Polres Timika Amankan 20 Orang Terkait Kerusuhan di Mimika

Kepolisian mengamankan sedikitnya 20 orang terkait kerusuhan yang terjadi di Timika, Papua, Rabu (21/8/2019).

Editor: Ilham Yafiz
(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Ribuan massa duduk bersila di Lapangan Apel Kantor Gubernur Papua, Senin (19/08/2019). Mereka yang ditemui Gubernur Papua Lukas Enembe, melakukan aksi protes terhadap penangkapan 43 mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur pada 16 Agustus 2019 

Polres Timika Amankan 20 Orang Terkait Kerusuhan di Mimika

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kepolisian mengamankan sedikitnya 20 orang terkait kerusuhan yang terjadi di Timika, Papua, Rabu (21/8/2019).

Polres Mimika mengamankan 20 orang trsebut, Rabu (21/8/2019). Kapolres Mimika, AKBP Agung Marlianto mengatakan, telah mengamankan 20 orang terkait kerusuhan yang terjadi di Timika, Papua.

"Ada sekitar 20 orang diamankan di kantor dan akan kita proses penegakan hukum," ujar Agung, Rabu.

Agung mengatakan, ke 20 orang tersebut akan diproses secara hukum.

Baca: Gubernur Papua Ungkap Jokowi Tak Punya Ketegasan Sikap, Ali Ngabalin Pun Bantah dan Bilang Ini!

Baca: UPDATE Kerusuhan di Papua: Demonstrasi Meluas ke Fak-fak, Begini Kondisi Terkini

Agung menegaskan bahwa tidak ada pembenaran apapun dari unjuk rasa berujung anarkistis.

//

"Sekali lagi tidak ada yang membernarkan unjuk rasa berujung anarkistis dengan melakukan perusakan," ujar Agung.

Petugas juga mengamankan beberapa orang lainnya yang kedapatan membakar tempat sampah dan ban. Pihak kepolisian membawa orang-orang tersebut ke kantor polisi untuk dilakukan pendataan.

Agung mengatakan, hingga sore ini situasi di Timika sudah berangsur-angsur kondusif.

"Kondisi sudah berangsur-angsur pulih. Nanti akan kita lakukan patroli setiap waktu sampai pulih betul,' ujar Agung.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan di Timika, Papua, dipicu oleh kekecewaan massa yang terlalu lama menunggu kedatangan Ketua DPRD Mimika dan Bupati Mimika.

Baca: Kini Tinggal di Inggris, Berikut Sosok Benny Wenda: Disebut Tokoh di Balik Kerusuhan Papua

Mereka sudah berharap kedua tokoh itu datang menemui massa. Antaranews melaporkan, aksi yang awalnya mengusung misi damai itu berubah menjadi aksi melempari gedung DPRD Mimika dengan batu.

Sejak Rabu (21/8/2019) pagi, lebih dari 1.000 orang datang dari sejumlah wilayah di Timika, Kabupaten Mimika.

Mereka turun ke jalan guna menyuarakan aspirasi antirasisme terkait insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Malang, Provinsi Jawa Timur, pada 16 Agustus 2019.

Mereka berkumpul di depan kantor DPRD Mimika. Awalnya suasana berjalan damai.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved