UPDATE NET TV yang Dikabarkan Bangkrut: Bantah PHK Karyawan, Pembayaran Narasumber Terlambat
Aktor lawas Pong Harjatmo kebingungan ke mana ia harus menagih honor atas syuting program The East yang tayang di NET TV
UPDATE NET TV yang Dikabarkan Bangkrut: Bantah PHK Karyawan, Pembayaran Narasumber Terlambat
TRIBUNPEKANBARU.COM - Aktor lawas Pong Harjatmo kebingungan ke mana ia harus menagih honor atas syuting program The East yang tayang di NET TV beberapa bulan lalu.
Nominalnya tak besar, cuma Rp 5 juta.
Tapi ia heran kenapa pembayaran itu lama sekali. Apalagi ia juga mendengar banyak artis yang mengalami nasib serupa.
Ia mencoba mengontak penanggung jawabnya lewat SMS, namun tidak ditanggapi.
Upaya telepon pun juga tak dihiraukan.
"Katanya bagian talent-nya sudah keluar. Bagian keuangan juga sudah keluar.
Langsung telepon produser beberapa kali, tapi bahkan foto-nya di HP dihapus atau hilang," kata Pong kepada Kompas.com, Kamis (8/8/2019).
Baca: KABAR DUKA: Politikus Senior Riau, Ruspan Aman Tutup Usia
Baca: Karena Asap, Warga di Pekanbaru Pilih Laksanakan Shalat di Dalam Masjid
Baca: VIRAL 2 Pemuda Asal Rengat, Riau Kencingi Bendera Merah Putih, Begini Pengakuannya kepada Petugas
Merasa tertipu, Pong sampai menyewa pengacara untuk melakukan somasi bahkan pelaporan polisi.
Untungnya beberapa hari lalu, honor itu cair sehingga Pong batal memperkarakannya.
Terselesaikannya kasus Pong tak serta merta “membersihkan” nama NET TV.
Beberapa hari ini, jagat maya diresahkan dengan pemberitaan yang menyebut akan ada pemutusan hubungan massal (PHK) di NET TV.
Belum lagi hilangnya sejumlah program andalan dari layar kaca dan batalnya NET melantai di bursa saham.
Apa yang sebenarnya terjadi di televisi masa kini itu?
Baca: UPDATE Transfer Neymar: Real Madrid Siapkan Harga Fantastis, Barcelona Keringat Dingin
Baca: TERUNGKAP Bule yang Mengamuk di Bali: Sempat Tendang Kung-Fu Pengendara Hingga Terjatuh
Efisiensi karyawan
Chief Operating Officer PT NET Mediatama Indonesia Azuan Syahril membenarkan pihaknya melakukan efisiensi terhadap sumber daya manusia. Tapi bukan lewat PHK massal.
