UPDATE! Oknum TNI Prada DP Ngaku Habisi Nyawa Vera karena Hamil Muda, Visum Tunjukkan Hasil Berbeda

Pihak kepolisian memberikan pernyataan soal pengakuan dari pelaku pembunuhan dan mutilasi, Prada DP terhadap seorang kasir indomaret, Vera

KOMPAS.com/AJI YK PUTRA
Prada DP ketika berada di Denpom II Sriwijaya, Jumat (14/6/2019). Prada DP diketahui menjadi terduga pelaku pembunuhan terhadap Fera. 

UPDATE! Oknum TNI Prada DP Ngaku Habisi Nyawa Vera karena Hamil Muda, Visum Tunjukkan Hasil Berbeda

TRIBUNPEKANBARU.COM -   Pihak kepolisian memberikan pernyataan soal pengakuan dari pelaku pembunuhan dan mutilasi, Prada DP terhadap seorang kasir indomaret, Vera Oktaria, Rabu (8/5/2019) lalu.

Setelah Prada DP diamankan di sebuah padepokan di Serang, Banten, Kamis (13/6/2019), ia mengaku bahwa nekat menghabisi korban lantaran Vera mengaku hamil 2 bulan.

Lantaran hal itulah, korban meminta untuk segera dinikahi oleh Prada DP.

Bantahan tersebut berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap jasad Vera Oktaria.

Menurut Supriadi, dari hasil visum tak ada tanda bercak darah maupun sperma dan juga tanda kehamilan di tubuh korban.

"Tidak ada tanda kehamilan, dari visum itu bisa dilihat. Nyatanya memang bekas sperma atau hamil juga tidak ada," kata Supriadi, Jumat (14/6/2019).

Baca: Cara Membersihkan Cache Data Spotify di iPhone dan iPad Agar Tidak Bikin Lemot

Baca: KISAH Mantan Preman Terminal Jadi Kopassus: 17 Kali Naik Pangkat

Baca: Maurizio Sarri Jadi Pelatih Juventus, 6 Pemain Ini Siap-siap Ditendang

Fakta tersebut diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi yang menyebut bahwa selama ini Vera ingin pisah dengan Prada DP.

Vera ingin menjauh dan pisah dari Prada DP lantaran selama ini pelaku merupakan sosok yang tempramental dan juga ringan tangan.

Bahkan korban beberapa kali mendapatkan perlakuan buruk dari pelaku.

Dari hasil visum dan juga keterangan saksi tersebut, polisi menduga bahwa penuturan dari Prada DP hanyalah alibi semata.

"Keterangan keluarga juga bisa dilihat korban itu ingin mengakhiri hubungan dengan pelaku. Tapi pelaku menolak, mungkin pengakuan jika korban hamil itu cuma alibi saja," ujar Supriadi. 

Baca: Penampilan Terkini Audrey, Siswi SMP Korban Perundungan di Pontianak

Baca: Sikap Tak Terduga Tim BPN 02 yang Diduga Hanya Boleh Hadirkan 2 Ahli dan 15 Saksi: Habislah Kami!

Prada DP pelaku pembunuhan dan pemutilasi Vera Oktaria berhasil ditangkap di Serang, Banten, pada Kamis (13/6/2019).
Prada DP pelaku pembunuhan dan pemutilasi Vera Oktaria berhasil ditangkap di Serang, Banten, pada Kamis (13/6/2019). (kompas.com/tribun sumsel)

Pengakuan Prada DP

Dikutip dari TribunSumsel.com, Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan membeberkan pengakuan pelaku terkait kronologi pembunuhan yang dilakukannya.

Dari pengakuan Prada DP, korban dan pelaku pergi ke sebuah hotel di Sungai Lilin, Palembang, Rabu (8/5/2019).

Di kamar hotel itulah, terjadi cekcok antara korban dan pelaku lantaran korban Vera diketahui meminta untuk dinikahi.

Dalam pengakuannya, Prada DP mengaku sempat berhubungan badan di kamar hotel tersebut dengan korban.

"Vera Oktaria minta dinikahi Deri Pramana sampai gelap mata bunuh kekasihnya bahkan dimutilasi. Sempat juga diduga berhubungan badan sebelum dibunuh," ujar Djohan, Jumat (14/6/2019).

Sementara itu, dijelaskan oleh Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian, Prada DP juga mengaku bahwa saat itu korban Vera sedang dalam keadaan hamil 2 bulan.

Alasan itu pula, yang diduga membuat Vera meminta Prada DP menikahinya.

"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku. Di sana akhirnya terjadi keributan antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan," kata Donald dikutip dari Kompas.com, Jumat (14/6/2019). 

Baca: Reaksi Syahrini saat Diajak Reino Barack Berenang dengan Hiu di Pulau Bora Bora

Baca: Cek Harga dan Spesifikasi HP Xiaomi Keluaran Terbaru 2019, Mulai Harga 1 Jutaan hingga 5 Jutaan

Baca: Viral Video Asusila Jangan Kasih Nyala Blitz-nya, Siswa-siswi dan Keluarga Pelaku Mengungsi

Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan,saat memberikan keterangan terkait penangkapan Prada DP di Pomdam II Sriwijaya, Jumat (14/6/2019).
Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan,saat memberikan keterangan terkait penangkapan Prada DP di Pomdam II Sriwijaya, Jumat (14/6/2019). ((KOMPAS.com/AJI YK PUTRA))

Dijelaskan lebih lanjut oleh Donald, keributan antara korban dan pelaku berlangsung selama 10 menit lamanya.

Sampai akhirnya, lantaran gelap mata, pelaku diketahui membekap Vera hingga korban tewas di lokasi tersebut.

"Keributan itu kira-kira 10 menit, korban dibekap sampai akhirnya meninggal," ujar Donald.

Dilanjutkan oleh Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan, pelaku sempat panik lantaran mengetahui sang kekasih tewas, hingga akhirnya berupaya menghilangkan jejak.

"Setelah dibekap meninggal, setelah tahu meninggal dia (Deri) cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad korban," kata Djohan.

Baca: Untuk Pencinta Gaming & Selfie, Vivo Z1 Pro Ditenagai Baterai 5000 mAh dengan Kamera Depan 32 MP

Baca: Ditetapkan Tersangka, KPU Palembang Tuding Bawaslu Tak Lakukan Kajian untuk Rekomendasi PSL

Baca: Posisi Timnas Indonesia Melorot di Bawah Malaysia, Peringkat FIFA Terbaru Negara-negara ASEAN

Saat itulah, pelaku menemukan sebuah gergaji dan kemudian digunakannya untuk memutilasi korban.

"Setelah dibekap meninggal, setelah tahu meninggal dia (Deri) cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad korban," kata Djohan.

Setelah memutilasi korban, Prada DP lantas menaruh jenazah korban ke dalam spring bed di penginapan tersebut.

Ia kemudian pergi meninggalkan penginapan dan melarikan diri.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved