Palang Merah International Geram Dengan KKB OPM, KKB Kehilangan Peluang Dapat Bantuan International

Aksi barbar dan berujung pada kriminalisme amat sering dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dok. Polda Papua
2 Anggota TNI Tertembak Belum Dievakuasi hingga Kawasan Yigi Menjadi Zona Merah 

Palang Merah International Geram Dengan KKB OPM, KKB Kehilangan Peluang Dapat Bantuan International

TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi barbar dan berujung pada kriminalisme amat sering dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Gerakan separatis rasa kriminal, begitu kini dunia memandang OPM.

Tak percaya? simak kisah palang merah internasional atau International Committee of the Red Cross (ICRC) yang pernah dibikin geram oleh OPM karena misi mulia mereka malah dirusak  segerombolan orang yang katanya ingin lebih menyejahterakan Papua.

Dilansir dari Sosok.ID, semuanya berawal dari penyanderaan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik kepada Tim Ekspedisi Lorentz '95 di Pegunungan Jayawijaya, sejak 8 Januari-15 Mei 1995 mendapat sorotan dunia kala itu.

Sorotan awalnya ditujukan kepada pemerintah Indonesia yang dinilai melanggar HAM terkait proses pembebasan sandera.

Baca: KKB Pimpinan Lekagak Pamerkan Rampasan Bom, Anehnya Sebut Nama Jokowi dan Prabowo Saat Rilis Video

Namun lambat laun publik dunia sadar jika apa yang dilakukan OPM Kelly Kwalik saat itu memang buat siapa pun geram.

Dikutip dari majalah Angkasa : Indonesian Special Forces dan Intisari, Rabu (21/8/2019) ICRC geram akan tingkah tak gentlemen OPM.

Hal ini lantaran ICRC menjadi negosiator 'cara halus' dengan Kelly Kwalik selaku pimpinan OPM ketika menculik tim ekspedisi Lorentz.

Melalui usaha-usaha ICRC, Kelly Kwalik akhirnya mau melepaskan sandera.

Namun tentu dengan persyaratan, adakan pesta adat.

Baca: Video Live Ekslusif Granada vs Sevilla: Liga Spanyol Pekan Ke-2 Kick Off (24/8/2019) Pukul 01.00 WIB

ICRC menyanggupi, menggunakan dua helikopter carteran dari Missionary Aviation Fellowship (MAP) dan Airfast, mereka mengirim makanan seperti ubi, sayuran, babi 10 ekor dan lain sebagainya.

Belum cukup sampai situ, ICRC menjemput 18 kepala suku dan pemuka daerah desa sekitar Geselema untuk ikut dalam pesta adat.

8 Mei 1995, pesta adat dilangsungkan sejak pukul 7 pagi hingga 12 siang.

Ratusan orang hadir dalam pesta adat itu, babi disembelih dan dipanggang beserta makanan lainnya dalam upacara Bakar Batu.

Baca: Menakutkan, Satu Pelaku Threesome.Pemeran Pria Video Mesum Vina Garut Ternyata Positif HIV

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved