Pelaku Pembantaian KM Mina Sejati Sempat Cegah Slamet Terjun Ke Laut, Dibekali Uang dan Pelampung
Aksi pembajakan di KM Mina Sejati saat berlayar di peraiaran Kepulauan Aru, Maluku, Sabtu (17/8/2019) masih misteri
TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi pembajakan di KM Mina Sejati yang mengangkut 36 anak buah kapal (ABK) saat berlayar di peraiaran Kepulauan Aru, Maluku, Sabtu (17/8/2019) masih menjadi misteri.
Pasalnya nasib 23 ABK KM Mina Sejati, termasuk tiga pelaku pembantaian di kapal hingga kini belum diketahui keberadaanya.
Melansir dari ANTARA, identitas tiga orang ABK yang diduga sebagai pelaku pembajakan di atas KM Mina Sejati sudah terungkap.
Ketiga pelaku pembantaian di atas KM Mina Sejati itu yakni Nurul Huda, Ferry Dwi Lesmana dan Qersim Ibnu Malik.
Tiga ABK pelaku pembantaian di atas KM Mina Sejati ternyata memiliki hubungan keluarga yang sangat dekat.
Baca: Tarif PEMBUNUH BAYARAN Yang Disewa Isteri Muda Untuk Habisi Suami & Anak Tirinya Terungkap!
"Kalau keterangan yang kita ambil dari ABK mereka (pelaku) ini adalah bapak anak dan juga paman, jadi keluarga dekat semua," Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban kepada Kompas.com, Jumat (23/8/2019).
Silaban menambahkan, dari keterangan sejumlah ABK, dua pelaku telah mengikuti pelayaran dengan kapal tersebut ke wilayah perairan Aru sebanyak dua kali.
Sedangkan satu pelaku baru pertama kali mengikuti pelayaran dengan kapal tersebut.
"Kalau anak dan bapak sudah dua kali trip dengan kapal itu ke sini tapi kalau pamannya itu baru pertama kali," katanya.
Aksi pembunuhan di KM Mina Sejati rupanya direncanakan sebelumnya oleh salah seorang pelaku bernama Ferry Dwi Lesmana.
Dikutip dari Kompas, pembunuhan bermula dari perkelahian antara Ferry dan salah satu ABK lainnya saat sedang memancing cumi dari atas kapal tersebut.
Baca: Mulai Terungkap, Beginilah Awal Persitiwa Hingga Terjadinya Pembantaian di Atas KM MIna Sejati
Perkelahian di antara keduanya dipicu lantaran tali senar milik kedua ABK saling terkait.
Setelah kejadian itu, wakil kapten kapal yang tidak disebutkan identitasnya kemudian memarahi Ferry dan rekannya itu.
Wakil kapten juga enggan bertegur sapa dengan kedua ABK tersebut selama berhari-hari lamanya.
Dari kejadian itu, Ferry kemudian marah dan mulai menyimpan dendam hingga pada akhirnya dia merencanakan aksi pembalasan.
