Mutilasi Kekasihnya Vera Oktaria, 5 Fakta Prada DP, Sempat Belajar Ilmu Agama & Tak Mengaku Anggota
Sejumlah fakta terungkap dalam kasus pembunuhan dan mutilasi Kasus pembunuhan oelh Prada DP terhadap koban Vera Oktaria di Kelurahan Sungai Lilin
TRIBUNPEKANBARU.com -- Sejumlah fakta terungkap dalam kasus pembunuhan dan mutilasi di Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba beberapa waktu lalu.
Pelaku yang berhasil diamankan oleh petugas yakni Prada DP, yang membunuh dan memutilasi korban Vera Oktaria, yang merupakan mantan kekasihnya.
Sejumlah fakta kasus pembunuhan mutilasi Vera Oktaria (21) oleh kekasihnya sendiri, Prada DP, mulai terungkap.
Baca: Mengaku Membunuh karena Vera Oktaria Minta Dinikahi Seusai Berhubungan Badan, Prada DP Berbohong?
Baca: Kisah Pelarian Prada DP Pelaku Mutilasi Vera Oktaria Karyawan Indomaret, Ingin Dalami Ilmu Agama
Setelah sebulan menjadi buron dan mangkir dari tugas sebagai prajurit TNI, Prada DP mengakui perbuatannya Di hadapan tim penyilidik Detasemen Polisi Militer (Denpom) II Sriwijaya, Palembang, Prada DP nekat merasa emosi dan gelap mata saat diminta segera menikahi Fera.
Sementara itu, Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian menegaskan akan terus memeriksa sejumlah saksi terkait kesaksian pelaku.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Pembunuhan diduga karena korban mengaku hamil 2 bulan

Kolonel CPM Donald Siagian mengatakan, dari hasil pemeriksaan motif pembunuhan itu dilatar belakangi Fera meminta kepada Prada DP untuk segera dinikahi.
Desakan itu, menurut Donald, membuat Prada DP menjadi emosi dan membunuh Fera ketika sedang berada di salah satu penginapan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku. Di sana akhirnya terjadi keributan antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan," kata Donald, Jumat (14/6/2019).
2. Nekat memutilasi korban untuk hilangkan jejak
Menurut Donald, setelah mengaku hamil dan meminta untuk segera dinikahi, Prada DP dan korban terlibat cek cok di dalam kamar.
Lalu Prada DP pun membekap Fera hingga meninggal. "Keributan itu kira-kira 10 menit, korban dibekap sampai akhirnya meninggal.
Lalu pelaku ingin menghilangkan jejaknya dengan cara mutilasi," ujarnya.
Meskipun demikian, Donald mengaku akan masih tetap melakukan penyelidikan dengan menggali keterangan dari Prada DP serta para saksi di lokasi kejadian.
"Tapi itu penelitian sementara, belum ada keterlibatan orang lain, tapi nanti ada pengembangan, saksi juga akan dimintai keterangan lagi," jelasnya.
3. Polisi: Hasil visum tunjukkan Fera tidak hamil
Penyidik Polda Sumatera Selatan membantah pernyataan dari Prada DP yang mengaku didesak menikah oleh Fera Oktaria lantaran telah mengandung selama dua bulan, hingga akhirnya ia membunuh pacarnya tersebut.
Kepastian itu terlihat dari hasil visum penyidik Polda Sumsel di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, saat jenazah Fera ditemukan tewas.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, hasil visum tak menemukan baik bercak bekas sperma maupun tanda kehamilan di tubuh Fera.
Supriadi pun yakin jika pernyataan yang diutarakan oleh Prada DP merupakan alibi dari tersangka.
"Tidak ada tanda kehamilan, dari visum itu bisa dilihat. Nyatanya memang bekas sperma atau hamil juga tidak ada," kata Supriadi, saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (14/6/2019).
4. Sosok Prada DP di mata keluarga korbab, temperamental
Dari keterangan pihak keluarga, Fera mengaku ingin mengakhiri hubungan dengan Prada DP, lantaran pelaku dinilai sebagai sosok temperamental dan ringan tangan.
Bahkan, korban pun beberapa kali mengalami kekerasan selama menjalin asmara dengan pelaku.
"Keterangan keluarga juga bisa dilihat korban itu ingin mengakhiri hubungan dengan pelaku. Tapi pelaku menolak, mungkin pengakuan jika korban hamil itu cuma alibi saja,"ujarnya.
Berkas penyidikan pun saat ini telah dilimpahkan oleh Polda Sumsel ke Detasemen Polisi Militer II Sriwijaya setelah Prada DP ditangkap.
"Siang tadi sudah diserahkan penyidik ke Denpom,"ujarnya.
5. Sembunyi di padepokan, Prada DP tak mengaku anggota TNI

Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan mengatakan, penangkapan Prada DP berawal dari pemeriksaan keluarga pelaku.
"Kita tracking sampai ada beberapa komunikasi dengan bibinya.
Setelah itu dikembangkan dan dijemput, ini langkah-langkah petugas Den Intel Kodam II Sriwijaya dalam mengungkap kasus," kata Djohan, Jumat (14/6/2019).
Setelahitu, Prada DP diketahui berada di salah satu padepokan di Banten.
Di sana ia bermaksud ingin mendalami ilmu agama usai menyesali perbuatannya tersebut.
"Dia bilang mau mendalami ilmu agama, penumpang bapak-bapak disebelahnya menyarankan untuk ke padepokan di Banten," jelas Djohan.
Djohan juga mengungkapkan, saat mengaku ingin belajar agama di padepokan, Prada DP tidak mengaku sebagai anggota TNI.
"Tanggal 10 tiba di Padepokan dan bertemu dengan pengurusnya. Dia tidak mengaku sebagai TNI dan hanya bilang ingin mendalami ilmu agama," ungkapnya.
"Tanggal 10 tiba di Padepokan dan bertemu dengan pengurusnya. Dia tidak mengaku sebagai TNI dan hanya bilang ingin mendalami ilmu agama," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Prada DP Mutilasi Kekasihnya Fera, Diduga Hamil hingga Tak Mengaku Anggota TNI"