Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla

Blokir Lokasi Cegah Api Menjalar, Pemadaman Kebun Sawit di Siak Terkendala Angin dan Cuaca Panas

Kebun sawit warga di Km 69 Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau terbakar.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Petugas Damkar BPBD Siak memadamkan api di perkebunan sawit warga kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Jumat (12/7/2019). 

TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Kebun sawit warga di Km 69 Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau terbakar. Api menjalar menghanguskan perkebunan sawit sudah mencapai 1,5 hektare, Jumat (12/7/2019).

"Kejadian sudah sejak kemarin, dan kita sudah turunkan personel dan peralatan. Sampai sore ini kami masih melakukan pemadaman," kata Kepala Bidang Damkar BPBD Siak Irwan Pryatna.

Ia menurunkan 1 unit mobil 10.000 liter water supply dan 1 mesin kohler. Sebanyak 10 personel Damkar BPBD Siak dibantu personel TNI-Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) masih berjibaku menjinakkan sijago merah.

Namun pihaknya sudah mengepung lokasi kebakaran agar tidak menjalar ke lahan warga lainnya.

"Kondisinya saat ini cuaca panas dan angin sangat kencang. Suasana ini membuat kita sedikit tertantang," kata dia.

Irwan memastikan, di Kabupaten Siak pada Jumat ini hanya lahan di Km 69 Dayun yang terbakar. Pihaknya tetap terkoneksi kepada seluruh mitra kerjanya untuk memantau kebakaran hutan dan lahan (kathutla).

"Hari ini (Jumat), di tempat yang lain tidak ada. Karena kami tetap patroli dan informasi terkoneksi dengan seluruh mitra," kata Irwan.

Terkait kebakaran di Dayun, Irwan yakin bisa padam dalam satu sampai dua hari ke depan.

Pihaknya tetap menembakkan air ke permukaan yang terbakar. Sebab mereka masih meyakini di dalam tanah yang bergambut masih menyimpan percikan api yang dapat membesar.

"Kita lakukan pendinginan terus untuk beberapa hari ke depan meski di permukaan sudah tidak terlihat apinya. Karena kondisi saat ini sangat rawan, cuaca sangat panas," kata dia.

Penyebab kebakaran tersebut juga masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Pihaknya tidak bisa mengatakan dugaan faktor penyebab kejadian.

Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Tengku Said Hamzah meminta kepada seluruh warga kabupaten Siak untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Apalagi kabupaten Siak yang memiliki lahan gambut yang luas, rawan kebakaran.

"Kami mengimbau kepada masyarakat dan prusahaan agar menjaga lingkungan dari kerusakan dan kebakaran lahan," kata dia.

Kemarau Diprediksi Lebih Lama

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Munardo sudah menyampaikan sejumlah pesan kepada tim Satgas Karhutla. Sebab, musim kemarau di Riau akan berlangsung lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya. Prediksi musim kemarau mulai Juli ini hingga Semptember mendatang.

"Indonesia juga mendapat desakan dan teguran dari negara tetangga terkait dampak kebakaran hutan dan lahan. Hal ini tentu saja mengganggu hubungan diplomatik antar negara dan regional kawasan ASEAN," kata dia.

Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Tengku Said Hamzah mengatakan, Pemkab Siak beserta pihak kepolisian didukung TNI, Satgas Api beserta masyarakat peduli apit tetap siaga.
Secara bersama-sama mengedukasi masyarakat tentang dampak karhutla.

"Akibat terjadinya karhutla akan merusak ekosistem hutan, flora dan fauna penghuninya serta cagar biosfer," kata TS Hamzah. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved