Terhambat Dana, Kampar International Dragon Boat 2019 Tanpa Dukungan Anggaran dari Pemerintah

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Pelaksanaan Kampar International Dragon Boat Festival (KIDBF) 2019 dilakukan tanpa dukungan anggaran dari Pemkab Kampar maupun Pemprov Riau.

Terlaksananya kegiatan Kampar International Dragon Boat Festival 2019 di Danau Rusa Kabupaten Kampar berkat dukungan para perusahaan yang ada di Riau.

Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) yang juga selaku Ketua Panitia Pelaksana KIDBF 2019, Kolonel Infanteri Aidil Amin, Kamis (18/7) menjelaskan ada beberapa perusahaan yang mendukung pendanaan terkait pelaksanaan.

Diungkapkannya, ini menjadi hambatan dalam perhelatan KIDBF 2019 sehingga pelaksanaan acara terbatas.

"Dalam pelaksanaan ini kita cukup kesulitan dalam hal pendanaan dan fasilitas yang disediakan terpaksa hanya seadanya," katanya.

Di venue pelaksanaan KIDBF 2019 kondisi fasilitas cukup minim. Fasilitas parkir yang ada untuk pelaksanaan acara ini terlihat kurang memadai. Selain itu fasilitas jaringan telekomunikasi juga minim tersedia ditempat tersebut.

Aidil menyampaikan, suksesnya acara juga karena adanya para pemuda di Kampar yang rela berjuang untuk kemajuan daerahnya.

Sebelumnya Plh Bupati Kampar, Yusri mengatakan pemerintah tidak bisa membantu soal anggaran karena gelaran event tersebut tidak tertuang dalam APBD Kampar.

"Ke depan kita akan support kegiatan ini lebih baik lagi," ucapnya.

Diketahui Pemkab Kampar dalam suksesnya acara ini mengupayakan dukungan dengan menyediakan akomodasi dan transportasi bagi para atlet.

Selama event berlangsung para atlet diinapkan disejumlah wisma dan penginapan yang ada di Kabupaten Kampar.

12 Pedayung Putra Yonif 133/YS Finish Pertama

Race kedua Kampar Internasional Dragon Boat Festival (KIDBF) 2019 di cabang international premier 12 men open, Tim Dayung Yonif 133 Yudha Sakti Padang, Kamis (18/7) sore berhasil mencapai garis finish di urutan pertama.

Ini jadi tim TNI pertama yang meraih podium dari sejumlah tim TNI yang ikut. Tim ini berhasil menyisihkan para lawannya yang berasal dari kebangsaan yang berbeda.

12 orang pedayung putra yang diketuai Serda Gusti Gunawan sebagai Pelatih sekaligus pembina berhasil menyisihkan tim Dongguan Wajiang Zhan Tao DBT yang berada di line 1 yang akhirnya finish di urutan 2.

Secara keseluruhan ada 20 tim dayung mancanegara dan nasional yang berlaga. 7 tim dari Indonesia terdiri dari 3 tim dari Sumbar dan 4 tim dari Riau. Selebihnya, dari mancanegara.

Sementara itu 4 jalur pacu atau line yang disiapkan dengan rentangan 500 meter untuk dipergunakan oleh 12 pedayung dan 24 pedayung berdasarkan kelas yang dipertandingkan. (Tribunpekanbaru.com/ikhwanul rubby)