga, Ari Nuprizal hanya diam kala foto tanaman pisang di badan jalan itu dilihatkan.
Ia juga tidak mau mengomentari barang sepatahkatakapun.
Warga Kembali Tanam Pisang di Jalan Siak-Perawang Ini
Sebelumnya, hal serupa juga terjadi, truk-truk MST di atas 8 ton terus melindasi jalan yang sudah berlumpur, 1 Km menjelang jembatan Meredan, Tualang, kabupaten Siak.
Beberapa kali, roda truk itu terperosok ke dalam lubang sehingga membuat jalan menjadi macet.
Warga setempat kembali menanam pohon pisang di tengah jalan itu, Jumat (2/1/2018).
Tujuannya agar pemerintah mengetahui kondisi jalan lintas di kabupaten Siak.
Sementara, jalan itu merupakan akses satu-satunya dari Siak, Buton dan Pangkalan Kerinci menuju kota Industri, Perawang.
Batang pisang itu tampak berdiri di tengah-tengah jalan.
Sedangkan truk saling melintas di sisi kiri dan kanan batang pisang tersebut.
Ini kali kedua warga setempat menanam pisang di jalan itu.
"Kondisi jalan rusak lebih kurang 1 Km. Ini sudah lama disuarakan. Sudah banyak truk yang terpesorok di sana. Pengendara sepeda motor juga sudah banyak yang jadi korban di sana," kata Jon, warga setempat.
Ia menerangkan, ruas jalan provinsi Riau itu dilalui kendaraan bertonase berat.
Mulai dari truk sawit, truk CPO, truk kayu dan truk batu bara untuk pabrik PT IKPP.
Sementara MST jalan hanya untuk kendaraan 8 ton, sehingga aspal jalan pada kontur tanah yang lembut menjadi hancur.
"Tidak ada pengawasan dari pihak Dishub di sini. Semua truk lewat, akhirnya jalan hancur masyarakat teraniaya," kata dia.
VIRAL-Aksi Protes Unik Atas Jalan Rusak di Riau, Warga Mancing dan Tanam Pisang di Jalan Berlubang. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)