Pekanbaru
Satu Pasien DBD di Pekanbaru Meninggal Dunia, Tawa Balita Gistian Tidak Lagi Terlihat
Bocah yang tidak lama lagi berusia empat tahun meninggal dunia setelah menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Satu Pasien DBD di Pekanbaru Meninggal Dunia, Tawa Balita Gistian Tidak Lagi Terlihat
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tawa Klaryanda Gistian tidak lagi terlihat. Langkah mungil bocah tiga tahun itu tidak juga terdengar.
Bocah yang tidak lama lagi berusia empat tahun meninggal dunia setelah menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Ia menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (22/7/2019) lalu.
Padahal kondisinya sempat membaik pada Sabtu (20/7/2019) kemarin.
Tapi batita itu kini harus pergi untuk selamanya.
Baca: Satu Pelaku yang Diamankan Saat Penggerebekan Satriandi Dilimpahkan Ke Ditnarkoba Polda Riau
Bocah yang tinggal di Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya menderita DBD awalnya mengalami demam pada 17 Juli 2019.
Keluarga pun membawanya berobat di satu klinik Kawasan Panam.
Satu hari setelahnya keluarga Gistian membawanya pulang kembali ke rumahnya.
Ia kembali demam lantas dibawa ke klinik pada 19 Juli 2019.
Saat itu bocah malang ini panas tinggi. Satu hari setelah pasien sehat. Ia juga bermain dan beraktivitas seperti biasa.
Namun pada 21 Juli 2019 dinihari kondisi Gistian kembali memburuk. Keluarga membawanya untuk dapat perawatan medis di RSUD Arifin Ahmad.
Saat itu kondisinya kejang dan mengalami pendarahan. Setelah dirawat akhirnya Senin kemarin Gistian meninggal dunia.
Tim petugas kesehatan lingkungan dari Puskesmas Tenayan Raya sudah melakukan penyelidikan epidemiologi. Mereka mendapati jentik nyamuk di kaleng cat di rumah orangtuanya.
Baca: Anies Baswedan Bertemu Surya Paloh, Ketum Partai NasDem Sebut Anies Punya Potensi Maju Pilpres 2024
Meninggalnya Gistian menambah daftar pasien DBD yang meninggal dunia. Saat ini tercatat dua pasien DBS meninggal dunia.