Indragiri Hulu
STORY - Bocah Izzah Derita Tumor Otak Sampai Meraung Menahan Sakit, Sang Ayah Berharap Uluran Tangan
Dengan kondisi saat ini diperlukan beberapa kali tindakan operasi. Sehingga membutuhkan uang yang cukup besar.
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Ariestia
"Waktu itu ada paket kecil yang dibawa oleh teman saya dari Malaysia, namun hanya bertahan satu minggu. Ketika obat itu habis, sakit yang dialami Izzah kambuh lagi," kata Robby.
Pada bulan Januari 2018, penderitaan Izzah semakin parah. Bagian tubuh sebelah kanan Izzah melemah mirip orang lumpuh.
Semakin curiga atas sakit yang dialami Izzah, Robby kembali membawa Izzah menjalani pengecekan kesehatan di Pekanbaru.
Sekira bulan Maret 2018 dilakukan pengecekan lewat metode MRI.
Itu saat pertama kali ketahuan tumor yang tumbuh di dekat batang otak Izzah.
Tumor itu sudah berukuran 5,5 centimeter.
Baca: Waspada Infeksi Setelah Melahirkan, Ini Cara Mencegah Masuknya Kuman pada Masa Nifas
Tumor tersebut sudah mempengaruhi fungsi motorik sebelah kiri Izzah.
Dokter berbicara, solusinya adalah dilakukan operasi.
Untuk pengangkatan tumor tersebut memerlukan dua kali operasi, yakni operasi ringan untuk mengeluarkan cairan hydrocephalus dan operasi kedua untuk mengangkat tumor dari dalam otak Izzah.
"Saya shock melihat kondisi anak saya dan sungguh tidak saya sangka," kata Robby.
Namun Robby enggan menandatangani surat persetujuan untuk dilakukan operasi terhadap Izzah.
Ia membaca informasi soal operasi pengangkatan tumor otak dari berbagai sumber.
Sejumlah sumber menyebutkan peluang keberhasilan dan resikonya hanya 50 : 50.
Robby tidak ingin mengorbankan masa depan anaknya yang kehilangan fungsi motorim tubuhnya setelah operasi tersebut.
Robby membawa Izzah pulang.