CEWEK Cantik Asal Pekanbaru Lulusan TERMUDA Kedokteran di UII Cita-cita Nabilah Jadi Dokter Terwujud

CEWEK Cantik Asal Pekanbaru Lulusan TERMUDA Kedokteran di UII Cita-cita Nabilah Jadi Dokter Terwujud

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Cewek cantik asal Pekanbaru Riau menjadi lulusan termuda kedokteran di Universitas Islam Indonesia (UII), cita-cita Nabilah jadi dokter rerwujud pada usia 18 tahun.

Cewek cantik asal Pekanbaru itu bernama lengkap Athaya Hanin Nabilah Fahsa, yang biasa akrab di panggil Nabilah.

Cewek cantik asal Pekanbaru itu kuliah di Program Studi Profesi Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran (FK) UII Yogjakarta.

Baca: SELEBGRAM Cantik Asal ACEH Ini Mau Dipoligami, Tapi Ada Jikanya, Poligami Segera Legal di Aceh

Baca: BREAKING NEWS: Diduga Gubernur Kepri Terjaring OTT KPK Rabu 10 Juli Malam di Gedung Daerah

Baca: BREAKING NEWS: Ada OTT KPK di Pemprov Kepri, Dikabarkan Amankan Kepala Daerah dan Kepala Dinas

Nabilah yang kini sudah menjadi dokter cantik ini menjadi orang yang spesial pada acara pelantikan dan sumpah dokter tahun 2019, karena ia menjadi dokter termuda yang diambil sumpahnya siang itu Rabu (10/7/2019).

Sebagaimana yang diumumkan langsung melalui situs resmi UII yang menyatakan Nabilah sebagai mahasiswi lulusan termuda.

Selain itu, Instagram FAJAR National News Network nama Nabilah yang disebut sebagai Bibil mengunggah foto Nabilah mengenakan toga, dengan caption foto Wow! Bibil lulus kedokteran di usia 18 tahun.

Apalagi menuai prestasinya ini bukan di kampung halamannya melainkan di kampus yang berada di kiblat pendidikan di tanah air.

Perempuan kelahiran Pekanbaru, 15 Juni 1998 ini menyelesaikan pendidikan strata satu, di Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD), Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam waktu 3 tahun, 6 bulan.

Selanjutnya menjalani proses Koas sebelum menjalani sumpah dan pelantikan dua tahun dan tepat berusia 20 tahun Nabilah sudah menjalani sumpah dokternya.

Baca: 33 ANAK di Riau Alami Kekerasan Seksual, Pelecehan Seksual dan Bullying, Saatnya Riau Punya KPAID

Baca: JAKSA Kejati Riau Lanjutkan KASUS Dugaan KORUPSI Dana Hibah Penelitian di UIR, Panggil Direktur CV G

Baca: ISTRI POLISI di Kepulauan Meranti Riau Nyaris Diamuk Warga, Mengaku Ketua Srikandi JOKOWI-Maaruf

Baca: LADANG INVESTASI di Pekanbaru Bagi Investor Kawasan Industri Tenayan Mulai Dibangun Pertengahan 2020

Bila dibandingkan dengan teman seangkatannya Nabilah lebih muda tiga tahun, sehingga ini menjadi hal yang spesial bagi keluarga saat wisudanya.

Putri pertama dari Mustafa Harris yang merupakan Pensiunan PNS dan Annisa, ASN di Pemprov Riau itu ternyata sejak sekolah Dasar masuk program belajar kelas akselerasi.

Nabilah bisa lulus dengan cepat dari yang seharusnya, misalnya saja untuk Sekolah Dasar Nabilah bisa menamatkan lima tahun dari yang seharusnya enam tahun.

Begitu juga sekolah SMP nya Nabilah juga menyelesaikan dua tahun, hal yang sama juga untuk pendidikan SMA nya juga bisa ditempuh dengan dua tahun saja.

"Saya ikut program akselerasi dari SD sampai SMA, makanya bisa diselesaikan dengan cepat,"ujar perempuan yang juga senang dengan musik ini saat bercerita dengan Tribun.

Untuk pola disiplin yang diterapkan pada keluarga sendiri, Nabilah tidak begitu dikekang pada usianya masih pelajar, hanya saja kedua orangtuanya selalu memberikan ruang agar Nabilah bisa bertanggungjawab sendiri.

Baca: IDUL ADHA 1440 H Ini Warga Riau Butuh 33 Ribu Lebih Hewan Kurban, Kerbau, Sapi, dan Kambing

Baca: 25 SISWA SD Negeri di Pekanbaru Terpaksa Belajar di Halaman dan Mushalla, Ini Sebabnya Kata Kadisdik

Baca: Komunikasi Lancar JAMAAH HAJI Saat di Makkah, Gunakan Indosat Ooredoo, Ini Cara Aktivasi Paketnya

Baca: TERDAKWA Bandar Narkoba Pemilik 98 Kilogram Sabu-sabu di Pekanbaru Riau Dituntut HUKUMAN MATI JPU

Akhirnya kesadaran untuk menjadi lebih baik tertanam pada diri Nabilah sejak kecil hingga menjadi mahasiswi di UII.

