Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Bau Hangus Menyengat Hidung, Terpantau 23 Hotspot, Jarak Pandang di Pelalawan Riau 3 Kilometer

Bau hangus terbakar terasa di hidung, mata juga perih saat beraktivitas di luar ruangan,karena kabut asap menyelimuti Kota Pangkalan Kerinci.

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/JOHANNES TANJUNG
Kabut asap menyelimuti Kota Pangkalan Kerinci dengan jarak pandang 3 kilometer pada Selasa (20/8/2019). 

TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI - Bau hangus terbakar terasa di hidung, mata juga perih saat beraktivitas di luar ruangan. Hal ini karena asap akibat karhutla menyelimuti Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Titik panas (hotspot) di daerah ini, Selasa (20/8/2019) terpantau meningkat dari hari sebelumnya. Terdapat 23 hotspot yang tersebar di wilayah Pelalawan dan menjadi terbanyak di antara daerah-daerah lain di Provinsi Riau.

Sebanyak 23 titik panas itu yang level confidence di atas 70 persen mencapai 15 titik yang kemungkinan besar merupakan titik api atau firespot. Angka ini meningkat dari Senin (19/8) yang terpantau 21 titik panas.

"Untuk lokasi pastinya sudah kita lakukan plotting, tersebar di beberapa kecamatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio.

Berdasarkan pemantauan data dan peta firespot tersebar di Kecamatan Teluk Meranti ada 4 titik seperti di Desa Segamai, Desa Gambut Mutiara, dan Kelurahan Teluk Meranti.

Kemudian titik api juga tersebar di areal Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang terletak di Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui sebanyak 8 titik. Desa Segati Kecamatan Langgam 2 titik. Sedangkan di Desa Pangkalan Gondai Langgam terdapat 1 titik.

Proses pemadaman dan pendinginan hingga saat ini terus diupayakan personil gabungan yang dikirimkan ke lokasi.

Tim rayon kecamatan yang dibantu tim terpadu dari kabupaten serta perusahaan masih berjibaku dengan titik api di beberapa lokasi.

"Operasi pemadaman dan pendinginan sampai saat ini masih berlangsung di lokasi-lokasi terbakar," ucapnya.

Titik api yang lumayan banyak tersebut juga menyebabkan kabut asap cukup pekat
di Kecamatan Pangkalan Kerinci.

Asap juga diduga kiriman dari daerah lain. Bagi yang beraktivitas di luar rumah, bau asap yang seperti hangus terbakar sangat terasa di hidung dan perih di mata.

Kabut kali ini cukup mengganggu pandangan mata sejak pagi hingga menjelang siang.

"Jarak pandang Selasa ini mencapai 3 kilometer atau 3.000 meter, menurun dari dua hari lalu sekitar 5 kilometer," tutur Hadi Penandio.

Dijelaskannya, asap yang menyelimuti beberapa daerah di Pelalawan diduga berasal dari karhutla yang terjadi.

Namun kebanyakan merupakan asap kiriman dari daerah lain yang saat ini pai Karhutlanya besar dari arah selatan. Hal itu terlihat dari perjalanan penyebaran atau trayektori asap yang terpantau dari satelit.

"Arah angin saat ini dari selatan ke Pelalawan, kemungkinan besar asap terbawa dari sana. Kalau daerahnya saya tak bisa pastikan, hanya melihat dari pantauan satelit saja," tutur Hadi Penandio.

Upaya pemadaman masih dilakukan di Kecamatan Teluk Meranti, di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Langgam, dan Kerumutan.

Personel tim gabungan ditugaskan ke lokasi-lokasi karhutla sesuai dengan rayonisasi yang dibagi. (Tribunpekanbaru.com/johannes tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved