Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Riau

Mencekam, Api Kebakaran Lahan di Kampar Nyaris Sentuh Pemukiman, Warga Sampai Siaga Siapkan Ember

Situasi mencekam menyelimuti warga di Desa Rimbo Panjang pada Sabtu (8/11/2025), saat lahan gambut dekat pemukiman terbakar. 

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Foto/Ist
KEBAKARAN LAHAN - Warga di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Idon, saat berlari dari lokasi kebakaran lahan gambut di dekat rumahnya, Sabtu (8/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Kebakaran lahan gambut di Jalan Yuzura mengancam dua perumahan padat penduduk, memicu kepanikan warga.
  • Warga terpapar kabut asap tebal, sebagian melakukan evakuasi darurat terutama anak-anak.
  • Tim Damkar, TNI, dan kepolisian akhirnya tiba dan berhasil meredakan api yang membakar sekitar satu hektare lahan.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Situasi mencekam menyelimuti warga di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, pada Sabtu (8/11/2025). 

Kobaran api raksasa melahap lahan gambut di Jalan Yuzura. 

Kebakaran ini mengancam dua perumahan padat penduduk, yakni Perumahan Zaira Permai dan Perumahan Marwah.

Warga di perbatasan Kampar dan Pekanbaru ini berjaga-jaga dalam kepanikan luar biasa.

Lantaran api membesar secara masif, didorong oleh tiupan angin kencang yang semakin mengarahkan lidah-lidah api tepat ke arah rumah warga. 

Di Perumahan Zaira Permai, ketegangan memuncak, jarak titik api yang semula terpantau sekitar 200 meter kini menyusut drastis, tinggal menyisakan sekitar 50 meter dari pagar rumah.

Baca juga: 2 Pekan Karhutla di Kampar 38,45 Hektare Selama Cuaca Panas, Salo Terbanyak dan Terluas

Baca juga: Jalan Lintas Riau-Sumbar Sekitar Dam Waduk PLTA Membara, Kasus Karhutla di Kampar Terus Bertambah

Atas kondisi ini, warga berbondong-bondong keluar, siaga penuh, bahkan menyiapkan air seadanya di dalam ember sebagai pertahanan pertama jika api menjalar ke rumah mereka.

“Kami takut api sampai menjalar ke rumah kami. Makanya kami siapkan ember,” ujar salah seorang warga, Rizal.

Selain ancaman jilatan api, warga juga harus menghadapi ancaman lainnya, yaitu kabut asap pekat tebal yang menyelimuti seluruh permukiman. Asap ini memicu sesak napas. 

Beberapa keluarga bahkan sampai melakukan evakuasi darurat, terutama bagi anak-anak yang rentan.

“Anak-anak saya sudah diantar tadi ke tempat saudara. Karena asapnya bikin sesak napas. Pekat sekali asap kebakaran,” ujar Rizal.

Ia menjelaskan, kobaran api mulai terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Awalnya kecil, namun keganasan angin membuatnya cepat membesar dan tak terkendali.

“Tadi saya sedang tiduran, tiba-tiba banyak asap masuk ke rumah. Saya cek keluar api sudah besar dan banyak asap,” sebutnya.

Keputusasaan sempat melanda warga. Lantaran satu setengah jam berlalu sejak api membesar, tim pemadam kebakaran tak kunjung tiba.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved