Kepulauan Meranti
Kapal TABRAK Turap di Pelabuhan di Kepulauan Meranti Riau, Tiang Surya Roboh, KSOP Panggil Nahkoda
Kapala Layar Motor (KLM) Guntung Permai tabrak turap di pelabuhan di Kepulauan Meranti Riau, tiang surya roboh, KSOP panggil nahkoda
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
Kapal TABRAK Turap di Pelabuhan di Kepulauan Meranti Riau, Tiang Surya Roboh, KSOP Panggil Nahkoda
TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUANMERANTI - Kapala Layar Motor (KLM) Guntung Permai tabrak turap di pelabuhan di Kepulauan Meranti Riau, tiang surya roboh, KSOP panggil nahkoda.
Sebuah kapal dengan nama KLM Guntung Permai di Kelurahan KLM. 89 GT menabrak Turap yang ada di dekat pelabuhan Camat Selatapnjang Kepualuan Meranti pada Jumat (21/6/2019) pagi.
Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang saat dikonfirmasi Tribun membenarkan kejadian tersebut.
Baca: Polisi GEREBEK Rumah Pengedar Narkoba di Inhu Riau, Bandar dan Kurir Sabu-sabu Ditangkap di Kampar
Baca: PSMS Medan vs PSPS Riau Liga 2 2019, Bona Targetkan Raih Poin Penuh, Edy Bawa 20 Pemain ke Pekanbaru
Baca: PSPS Riau Launching Jersey Baru Home dan Away di Instagram, Resmi Kontrak 25 Pemain dan 4 Pelatih
Baca: GEMPAR! POTONGAN Tubuh Manusia Diduga Wartoyo Warga Siak Riau Ditemukan Dalam Perut Buaya Pemangsa
Baca: PASANG Wifi di Rumah untuk VIDEO CALL dengan Abangnya di Australia, SISWA SMP di Riau Tewas Dianiaya
Ade Kurniawan Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut Dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Selatpanjang mengatakan bahwa laporan kejadian tersebut sudah diterimanya sekitara pukul 10.00 WIB.
Akibat dari kejadian tersebut dua lampu Surya di Turap tersebut ambruk dan terjadi kerusakan pada pembatas turap.
Ade mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kepualuan Meranti terkait kerusakan tersebut.
"Kita sudah hubungi pihak Dishub untuk mengetahui secara jelas aset dari lampu dan turap tersebut," ujar Ade.
Sejauh komunikasi pihaknya dan Dishub dikatakan Ade, aset yang rusak tersebut merupakan milik pemerintah Kabupaten Meranti.

Oleh sebab itu pihaknya akan segera memanggil pihak Nahkoda kapal dan agen yang bersangkutan.
"Kuta sudah tanya dan pihak Nahkoda kapal dan agen siap dipanggil dan bertanggung jawab mengganti rugi kerusakan yang dibuat," pungkas Ade.
Baca: Anggota KONI Pekanbaru Bertambah 4 Cabor, Dispora Masih Perjuangkan 18 Cabor Ikut Popnas Papua
Baca: DIAJAK Menginap, Gadis REMAJA 16 Tahun di Dumai Riau Disetubuhi Pacar, Digilir Teman Pacarnya di Kos
Baca: DUGAAN Penggelembungan SUARA Caleg PPP di Inhu Riau, Anggota BAWASLU Terima Uang Rp 29 Juta di Mobil
Untuk saat ini dikatakan Ade pihaknya sudah menahan dokumen kapal tersebut.
Dijelaskan Ade bahwa kejadian tubrukan kapal tersebut diakibatkan kesalahan teknis sehingga kapal tidak bisa bergerak mundur dan mengakibatkan kapal terbawa arus hingga menubruk turap.
"Tapi untuk lebih jelasnya nanti kita saat berkomunikasi dengan pihak kapal langsung, karena saat ini kapal sedang berangkat, kemungkinan akan kembali sekitar dua hari lagi," ujar Ade.
Kabid Sarana dan Prasarana (Sapras) Dishub Kabupaten Kepulauan Meranti, Syafril saat dikonfirmasi Jumat (21/6/19) juga membenarkan informasi tersebut.
"Semula kapal tersebut tidak ada aktifitas bongkar muat di sana. Tiba-tiba saja mereka merapat ke turap. Kesalahan teknis dilakukan oleh awak kapal, sehingga kapal dikendalikan menabrak sisi turap,"ungkapnya.
Mewakili Pemda Meranti, ia mengaku telah berkordinasi kepada pihak KSOP Selatpanjang.
Dari kabar yang ia terima dari anggota, pemilik kapal bersedia mengganti segala kerugian.
"Adapun kerusakan yang ditimbulkan, mulai dari ambruknya beberapa tiang lampu tenaga surya, hingga beberapa titik sisi turap. Walaupun kondisi panel lapu surya semula memang sudah rusak, mereka tetap harus bertanggung jawab," ujarnya.
Baca: 3.000 Hektar LAHAN di Riau TERBAKAR, 99 Persen Karhutla Disebabkan MANUSIA, 15 Tersangka Diamankan
Baca: KUNKER Anggota Komisi V DPR RI ke Kawasan Teknopolitan Pelalawan Riau Tak Sampai Dua Jam, Ada Apa?
Baca: Satpol PP Pekanbaru Ancam Rubuhkan Tempat Pemotongan Babi Ilegal, Aroma Tidak Sedap Menyeruak
Walupun demikian ia tidak menyangkal bahwa Pemda Meranti masih menggunakan turap tersebut sebagai sarana pengganti pelabuhan bongkar muat atau Pelra.
Hal itu mengingat Pelabuhan Camat Selatpanjang belum mampu menampung banyaknya armada yang melakukan aktifitas bongkar muat.
"Sebenarnya tidak boleh turap itu dialihfungsikan sebagai pelabuhan bongkar muat. Retribusi juga masih kita tarik kepada kapal yang tambat di turap itu. Tapi mau gimana lagi, kita belum memiliki pelabuhan bongkar muat sembako yang representatif,"ungkapnya.
Tiang Penahan Pelabuhan Tanjung Samak Roboh, Polres Kepulauan Meranti Selidiki
Tim Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Kepulauan Meranti mengecek kondisi Pelabuhan di Tanjung Samak karena tiang penahannya sempat ambruk dan mengakibatkan ponton terlepas.
Pengecekan dilakukan, karena adanya dugaan kejanggalan pelaksanaan pembangunan pelabuhan tersebut.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP La Ode Proyek SH ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya melakukan penelitian terhadap ambruknya Ramdor pelabuhan untuk mengetahui apakah disana terdapat dugaan penyimpangan pada pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang baru dibangun tahun 2018 lalu.
Baca: GEMPAR! POTONGAN Tubuh Manusia Diduga Wartoyo Warga Siak Riau Ditemukan Dalam Perut Buaya Pemangsa
Baca: PASANG Wifi di Rumah untuk VIDEO CALL dengan Abangnya di Australia, SISWA SMP di Riau Tewas Dianiaya
Baca: DIAJAK Menginap, Gadis REMAJA 16 Tahun di Dumai Riau Disetubuhi Pacar, Digilir Teman Pacarnya di Kos
Baca: DUGAAN Penggelembungan SUARA Caleg PPP di Inhu Riau, Anggota BAWASLU Terima Uang Rp 29 Juta di Mobil
"Kami mengecek tentang kondisi Pelabuhan setelah adanya laporan ambruknya Ramdor pelabuhan, karena seperti kita ketahui tahun 2018 lalu baru diperbaiki," kata La Ode Proyek, Kamis (19/6/2019).
Dalam melakukan penelitian lanjut Kapolres mengatakan pihaknya akan mengumpul data dan keterangan berkaitan dengan adanya dugaan penyimpangan.
"Kami akan melakukan penyelidikan dulu apa ada kejanggalan atau tidak. Jika nanti dalam penelitian kita temukan penyimpangan, maka kita akan lanjut ke tahap penyelidikan," kata Kapolres.
Kepala Bidang Sarana Prasarana (Sarpras) Dishub Kepulauan Meranti Syahril pada Kamis (20/6/2019) mengatakan bahwa ambruknya tiang penahan tersebut diakibatkan oleh kuatnya arus gelombang laut yang cukup kuat.
Namun dirinya menyanggah apabila penyebabnya terkait dengan pembangunan tahun 2018.
"Jadi tidak ada hubungannya dengan robohnya ramdor, karena tiang penyangga tersebut dibangun tahun 2014," ujarnya.
Sebelum insiden tersebut terjadi, pihaknya juga sempat meninjau ke lokasi pada 10 Juni 2019 lalu, dan menghimbau Kepala UPTD Pelabuhan Rangsang agar menghentikan aktifitas turun atau naik penumpang diponton tersebut.
Baca: 3.000 Hektar LAHAN di Riau TERBAKAR, 99 Persen Karhutla Disebabkan MANUSIA, 15 Tersangka Diamankan
Baca: KUNKER Anggota Komisi V DPR RI ke Kawasan Teknopolitan Pelalawan Riau Tak Sampai Dua Jam, Ada Apa?
Baca: Satpol PP Pekanbaru Ancam Rubuhkan Tempat Pemotongan Babi Ilegal, Aroma Tidak Sedap Menyeruak
"Kita sudah lihat kondisi Pelabuhan tersebut sangat memprihatinkan, untuk itu waktu pada saat peninjauan kita minta agar menghentikan aktifitas di Pelabuhan tersebut, serta memindahkan aktifitas di pelabuhan sementara," terangnya.
Syahril mengatakan bahwa akibat hal tersebut ponton sempat hanyut namun berhasil diselamatkan.
Sedangkan untuk tiang penahan ponton sebanyak empat buah tenggelam.
"Ponton sudah kita amankan di sekitar anak sungai tidak jauh dari sekitar lokasi," ungkapnya.
Syahril mengakui bahwa arus gelombang di dermaga tersebu memang cukup kuat sehingga membuat tiang penahan tersebut terlepas.
Walaupun demikian dirinya juga mengakui bahwa tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Akibat kejadian tersebut dermaga Tanjung Samak saat ini tidak bisa beroperasi sehingga harus dipindahkan ke tempat lain.
"Saat ini aktivitas di pelabuhan tersebut dipindahkan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk sementara waktu, yang lokasinya tidak jauh dari pelabuhan," ujarnya.
Kapal TABRAK Turap di Pelabuhan di Kepulauan Meranti Riau, Tiang Surya Roboh, KSOP Panggil Nahkoda. (Tribunpekanbaru.com/Teddy Tarigan)