Begitu juga saat menjalankan kuliah kedokterannya Nabilah menyelesaikan dengan sempurna.

"Alhamdulillah nilainya memuaskan dan jika dibandingkan dengan teman seangkatan masih diatas rata-rata mereka," ujar Nabilah yang juga sejak SD hingga SMA tersebut rutin ikut Bimbel.

Cita-cita menjadi seorang dokter sendiri sudah tertanam pada Bena Nabilah sejak usia taman kanak-kanak, bahkan itu sudah terpikir hingga memasuki usia kuliah dan tidak ada pilihan lain kecuali kedokteran.

"Dari dulu pengen saja, tidak ada kepikiran lain selain dokter. Sudah dari kecil sih dari dulu pengen jadi dokter dan sampai jadi sekarang ini," ujarnya.

Ada cerita yang menarik karena usianya lebih muda dari teman seangkatannya Nabila sering diperlakukan sebagai adik oleh teman seangkatannya karena memang rata-rata usia mereka lebih tua 3 tahun.

"Dispesialin tidak, hanya kadang dianggap sebagai adik saja sama saya. Kalau berteman seperti biasa juga," ujarnya.

Setelah menjalani pelantikan dan sumpah dokternya ini Nabila masih memperdalam mendirikannya setahun lagi proses intensif sebelum menjalani praktek dokternya.

Baca: SELEBGRAM Cantik Asal ACEH Ini Mau Dipoligami, Tapi Ada Jikanya, Poligami Segera Legal di Aceh

Baca: BREAKING NEWS: Diduga Gubernur Kepri Terjaring OTT KPK Rabu 10 Juli Malam di Gedung Daerah

Baca: BREAKING NEWS: Ada OTT KPK di Pemprov Kepri, Dikabarkan Amankan Kepala Daerah dan Kepala Dinas

Cita-cita Nabila tidak berhenti sampai disini, Nabila bahkan sudah berencana untuk melanjutkan pendidikan S2 kedokteran nya atau spesialis dokter. Namun untuk konsentrasi spesialisnya masih Dalam pertimbangan Nabila.

"Masih belum putus mau pilih yang mana, kalau rencananya yang ada bedahnya bisa saja mayor atau minor nantinya," ujarnya.

Sementara itu orangtua Nabilah Said Mustafa mmengataka, anaknya sudah memilikicita-cita jadi dokter dari TK, bahkan keinginan kuat itu sudah terlihat apalagi IQ anaknya ini juga membanggakan.

"Ini hanya usaha dan segala sesuatunya karena pertolongan Allah usaha dibarengi dengan doa. Kami tinggal dorong dan memang dia punya kemampuan," ujar Said Mustafa.

Perjalanan Nabila untuk masuk ke fakultas kedokteran ini juga sempat menjalani proses mendaftar ke beberapa kampus di Jawa.

"Makanya sempat dites dibeberapa kampus dan sempat lulus di UMJ Jakarta dan coba lagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan cari lagi ke UII sempat juga cari cadangan di Solo," ujar Said Mustafa.

Peejalanan itupun berakhir di UII dan sejalan dengan pilihan kedua orangtuanya di Jogjakarta, karena dianggap lebih murah dan mudah termasuk dari segi pembiayaan cara pembelajaran yang ada agama nya juga.

Baca: 33 ANAK di Riau Alami Kekerasan Seksual, Pelecehan Seksual dan Bullying, Saatnya Riau Punya KPAID

Baca: JAKSA Kejati Riau Lanjutkan KASUS Dugaan KORUPSI Dana Hibah Penelitian di UIR, Panggil Direktur CV G

Baca: ISTRI POLISI di Kepulauan Meranti Riau Nyaris Diamuk Warga, Mengaku Ketua Srikandi JOKOWI-Maaruf

Baca: LADANG INVESTASI di Pekanbaru Bagi Investor Kawasan Industri Tenayan Mulai Dibangun Pertengahan 2020

"Selain dia mengetahui pelajaran dunia juga ada agamanya, Karena di UII juga ada kewajiban harus hafal juz 30 saat wisuda," ujarnya.

Said Mustafa juga mengaku kegigihan anaknya untuk berkuliah luar biasa, bahkan putri sulungnya itu sempat berjalan kaki selama tiga tahun ke kampus.

CEWEK Cantik Asal Pekanbaru Lulusan TERMUDA Kedokteran di UII Cita-cita Nabilah Jadi Dokter Terwujud. (Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)