Berita Riau
VIDEO: Proses Pemadaman Karhutla di Tanjung Putus Pangkalan Kerinci Riau
Lokasi lahan yang terbakar berdekatan dengan kawasan perkantoran Bhakti Praja hingga asap sangat terasa. Karhutla di Tanjung Putus sudah terpantau
Penulis: johanes | Editor: David Tobing
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Asap tipis terpantau menyelimuti angkasa Kota Pangkalan Kerinci, Kamis (4/7/2019) pagi.
Kabut cukup terasa di daerah komplek perkantoran Bhakti Praja hingga ke areal kantor bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan Riau.
Pantauan tribunpelalawan.com di sekitar perkantoran, asap cukup terasa pada indera penglihatan dan penciuaman pada pagi hari. Namun menjelang siang dan matahari mulai meninggi kabut berangsur hilang.
Hal ini diakibatkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di daerah Tanjung Putus Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Lokasi lahan yang terbakar berdekatan dengan kawasan perkantoran Bhakti Praja hingga asap sangat terasa. Karhutla di Tanjung Putus sudah terpantau sejak Selasa (4/7/2019) malam lalu.
Upaya pemadaman oleh personil dari tim gabungan sudah dilakukan sejak Rabu (3/7/2019) lalu.
Baca: Karhutla di Tanjung Putus Tinggal Pendinginan, Asap Tipis Selimuti Kota Pangkalan Kerinci Riau
Baca: 99 Persen Karhutla di Riau Akibat Ulah Manusia
Baca: 3.000 Hektar LAHAN di Riau TERBAKAR, 99 Persen Karhutla Disebabkan MANUSIA, 15 Tersangka Diamankan
"Sekarang sebagian besar tinggal pendinginan, kalau api yang besarnya sudah berhasil dipadamkan. Tapi masih ada titik-titik api kecil," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Pelalawan, Abu Bakar FE, kepada tribunpelalawan.com, Kamis (4/7/2019).
Abu Bakar menerangkan, personil instansi gabungan sedang berupaya pemadaman total dan pendinginan di lokasi untuk memastikan api hilang.
Tim yang diterjunkan berasal dari BPBD, Satpol PP dan Damkar, TNI, Polri, Redam Disbunak, Regdam FERT PT RAPP, Manggala Agni, dan masyarakat setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio menyatakan, sebenarnya proses pendinginan sudah berlangsung sejak Rabu (3/7/2019) sore lalu.
Namun Kamis (4/7/2019) pagi, api kembali muncul di hamparan yang terbakar akibat angin kencang dan kekeringan.
Api semakin merembet lantaran kebun kelapa sawit milik warga baru selesai diracun dan rumputnya kering hingga mudah terbakar.
"Lahan yang terbakar sudah mencapai empat hektar, semak belukar dan kebun sawit. Kita dapat bantuan dari Maggala Agni pagi ini dan sudah di lokasi," tandasnya.
Personil gabungan dibagi dua regu besar. Satu regu khusus melakukan pendinginan di areal yang sudah padam dan satu lagi melokalisir api di titik utama agar tidak merembet sekaligus melaksanakan pemadaman. (Tribunpelalawan.com/Johannes Wowor Tanjung)

 
			 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											