Berita Riau
Warga Desa Pelosok Kampar Riau Sulit dan Mahal Beli Elpiji 3 Kg, Bisa Rp 40 Ribu Per Tabung
Warga sejumlah daerah pelosok desa di Kabupaten Kampar masih merasakan kelangkaan dan harga yang mahal untuk elpiji 3 kilogram.
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Di sejumlah daerah pelosok desa di Kabupaten Kampar masih merasakan kelangkaan dan harga yang mahal untuk elpiji 3 kilogram.
Seperti diungkapkan Parizal. Warga Desa Mentulik Kecamatan Kampar Kiri Hilir ini mengaku masih sulit mendapatkan si tabung melon di tempatnya.
Bahkan akibat kelangkaan ini harga dari bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga ini baru bisa didapat dengan harga Rp 30 ribuan.
Menurutnya di Desa Mentulik gas elpiji didapat dari para pengecer di kedai.
"Di Pangkalan elpiji 3 kg seringkali habis. Karena itu gas elpiji yang didapat mahal harganya," katanya, Minggu (1/9/2019).
Ia mengatakan, elpiji 3 kg dipergunakan untuk banyak kebutuhan. Selain memasak, juga untuk kebutuhan bahan bakar perahu untuk mencari ikan sebagai mata pencaharian sehari-hari.
"Kita tentunya berharap distribusi elpiji di kampung kami jadi lebih banyak lagi dan harga yang di dapat bisa lebih murah lagi," harapnya.
Kelangkaan elpiji 3 kg juga dirasakan Rasyid warga Kampar Kiri Hulu. Ia mengaku sulit mendapatkan elpiji dengan harga yang terjangkau.
Ia mengatakan, pernah mendapatkan elpiji dengan harga mencapai Rp 40 ribu per tabung.
Di Desa Gajah Bertalut lumayan sering terjadi kelangkaan elpiji.
"Kalau beli eceran dari kedai tentu harganya jadi lebih mahal," ungkapnya.
Ia berharap elpiji 3 kg yang menjadi kebutuhan pokok rumah tangga bisa lebih mudah lagi didapat.
Manager Communication and CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo mengatakan akses dan ketersediaan elpiji 3 kg memang menjadi perhatian utama Pertamina.
Di tahun 2019 tengah digalakkan Pertamina untuk distribusi elpiji 3 kg ini lewat program satu pangkalan satu desa.
Ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan distribusi elpiji hingga ke pelosok.
Roby menjamin jika pangkalan ada setiap desa, masyarakat akan mendapatkan harga elpiji 3 kg sesuai dengan rentang Harga Eceran Tertinggi (HET).
Ia mengatakan, kasus yang terjadi selama ini masyarakat membeli dari pengecer sehingga mendapat harga jauh di atas HET.
Disampaikan untuk Kabupaten Kampar saat ini terdapat 10 agen besar elpiji dan 518 pangkalan. Dari total 252 desa di Kabupaten Kampar terdata 186 desa diantaranya sudah ada di tiap desa. (Tribunpekanbaru.com/ikhwanul rubby)
