Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

UMKM Siak

Dokter Muda Merambah Bisnis Coffee Shop, Usung Konsep Vintage Modern

Namari Coffee and Space menjadi satu titik menarik sebagai tempat tongkrongan baru di kota Siak.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/mayonal putra
Owner Namari Coffee and Space di depan bar coffee.  

Ringkasan Berita:
  • Dokter muda di Kota Siak merambah bisnis kopi
  • Namari Coffee and Space jadi tempat tongkrongan baru di tepian Sungai Siak
  • Usung konsep yang memikat kawula muda

 

KENDARAAN bermotor berderet di parkiran pinggir Jalan Sultan Ismail, di depan taman Tengku Syarifah Aminah Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Siak. Menjelang senja, lampu-lampu di halaman sebuah rumah panggung tua mulai menyala, memantulkan cahaya hangat yang menggoda mata. 

Dari kejauhan, bangunan itu tampak seperti rumah Melayu klasik yang terlahir kembali. Anggun dan kini ada aroma kopi yang mengundang.

Rumah tua yang selama bertahun-tahun hanya menjadi saksi waktu itu kini menjelma menjadi magnet. Sejak pagi hingga malam, arus pengunjung sepert tak putus, kawula muda datang silih berganti, sebagian menenteng laptop, sebagian lagi sekadar menikmati kopi sore. 

Pemandangan seperti itu mulai terlihat sejak 25 Oktober 2025. Musik pop mengalun lembut dari celah dinding kayu. Harum kopi menembus udara, berpadu dengan dengung halus mesin espresso yang tak henti bekerja. Di tengah suasana yang syahdu itu, siapa pun bisa tergoda untuk singgah, menyeruput segelas americano panas, lalu tenggelam dalam percakapan ringan.

Konsep Estetik, Vintage Modern

Suasana ruangan tengah Namari Coffee and Space 
Suasana ruangan tengah Namari Coffee and Space 

Rumah yang dulu kusam itu kini bertransformasi menjadi bangunan yang estetik. Dinding putih bersih dipadu dengan furnitur kayu klasik, sementara bar kopi modern berdiri kontras namun serasi di tengahnya. Masuk ke sini seolah melangkah ke museum kecil, tetapi aroma kopi yang menyeruak memberi tahu bahwa ini bukan masa lalu. 

“Saya menyukai konsep estetik, vintage modern seperti ini,” ujar dr. Nadia Septi (30), sang pemilik, saat ditemui bersama suaminya, Tengku Ari Saputra, Kamis malam (30/10/2025). 

Senyum mereka serasi, ramah, dan tenang. Mungkin sambutan ramahnya ini tafsiran suasana kedai yang mereka bangun dengan sungguh-sungguh. 

Di balik senyum itu, tujuh karyawan bekerja cekatan. Dua barista di bar yang estetik meracik kopi tanpa jeda, dua pelayan mondar-mandir mengantar pesanan, sementara tiga juru masak sibuk di dapur menyiapkan hidangan yang menggugah selera. 

“Ayam rempah Malaysia, wah maknyus, cuma di sini ada. Saya udah dua kali ke sini, rasanya konsisten,” kata Yoga, pelanggan yang tampaknya sudah akrab dengan sang pemilik.

Nadia tersenyum mendengar pujian itu. Keakraban di kedai ini memang terasa, lebih seperti ruang keluarga ketimbang tempat usaha.

 “Namanya Namari Coffee and Space. Gabungan dari nama kami berdua,” ujarnya sambil tersenyum. 

Selain singkatan nama owner, Namari dalam bahasa Arab berarti mengalir. “Artinya doa owner rezeki dari cafe ini juga terus mengalir,” ujar Nadia. 

Ide Itu Memang Berani

Sebelum berbincang lebih jauh, Nadia mengajak Tribunpekanbaru.com berkeliling. Ia menunjukkan halaman depan yang kini menjadi area outdoor, ruang tengah rumah panggung yang disulap jadi ruang utama, serta ruangan VVIP di bagian dalam. Unsur vintage-nya kuat,  kursi kayu, pencahayaan dan ornamen kayu yang menawan. Namun kenyamanannya tetap modern, kursi empuk, pendingin ruangan dan pencahayaan hangat. Tentunya ini pasti mahal, bukan?

“Mahal bukan di biaya, tapi di ide. Semua bisa kami lakukan menjadi seperti ini bukan karena modal besar tapi karena ide yang besar,” kata Nadia mantap.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved