Lagi Sendirian di Rumah, Inem Ditemukan Warga Dengan Wajah dan Badan Melepuh, Dibakar Anak Tirinya
Sekujur tubuh nek inem mengalami luka bakar. Saat kejadian nek Inem diketahui tengah seorang diri berada di rumah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Teriakan minta tolong yang terdengar sekitar pukul 09.00 WIB mengejutkan warga Dusun III, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring, Asahan, Sumatera Utara.
Warga pun berbondong-bondong ke arah sumber suara yang ternyata berada di teras rumah Suparman.
Tiba di teras rumah, warga melihat api telah membakar sekujur tubuh Inem (50) hingga asap memenuhi teras belakang rumah tersebut.
Warga pun kemudian berinisiatif mencari air untuk disiramkan ke tubuh inem.
"Awalnya kami dengan teriakan orang minta tolong.
Ternyata tubuh nek Inem udah terbakar, api udah besar.
Jadi kami langsung cari air, siramkan ke tubuh nenek itu," ungkap seorang tetangga, Ismiyati di lokasi kejadian.
Akibatnya sekujur tubuh nek inem mengalami luka bakar.
Baca: Prostitusi Lewat Medsos dan Situs Jual-Beli di Medan Terungkap, Tarif Mulai Rp 100 Ribu per Jam
Baca: Cemburu Pada Istri, Pria Ini Culik Anak Tiri, Ancam hingga Minta Uang Rp 100 Juta
Pakaian dan rambut korban telah hangus dilalap api.
"Kami tanyai, katanya si Jum yang bakar. Jum itu anak tirinya.
Nggak cocok orang ini memang sama anak tirinya. Sering diusir-usir," kata Ismiyati.
Masih kata Ismiyati, saat kejadian nek Inem diketahui tengah seorang diri berada di rumah.
Sedangkan suaminya, Suparman sedang tidak di tempat.
"Tadi pas kejadian nenek itu sendiri. Bojonya lagi keluar," sebutnya.
Nek Inem diketahui baru setahun belakang tinggal di lokasi kejadian.
Itu pun setelah dirinya menikah dengan Suparman (60) ayah kandung dari Jum.
"Suparman suaminya. Baru setahun di sini. Baru nikah sama Suparman setahun lalu," kata seorang warga Syafruddin, Selasa.

Syafruddin pun mengungkapkan bahwa korban selama ini menderita lumpuh.
Bahkan kondisi Nek Inem telah lumpuh sebelum ia dinikahi oleh Suparman.
"Korban ini lumpuh. Dari saudaranya tiap bulan dapat bantuan, dikasih ke suaminya untuk biaya hidup korban sama untuk mengurusi korban," sebutnya.
Hal itu pun diamini Ismiyati, bahwa Nek Inem yang lumpuh sehari-hari setiap pagi selalu ditempatkan oleh suaminya di teras belakang rumahnya.
"Memang tiap hari kalau pagi sampai siang, selalu berada di teras belakang rumah.
Posisinya sama di lokasi nenek itu dibakar tadi," ujar Ismiyati.
Syafruddin mengenal anak tiri terduga pelaku pembakar korban, ia ketahui berprofesi sebagai sopir.
"Baru pulang si Jum lebaran kemarin. Dia kalau nggak salah di Palembang. Dia ini sopir. Kayak sopir serap gitu," sebut Syafruddin, Selasa.
Sepengetahuannya, Jum baru kembali menjelang Lebaran lalu.
Selama berada di kampung mereka, Jum dikenal jarang bersosialisasi.
"Kalau Jum itu selama d isini, sering hilang. Nanti tiba-tiba muncul. Nama lengkapnya kurang tahu, Jum aja kami tahunya," ujarnya.
Sedangkan Ismiyati mengenal sosok Jum sering cekcok dengan Nek Inem.
Diduga hal itu sering terjadi karena permasalahan uang.
Terlebih, Nek Inem setiap bulan selalu mendapat kiriman uang dari keluarganya.
"Kalau Jum itu bertato badanya. Sering berantam sama nenek itu, kalau bapaknya nggak di rumah," katanya.
Kini, nek Inem yang mengalami luka bakar disekujur tubuhnya telah dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD H Abdul Manan Simatupang, Jalan Sisingamangaraja, Kisaran untuk mendapat perawatan.
Sedangkan pelaku, bernama Jum pascakejadian langsung melarikan diri.
Sedangkan dari TKP ditemukan botol diduga berisi bensin yang dipakai untuk membakar tubuh korban. (Tribun Medan)