Kelompok Kriminal Bersenjata
Begini Sosok dan Jejak Kejahatan Lekagak Telenggen, Kriminal Ganas yang Bunuh Briptu Heidar
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Lekagak Telenggen dinyatakan sebagai kelompok yang membunuh Briptu Heidar di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.
Penulis: M Iqbal | Editor: Rinal Maradjo
Begini Sosok dan Jejak Kejahatan Lekagak Telenggen, Kriminal Ganas yang Bunuh Briptu Heidar
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Lekagak Telenggen dinyatakan sebagai kelompok yang membunuh Briptu Heidar di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/8/2019) lalu.
Briptu Heidar dijebak, ditangkap, kemudian dibunuh oleh kelompok Lekagak Telenggen tersebut. Anggota Ditreskrimsus Polda Papua itu tewas setelah kepala dan lehernya ditembus peluru kelompok kriminal ini.
Kelompok Lekagak Telenggen sendiri adalah kelompok paling berbahaya di Segitiga Hitam Papua.
Kawasan itu merujuk kepada wilayah yang mencakup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya.
Tiap-tiap wilayah tersebut kabarnya dikuasi oleh tiga kelompok bersenjata yang berbeda. Salah satunya adalah Lekagak Telenggen.
Lantas seperti apa sosok Lekagak Telenggen tersebut.
Ini daftar kejahatan sosok yang disebut-sebut ganas dan tanpa ampun itu.
Menyerang Tentara
Pada Jumat (18/1/2019), KKSB Pimpinan Lekagak Telenggen menyerang prajurit TNI di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten
Puncak, Papua, Rabu (9/1/2019) sekitar pukul 08.55 WIT.
Kontak tembak ini berawal saat prajurit TNI dalam perjalanan dari posnya menuju Bandara Sinak guna mengambil logistik.
Namun, di dalam perjalanan mereka ditembaki sekolompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Prajurit TNI kemudian melakukan perlawanan dengan membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.
"Pasukan TNI berhasil memukul mundur KKSB hingga melarikan diri masuk hutan," kata Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi.
Dalam aksi serangan mendadak itu, seorang prajurit TNI bernama Pratu Makamu tewas dalam serbuan tersebut. Pratu Makamu tertembak di bagian paha sebelah kiri.
Saat dilakukan pengejaran ditemukan satu orang anggota KKB tewas tertembak.
Baca: BREAKING NEWS : Mobil Masuk Jurang di Desa Pulo Gadang Kampar Riau, Dua Orang Tewas
Baca: Nama-nama Menteri Kabinet Kerja Jilid II Final, Ada Anak Muda dan 2 Kementerian Baru
Baca: Jokowi Sebut Jaksa Agung Bukan Dari Partai Politik, Harapan Kapitra Ampera Pupus?
Baca: VIDEO Detik-detik Penangkapan Preman Jakarta Umar Kei, Dicokok Saat Nyabu, Polisi Amankan Revolver
Menyerang Pekerja Proyek
Pada 2016, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menyerang karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan proyek jalan trans-Papua di Kabupaten Puncak, Papua.
Dalam aksi yang terjadi pada Selasa, 15 Maret 2016 itu, empat orang tewas. Teridentifikasi bernama Anis, David, Andi, dan Daud.
Tembak Penerbangan Sipil
Pada bulan Januari 2019, kelompok Lekagak Telenggen melakukan penembakan yang mengenai pesawat milik Susi Air jenis Pilatus dengan nomor lambung PK VVV.
Pesawat ini ditembaki saat mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua.
Pesawat ditembaki tepat di wilayah pintu angin, di atas Distrik Kulirik atau lokasi tempat terjadinya penyerangan terhadap pos polisi sebelumnya.
Pada 20 Januari 2014, KKSB melalui akun Facebook @Komnas-TPNPB, mengeluarkan pernyataan yang mengaku bertanggungjawab atas penembakan di Puncakjaya itu.
Pernyataan itu menyertakan foto Lekagak Telenggen dan Jenderal Goliath Tabuni, yang disebut-sebut sebagai Panglima Tinggi TPNPB.
Bunuh Warga Sipil
Pada 7 Januari 2014 lalu, Lekagak Telenggen dan pasukannya, juga melakukan dua kali penembakan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIT di Kampung Wuyuneri, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Seorang warga sipil bernama M. Halil, tukang ojek asal Makassar, tewas setelah mata kanannya tertembus peluru.
Menhan Murka
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu murka dan angkat bicara terkait peristiwa pembunuhan Briptu Heidar oleh Kelompok Lekagak Telenggen tersebut.
"Pemberontak, saya tidak suka mendengar (istilah) KKB -KKB, pemberontak," ujar Ryamizard usai memberi kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Yogyakarta, Selasa (13/8/2019).
Menhan Ryamizard menyampaikan, harus ada tindakan tegas dalam menangani kelompok pemberontak.
Jangan sampai hanya didiamkan saja.
Apalagi mereka telah melakukan aksi-aksi pembunuhan.
"Itu (pemberontak) harus dihantam, diselesaikan itu pemberontak.
Jangan seenak-enaknya bunuh orang, jangan didiem-diemin," ujar Menhan Ryamizard.
Menurutnya, jika perlu lakukan operasi untuk mengatasi kelompok pemberontak yang ada di Papua.
"Adakan operasi saja itu, hajar betul.
Itu selesaikan saja deh, kalau tidak bisa selesai, saya ikut selesaikan," ujar Menhan Ryamizard.
Senada Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Polri balas menyerang apabila personelnya mendapatkan serangan oleh kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Papua.
"Apabila ada yang menyerang aparat polisi negara, harus diselesaikan.
Harus diserang balik. Itu harus. Kalau diterima begitu saja, itu salah," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Wapres Kalla menegaskan, tidak ada yang boleh menyerang aparat penegak hukum.
Ia sekaligus menyampaikan bela sungkawa terhadap Brigpol Anumerta Hedar, anggota Ditreskrim Polda Papua yang gugur setelah disandera oleh KKB di Kampung Usir, Kabupaten Puncak.
"Ya tentu kami merasa berduka cita. Memang di daerah konflik selalu ada korban. Tapi yang penting kita selesaikan masalahnya.
Secara umum, supaya Papua itu lebih aman," lanjut Kalla.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto berpendapat, kasus tewasnya Briptu Heidar setelah disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua tidak perlu dipermasalahkan lebih lanjut.
Ia menilai, ini bagian dari risiko operasi militer.
"Ya kan kita kan sedang mengamankan daerah itu, ada yang ketembak, ada yang luka itu bagian dari operasi itu, itu bisa setiap hari terjadi ya," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
"Saya berkali-kali masalah operasi seperti itu tidak usah diperbincangkanlah, kita doakan supaya pasukan kita selamat.
Kita doakan ada kesadaran bahwa pelaku-pelaku (menyerahkan diri)," kata dia. (tribunpekanbaru.com)