Karhutla di Riau

62 Tahun Riau, Kabut Asap dan Karhutla di Riau, ASN di Siak Pakai Masker, Penerbangan Masih Lancar

HUT 62 tahun Riau, kabut asap dan Karhutla di Riau, ASN di Siak pakai masker saat upacara, penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru masih lancar

Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Dodi Vladimir/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
62 Tahun Riau, Kabut Asap dan Karhutla di Riau, ASN di Siak Pakai Masker, Penerbangan Masih Lancar 

Bahasa Melayu itu pula yang menjadi bahasa persatuan, yakni Bahasa Indonesia.

"Sumbangan lain kebudayaan Melayu yang akan disidangtetapkannya Pantun sebagai warisan dunia di UNESCO. Bahkan dua warisan lain yang sedang diupayakan dalam tentative list Warisan Dunia UNESCO adalah Istana Siak Sri Inderapura dan Candi Muara Takus," kata dia.

Begitu pun dengan warisan budaya tak benda seperti Tari Zapin dan lain sebagainya, dalam konvensi Zapin 2017 lalu.

Salah satu resolusinya adalah menjadikan Provinsi Riau sebagai Pusat Pelestarian dan Pengembangan Melayu Dunia.

Menurut Gubri, ini sebagian saja dari warisan budaya tak benda yang dimiliki Provinsi Riau yang menapak di empat sungai besar yakni, Sungai Kampar (dulu bernama Laut Ombun), Sungai Siak (dulu bernama Sungai Jantan), Sungai Rokan (dulu bernama Sungai Keremunting), dan Sungai Indragiri-Kuantan (dulu bernama Sungai Kowuoh).

Baca: BUKTIKAN Ucapan Soal Dicopot Jokowi Kapolres Pelalawan Menginap di Lokasi Karhutla di Riau Area TNTN

Baca: Caleg PKB dan Caleg PPP Lulus Seleksi CPNS 2018 Kuansing, Dilaporkan ke Ombudsman RI Perwakilan Riau

Baca: Keluarkan Pernyataan PEDAS Soal Jatah Menteri dari Riau, Kapitra Ampera: Harusnya Malu Dong!

"Bahkan, Insya Allah pada hari ini tanggal 9 Agustus 2019, bertepatan HUT ke 62 tahun Provinsi Riau, kami Gubernur Riau, menandatangani Surat Keputusan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu Riau untuk tingkat SMA/SMK/sederajat," kata Alfedri saat membacakan pidato Gubri.

Berbagai rentetan prestasi yang telah diraih Provinsi Riau serta visi misi serta program kerja Provinsi Riau juga disampaikan dengan sangat detail dalam upacara tersebut.

Usai upacara tersebut, Alfedri mengajak seluruh ASN untuk menikmati wejangan sarapan di lantai dua kantor bupati Siak.

Kemudian dilanjutkan dengan membaca yasisan di mesjid di dalam kompleks perkantoran bupati Siak.

Sementara terkait kabut asap, tidak disinggung dalam teks pidato Gubri yang dibacakan Bupati Alfedri.

Namun, dalam wawancara Tribunsiak.com, Alfedri mengatakan luas lahan yang sudah terbakar dalam sebulan terakhir 110 Ha.

Kebakaran yang terparah berada di Sri Gemilang, Koto Gasib, milik PT Wana Subur Sawit Indah (WSSI).

"Kita lihat perusahaan itu agak cuek. Kita tegaskan kepada mereka bahwa perusahaan bertanggung jawab atas kebakaran lahan yang terjadi di konsesi masing-masing," kata dia.

Baca: BOCORAN Jadwal Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Anggota DPRD Kuansing Terpilih Periode 2019-2024

Baca: Kapitra Disebut Kandidat Kuat Jaksa Agung, Tangkap Anak Presiden hingga Hukuman Mati untuk Koruptor

Baca: Jangan Tertipu! Akun WhatsApp Walikota Pekanbaru Diretas, Pelaku Minta Uang ke Kolega Dr Firdaus

Hingga Jumat ini, Karhutla di Sri Gemilang kecamatan Koto Gasib itu terus membara.

Asap pekat keluar dari kawasan tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved