Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Riau Jadi SASARAN EMPUK Bandar Narkoba Luar Negeri, Polda Riau Awasi Jalur Masuk Darat dan Laut

Riau jadi sasaran empuk bandar Narkoba Luar Negeri sebagai pasar potensial, Polda Riau awasi jalur masuk darat dan laut karena banyak pelabuhan

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Kolase/Nolpitos Hendri
Riau Jadi SASARAN EMPUK Bandar Narkoba Luar Negeri, Polda Riau Awasi Jalur Masuk Darat dan Laut 

"Kita terus memaksimalkan kegiatan untuk penanggulangan supaya tidak bisa masuk narkoba ini. Kemudian diikuti juga dengan penindakan," sebut Kombes Suhirman saat diwawancarai Tribun, Rabu (26/6/2019) sore.

Ditanyai tentang modus penyelundupan, mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Babel ini menuturkan, barang haram yang masuk ke Riau, selalu dikemas dengan kemasan teh yang ada tulisan Cina.

Sebagian besar narkoba terutama jenis sabu ini, dikirim dari Negeri Jiran Malaysia.

Dikatakan Suhirman, ada pun yang menjadi kendala utama dalam hal pengawasan, yaitu garis pantai Provinsi Riau yang sangat panjang.

"Belum lagi pelabuhan tidak resmi sangat banyak, sehingga mereka (jaringann narkoba) gampang berbaur dengan masyarakat dalam membawa dan mengirimkan barang ke Riau," jelas Suhirman.

Baca: Ratusan ANAK IMIGRAN dari Berbagai Negara di Pekanbaru Riau Bisa Sekolah di Beberapa SD Negeri

Baca: DISKON KHUSUS Bagi PNS, Guru, Dosen dan Jurnalis untuk Pembelian Mobil Daihatsu AYLA dan SIGRA

Baca: ABRASI Gerus 106 KILOMETER Daratan Pulau di Kepulauan Meranti Riau, Dekati Pemukiman dan Kebun Warga

Dia membeberkan, para bandar pun terus mencari cara, bagaimana agar narkoba bisa masuk dan sampai ke daerah tujuan.

"Ada yang sambil bawa ayam, bawa narkoba juga. Atau barang lain yang digabung dengan narkoba. Sebagian besar yang masuk ke Riau itu jenis sabu, ekstasi dan happy five," terangnya.

Perwira menengah berpangkat bunga melati tiga ini melanjutkan, Provinsi Riau pada dasarnya dimanfaatkan sebagai daerah transit.

Sebagian ada juga narkoba yang langsung diedarkan kepada pengguna di Bumi Lancang Kuning.

"Barang biasanya ada yang dibawa lagi ke Sumbar, Palembang, Jambi dan sekitaran Jawa khususnya Jakarta," bebernya.

Sejauh ini dipaparkan Suhirman, kebanyakan yang ditangkap, statusnya sebagai kurir atau pembawa narkoba.

Penerapan sistem jaringan terputus dan sistem buang barang, menjadi kendala polisi untuk melacak sampai ke "pemain" tingkat atasnya, atau bandar.

"Jadi kita cukup kesulitan untuk menelusuri di mana hulunya dan ke mana hilirnya," sebut dia lagi.

Kombes Suhirman pun mengimbau kepada masyarakat, agar semakin meningkatkan kepeduliannya dalam hal pemberantasan narkoba.

Baca: KISAH Mantan PECANDU Narkoba di Riau Berjuang untuk Sembuh hingga Masuk Daftar Cadangan Haji 2019

Baca: MIRIS! Siswa SD di Pekanbaru sudah Hisap Sabu-Sabu, Pengedar Narkoba Tawarkan Rp 1000 Sekali Coba

Baca: Tiga JALAN TOL Lewati KAMPAR Riau, Pekanbaru-Sumbar, Pekanbaru-Rengat, Pekanbaru-Dumai, 2021 Bisa

Baca: FEATURE Sensasi Bersantai di MAKAM TUA Raja-raja Siak di Riau, Ini Pengakuan Pengunjung, Seram?

"Harapan kami supaya masyarakat menginformasikan kepada aparat terdekat, kalau menemukan ada indikasi penyalahgunaan narkoba. Apakah mereka kurir, pengedar, bandar atau penyalur," tuturnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved