Siak
Tembus 81.234 Orang, Kunjungan Wisatawan ke Siak Selama Libur Idul Fitri 1440 H
Catatan Dinas Pariwisata (Dispar) Siak, sedikitnya ada 81.234 orang wisatawan yang masuk ke Siak.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNSIAK.COM, SIAK- Kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di Kabupaten Siak selama libur lebaran membludak.
Catatan Dinas Pariwisata (Dispar) Siak, sedikitnya ada 81.234 orang wisatawan yang masuk ke Siak.
Dari jumlah tersebut terdapat 16 orang kunjungan dari wisatawan manca negara. Data tersebut terhitung selama 4 hari libur lebaran, yakni 6-9 Juni 2019. Data tersebut merupakan kunjungan pada 27 objek wisata di kabupaten Siak.
"Ini menjadi kebanggaan kita, karena dalam 4 hari saja mencapai 81 ribu lebih orang yang datang ke Siak," ujar Kepala Dispar Siak Fauzi Asni, Senin (17/6/2019).
Dari sejumlah objek wisata, kunjungan ke Istana Asserayah Alhasyimiyah (Matahari Timur) Siak masih tertinggi. Sedikitnya terdata sebanyak 25.529 wisatawan. Sebanyak 3 orang merupakan wisatawan mancanegara.
Menariknya, jumlah kunjungan ke Tepian Bandar Sungai Jantan (TBSJ) justru lebih sedikit dibanding kunjungan ke Taman Tengku Agung (TTA).
Jumlah kunjungan ke TBSJ hanya 11.356 orang dan ke TTA sebanyak 11.666 orang. Padahal TBSJ masuk ke dalam nominasi wisata terpopuler Anugrah Pesona Indonesia (API) 2019.
Sedangkan objek wisata di kecamatan lain, seperti Danau Naga Sakti (DNS) Dosan, kecamatan Pusako juga termasuk ramai. Dispar Siak mencatat sebanyak 1.307 orang selama 4 hari libur lebaran Idul Fitri 1440 H.
Pada kunjungan makam Sultan Syarif Kasim (SSK) II tercatat sebanyak 6.333 orang. Dan, jumlah kunjungan yang paling sedikit adalah objek wisata Rumah Datuk Pesisir (RDP). Selama libur lebaran hanya 35 wisatawan yang datang ke RDP ini.
Menurut Fauzi Asni, Istana Siak menjadi objek wisata paling banyak dikunjungi karena merupakan ikon wisata sejarah.
Beragam benda peninggalan Istana Siak selalu dipajang di dalam istana, yang menjadi perhatian utama pengunjung. Wisatawa bisa melihat-lihat barang antik yang ada tapi dilarang menyentuh benda tersebut.
"Karena usia benda yang ada di sana, sudah sangat tua. Bukan hanya peralatan seperti piring dan alat musik gromofon Komet, foto-foto Sultan pun terpajang rapi di dalam istana," kata dia.
Ia menyebut jarang ada di Indonesia yang masih melestarikan benda-benda peninggalan yang berusia ratusan tahun.
"Di Siak inilah, bisa melihat benda-benda peninggalan para Sultan yang tetap awet dan terawat," kata dia.
Dari 27 objek wisata yang dikemukakan Dispar Siak, ternyata ada 7 lokasi yang sama sekali tidak dikunjungi wisatawan.
Tujuh kawasan tersebut adalah Balai Kerapatan Tinggi. Balai ini tidak jauh dari Makam SSK II dan Istana Siak.