Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Turap Pelabuhan Camat Tebingtinggi Kepulauan Meranti Roboh, Tidak Ada Korban Jiwa

Turap Pelabuhan Camat Tebingtinggi Kepulauan Meranti riau roboh, karena turap itu digunakan untuk area bongkar muat masih untung tidak ada korban jiwa

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Teddy Tarigan
Turap Pelabuhan Camat Tebingtinggi Kepulauan Meranti Roboh, Tidak Ada Korban Jiwa 

Turap Pelabuhan Camat Tebingtinggi Kepulauan Meranti Riau Roboh, Tidak Ada Korban Jiwa

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUANMERANTI - Turap Pelabuhan Camat Tebingtinggi Kepulauan Meranti riau roboh, karena turap itu digunakan sebagai area bongkar muat, masih untung tidak ada korban jiwa.

Turap yang bersebelahan dengan Pelabuhan Camat Tebingtinggi yang dialih fungsikan sebagai pelabuhan bongkar muat oleh Pemda Kabupaten Kepulauan Meranti ambruk.

Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (6/7/19) sore kemarin.

Baca: WALIKOTA Dumai Kembali Dipanggil KPK, Pejabat Pemko Tak Tahu Dimana Zul AS, Sempat di Banjarmasin

Baca: SISWI SD di Pekanbaru Dicabuli Dua Remaja Secara BERGANTIAN di Kamar Hotel, Kepergok Orangtua Korban

Baca: Anaknya Tak LOLOS di SMA Negeri 1 Pekanbaru, Tiwi Ungkap KECURANGAN Ini, Disdik Terima 106 PENGADUAN

Baca: Bandar dan PENGEDAR Sabu-sabu di Riau Ditangkap Polisi, Si Bandar Teriaki Polisi RAMPOK dan Kabur

Kejadian itu juga dibenarkan oleh Kabid Sarana dan Prasarana (Sapras) Dishub Kabupaten Kepulauan Meranti, Syafril kepada Tribunpekanbaru.com pada Senin (8/7/2019).

Menurutnya kejadian beruntung tidak ada aktivitas bongkar muat di sana, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Ia juga tidak menyangkal bahwa Pemda Meranti masih menggunakan turap tersebut sebagai sarana pengganti pelabuhan bongkar muat.

Selain itu mereka juga mengaku masih menarik retribusi kepada setiap armada yang beraktivitas di sana.

Hal itu mengingat Pelabuhan Camat Selatpanjang belum mampu menampung banyaknya armada yang melakukan aktifitas bongkar muat.

"Sebenarnya tidak boleh turap itu dialihfungsikan sebagai pelabuhan bongkar muat. Retribusi juga masih kita tarik kepada kapal yang tambat di turap itu. Tapi mau gimana lagi, kita belum memiliki pelabuhan yang layak untuk menampung aktifitas bongkar muat sembako," ungkapnya.

Turap Pelabuhan Camat Tebingtinggi Kepulauan Meranti Roboh, Tidak Ada Korban Jiwa
Turap Pelabuhan Camat Tebingtinggi Kepulauan Meranti Roboh, Tidak Ada Korban Jiwa (Tribun Pekanbaru/Teddy Tarigan)

Memang semula ia mengaku kerap menghimbau kepada pengusaha pemilik armada agar tidak beroperasi di turap itu.

Namun ia sedikit kecewa karena himbauan tersebut tidak digubris.

Baca: RUMAH KOS di Pekanbaru Diduga Dijadikan TEMPAT MESUM dan Pesta Narkoba, Warga Sekitar Resah

Baca: INI SOSOK Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid II dari Riau, Namanya Disebut Relawan Jokowi-Maaruf Amin

Baca: PENDAFTAR ke SMP Negeri di Siak Riau Ini Hanya 12 Orang, Banyak Sekolah yang Pendaftarnya Membludak

"Mereka bandel, padahal sudah diperingatkan. Kecilnya badan pelabuhan camat tidak mampu mengurai penumpukan kapal sehingga mereka memilih untuk menggunakan badan turap sebagai pelabuhan sementara," ujarnya.

Walaupun demikian dirinya mengklaim bahwa penyebab utama runtuhnya turap tersebut karena bangunannya yang sudah mulai keropos.

"Itu penyebab utamanya, kalau karena kapal bersandar itu faktor yang kesekian," pungkas Syahrul.

Sebelum ini juga jajaran Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang telah mewanti-wanti Pemda setempat untuk tidak mengizinkan armada laut untuk berdandar dan melakukan aktivitas bongkar muat di sana.

Seperti dikatakan Plt Kepala Kantor KSOP Kelas II Selatpanjang Ade Kurniawan, sejak turap itu ambruk ia mengaku bahwa pihaknya tidak pernah memberikan izin kepada kapal manapun untuk bersandar di turap dan Pelabuhan Camat Selatpanjang.

"Itu turap bukan pelabuhan. Jika kami keluarkan izin tambat di sana, tentu dapat menimbulkan masalah. Sementara untuk Pelabuhan Camat itunjuga dinilai sudah tidak laik, karena terjadi kerusakan di beberapa titik vital-nya," ujar Ade kepada Riau Pos.

Menurutnya jika Dishub Meranti masih mengoprasikan pelabuhan itu tentu diluar tanggung jawab KSOP, karena kedua pelabuhan tersebut aset Pemda Kepulauan Meranti.

Baca: WALIKOTA Dumai Kembali Dipanggil KPK, Pejabat Pemko Tak Tahu Dimana Zul AS, Sempat di Banjarmasin

Baca: SISWI SD di Pekanbaru Dicabuli Dua Remaja Secara BERGANTIAN di Kamar Hotel, Kepergok Orangtua Korban

Baca: Anaknya Tak LOLOS di SMA Negeri 1 Pekanbaru, Tiwi Ungkap KECURANGAN Ini, Disdik Terima 106 PENGADUAN

Baca: Bandar dan PENGEDAR Sabu-sabu di Riau Ditangkap Polisi, Si Bandar Teriaki Polisi RAMPOK dan Kabur

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi kembali, menurutnya, Pemda Kepulauan Meranti harus membuat satu plebuhan Pelra yang dinilai laik, dan benar-benar representatif.

"Itu dinilai penting mengingat hingga saat Selatpanjang tidak ada pelabuhan rakyat yang layak digunakan. Terlebih Selatpanjang dapat dipastikan sebagai jalur transit strategis antara Riau dan Kepri," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelum ambruk, turap tersebut sempat ditabrak kapal lintas batas KLM Guntung Permai pada Jumat (21/6/2019) pagi.

Akibat dari kejadian tersebut dua lampu tenaga surya di turap tersebut ambruk dan terjadi kerusakan pada pembatas turap.

Turap Pelabuhan Camat Tebingtinggi Kepulauan Meranti Riau Roboh, Tidak Ada Korban Jiwa. (Tribun Pekanbaru.com/Teddy Tarigan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved