Bandar Narkoba Marah, Bocah 14 Tahun Dipaksa Minum Cairan Asam karena Menolak Menjadi Kurir
Bandar Narkoba Marah, Bocah 14 Tahun Dipaksa Minum Cairan Asam karena Menolak Menjadi Kurir
Bandar Narkoba Marah, Bocah 14 Tahun Dipaksa Minum Cairan Asam karena Menolak Menjadi Kurir
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tragis yang terjadi pada bocah 14 tahun ini yang mengalami kerusakan pada rongga mulutnya.
Ia dipaksa meminum cairan asam karena menolak permintaan dari beberapa pria.
Bocah tersebut diminta untuk menjadi kurir narkoba namun menolaknya hingga ia menjadisasaran aksi bejat bandar narkoba.
Tindakan kejam itu dilakukan ketiga pemuda setelah bocah itu menolak untuk menjadi kurir narkoba.
Baca: Seorang Satpam Menyamar Jadi Anggota TNI AL: Perdaya 16 Wanita di Ranjang Hingga Menggasak Perhiasan
Baca: Perjuangan Belum Berakhir, Prabowo Akan Melakukan Hal Ini
Akibat meminum cairan asam itu, bocah laki-laki itu kehilangan sebagian kemampian berbicaranya dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Balrampur, di kota Lucknow, negara bagian Uttar Pradesh.
Menurut laporan polisi, yang dikutip India Today, insiden itu terjadi pada Rabu (26/6/2019) di kawasan Faizullahganj, yang masih dalam yurisdiksi kepolisian Madion.
Kasus penyiksaan itu baru terungkap Kamis (27/6/2019) malam, setelah pihak keluarga korban mengajukan laporan ke kantor polisi. Menurut laporan, korban diketahui merupakan putra dari seorang tukang kayu.
Pada hari kejadian, korban meninggalkan rumah untuk melakukan beberapa pekerjaan.
Baca: Jadwal Pemadaman Listrik di Rayon Rengat, Riau Sabtu (29/6/2019)
Namun pada sore harinya, ketika kembali ke rumah, bocah itu menjerit kesakitan dan menutup mulutnya dengan sobekan kain.
Keluarga bocah itu segera membawanya ke rumah sakit, di mana dokter menerangkan bahwa bagian rongga mulut anak itu mengalami luka bakar akibat cairan asam.
Kepada polisi, korban menjelaskan menggunakan bahasa isyarat bahwa tiga pemuda telah menuangkan asam ke dalam mulutnya.
Bocah itu tidak memberi keterangan lebih lanjut terkait insiden itu, tetapi setelah dibujuk, dia akhirnya memberikan satu nama pelaku.
Menurut ibu korban, anaknya diserang setelah dia menolak untuk menjadi kurir narkoba untuk para pelaku.
Dia mengklaim anaknya mendapat tekanan dari pelaku untuk tidak membocorkan kejadian itu.
Sementara itu, pihak dokter mengatakan jika nyawa bocah itu tidak terancam tetapi mereka tidak bisa memastikan seberapa besar kerusakan yang terjadi pada pita suara dan rongga mulut korban, yang dipastikan bakal mempengaruhi kemampuan berbicaranya.
Petugas kantor polisi Madion, Santosh Kumar, mengatakan bahwa hasil penyelidikan berhasil mengungkap salah satu pelaku bernama Noor yang tinggal di Faizullaganj.