Berita Riau

Harimau Sumatera Masuk Kampung di Minas Riau, Berkeliaran di Tambang Migas Chevron, Warga Waspada

Panthera Tigris Sondaica atau Harimau Sumatera masuk kampung di Minas Riau, berkeliaran di tambang Migas Chevron, warga waspada

Editor: Nolpitos Hendri
Youtube
Harimau Sumatera Masuk Kampung di Minas Riau, Berkeliaran di Tambang Migas Chevron, Warga Waspada. Harimau Sumatera masih berkembang biak di kawasan hutan Sumatera, khususnya di hutan alam Riau. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau dan LSM perlindungan satwa liar WWF merilis video perkembangbiakan harimau sumatera tersebut. 

BBKSDA Provinsi Riau melalui call centernya mengatakan, pihaknya langsung mengecek informasi itu ke lokasi penampakan harimau tersebut.

"Benar pak, kita sudah terima informasi itu, kita segera meninjau langsung ke lokasi," terang petugas Call Center BKSDA Provinsi Riau.

Munurut dia, harimau itu kemungkinan terjebak di lokasi kampung Minas Barat tersebut.

Ia menduga kemunculan harimau itu bukan pertama kali.

"Sepertinya Bukan harimau yang baru pak, di sekitar lokasi itu memang ada hutan tempat habitatnya, dan untuk lebih memastikan, kita akan langsung ke lokasi nanti," kata dia.

Baca: JADWAL Pemadaman Listrik Unit Induk Wilayah Riau Kepulauan Riau Senin-Kamis Tanggal 5-8 Agustus 2019

Baca: KISAH Dokter Cantik Bertugas di Lokasi Karhutla di Riau, Satu-satunya Perempuan di Lokasi Karhutla

Baca: HARI INI di Riau Terpantau 75 Hotspot Potensi Hujan Belum Terdeteksi Karhutla di Riau Semakin Parah

Harimau Sumatera Terancam Oleh Karhutla, Ini Kata WWF

Habitat and Connectivity Management Coordinator WWF Sumatera Tengah, Febri Widodo, menyampaikan penjelasan terkait kemunculan Harimau Sumatera di wilayah kerja PT Chevron Pacific Indonesia di Minas, Rabu (7/8/2019) pagi tadi.

Menurutnya, yang harus diketahui adalah harimau pada dasarnya punya daya jelajah yang terbilang cukup luas.

"Untuk harimau betina bisa 40 sampai 60 kilometer persegi. Kalau jantan bisa 100 sampai 200 km persegi," ujar dia saat diwawancarai Tribun, Rabu sore.

Lanjut dia, harimau terbagi menjadi dua. Ada yang menetap dan punya teritorial sendiri ada juga yang berpindah mencari tempat bermukim yang baru.

"Bisa jadi harimau yang di Chevron itu dia harimau yang berpindah. Atau bisa juga tempat itu masih wilayah jelajah harimau. Kebetulan waktu perjumpaannya yang bersamaan dengan manusia, mungkin saja harimau itu memang sudah lama di sana," sebut dia.

Selain itu dipaparkan Febri, kemungkinan lainnya yang menyebabkan Si Raja Rimba itu sampai ke sana, karena menghindari ancaman.

"Misalnya terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), atau ada ahli fungsi, hutan dan habitatnya digusur. Maka mereka berpindah mencari tempat baru yang lebih aman," tuturnya.

Baca: KISAH Pembalap Muda Riau Terpilih Jadi Anggota DPRD Rohul di Usia 30 Tahun, Peraih Suara Terbanyak

Baca: Diduga Cemburu, Pria di Pekanbaru Tusuk Wanita Pujaan dan Perut Sendiri Hingga Ditemukan Tewas

Baca: Ada Apa? WAKIL RAKYAT Ini akan Dilantik dan Diberhentikan, JADWAL Pelantikan Anggota DPRD Kampar

"Sayangnya tempat berpindahnya kawasan yang dipagar, kawasan produksinya Chevron. Sehungga tidak bisa melintas," sambungnya.

Febri memaparkan, dilihat dari tayangan video yang telah viral di media sosial terkait kemunculan harimau itu, 'Kucing Belang Raksasa' tersebut kemungkinan besar masih normal.

Lantaran ketika didekati kendaraan atau manusia, maka dia cenderung untuk lari menghindar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved