Polisi Temukan 19 Jasad Manusia, 9 Korban Digantung Sedangkan 7 Lainnya Dimutilasi
Polisi Temukan 19 Jasad Manusia, 9 Korban Digantung Sedangkan 7 Lainnya Dimutilasi
Analis keamanan Meksiko, Alejandro Hope mengatakan bahwa mayat korban perang antargeng itu juga dimaksudkan untuk mengirim pesan kepada pihak berwenang, selain kepada kelompok kartel lawan.
"Kekerasan yang dipamerkan kepada publik semacam ini, di mana tidak hanya sekadar membunuh, tetapi juga membanggakannya, dimaksudkan sebagai untuk mengintimidasi lawan sekaligus mengirim pesan kepada pihak berwenang," kata Hope.
"Dan impunitas sinis semacam ini telah menunjukkan peningkatan di Michoacan," tambahnya.
Michoacan menjadi titik dalam perang antara kelompok kriminal terorganisir yang telah melanda Meksiko selama beberapa tahun terakhir.
Negara bagian itu juga menjadi tempat pemerintah Meksiko pertama kali mengerahkan tentaranya untuk memerangi gerombolan penjahat pada tahun 2006 silam.
Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, yang mulai menjabat pada Desember tahun lalu, telah berjanji untuk mengurangi kekerasan dengan menggunakan strategi yang berbasis di sekitar Pengawal Nasional yang baru dibentuk, yang mengambil alih tugas memerangi kartel narkoba dari militer dan polisi federal.
Kendati demikian, upaya pemerintah Meksiko dalam mengurangi angka kasus pembunuhan sepertinya masih jauh dari kata berhasil.
Meksiko telah mencatatkan rekor baru untuk kasus pembunuhan di paruh pertama tahun 2019, dengan jumlah 17.608 kasus. Angka tersebut naik 5,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Mayat Digantung dan 7 Dimutilasi di Meksiko, Diduga Korban Perang Antar-Geng Narkoba", (*)
Polisi Temukan 19 Jasad Manusia, 9 Korban Digantung Sedangkan 7 Lainnya Dimutilasi
Polisi Temukan 19 Jasad Manusia, 9 Korban Digantung Sedangkan 7 Lainnya Dimutilasi