Kini 4 Orang Meninggal di Maluku Utara, BMKG Sebut Gempa Maluku Utara Tak Berkaitan Gempa Bali
Korban Gempa Maluku yang meninggal dunia akibat gempa bermagnitudo 7,2 di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, bertambah.
Rahmat mengatakan gempa di Bali terjadi karena adanya aktivitas lempeng Indo-Australia.
Baca: VIDEO: Live Streaming Persib Bandung Vs Kalteng Putra Liga 1 SESAAT LAGI
Baca: Prediksi Live Streaming Semen Padang vs Bhayangkara, Penyelesaian Akhir Menjadi Masalah Tuan Rumah
Baca: PUBG Mobile Season 7 Segera Berakhir, Ini Cara Download PUBG Mobile Season 8 Beta, Banyak Skin Keren
"Tentu tidak ada kaitannya yang di Maluku karena sumber pemicunya berbeda. Yang di sini (Bali) akibat subduksi dari (lempeng) Australia dan Eurasia sementara di Maluku kemarin terakhir akibat pergeseran dari aktivitas sesar sorong bacan," ucap dia di Kantor Pusat BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).
Menurutnya, gempa yang mengguncang Labuha, Halmahera Selatan tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar.
"Ini (gempa bumi di Bali) tentunya beda lagi (dengan gempa Maluku Utara) karena memang di Indonesia sumber-sumber gempanya banyak sekali. Ada sekitar 290-an sesar-sesar aktif," ucap dia.
Sebelumnya, gempa bumi sempat melanda Maluku Utara pada Minggu, (14/7/2019). Gempa tersebut berkekuatan 7.2 magnitudo dan mengguncang wilayah Labuha pada pukul 18.10 WIT.
Sedangkan tadi pagi gempa bumi kembali mengguncang Bali dengan kekuatan 6.0 Magnitude, pukul 07.18. Rahmat memastikan gempa di Bali tersebut tidak berpotensi tsunami. (*)
*Kini 4 Orang Meninggal di Maluku Utara, BMKG Sebut Gempa Maluku Utara Tak Berkaitan Gempa Bali