Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ahok Didorong Jadi Menteri Kabinet Jilid II Jokowi Gantikan Syafruddin, Ada Juga Nama Irma Suryani

Ahok diusulkan jadi menteri lantaran disebut-sebut tokoh yang punya etos kerja demi kepentingan rakyat.

Kolase foto Bripda PND/instagram BTP
Bripda Puput Nastiti Devi dan ahok 

Ahok diusulkan jadi menteri lantaran disebut-sebut tokoh yang punya etos kerja demi kepentingan rakyat.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) alias BTP diusulkan masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Ahok didorong untuk menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

Nama Ahok diusulkan 20 organisasi relawan dalam perhelatan Konvensi Kabinet Jilid II Harapan Rakyat.

"Basuki Tjahaja Purnama sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi," ujar Ketua Pelaksana, Adi Kurniawan dalam konferensi pers di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2019).

Selain mengusulkan nama Ahok, nama Irma Suryani Chaniago pun diusulkan menjadi Menteri Ketenagakerjaan, Eva Kusuma Sundari sebagai Menteri Koperasi dan UMKM, Suprapto untuk Menteri Perhubungan, dan Abdul Razak Wawo sebagai Menteri BUMN.

Baca: Pakaian Dalam Via Vallen Ternyata Sering Dipakai Pembantunya, Ini Yang Dirasakan Via Sesudahnya

Selanjutnya, ada nama Firman Jaya Daeli yang didorong menjadi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Moeldoko menjadi Menko Polhukam, dan Sri Mulyani untuk posisi serupa sebagai Menteri Keuangan.

Adi menjelaskan, Konvensi dari himpunan para relawan dimaksudkan sebagai wadah bagi para tokoh yang dianggap layak dan punya kompetensi mengisi jabatan strategis kabinet kerja Jokowi-Ma'ruf untuk mengarungi roda pemerintahan lima tahun mendatang.

Hasil sementara konvensi ini diharapkan mampu melahirkan sosok menteri yang punya etos kerja demi kepentingan rakyat.

"Agar kelompok relawan tidak selalu menjadi penonton dalam penyusunan kabinet. Serta menjadi fasilitator supaya para tokoh yang mempunyai kapasitas dan dedikasi tinggi, yang ingin serta siap menjadi pembantu presiden," ucap dia.

Adapun sejumlah organisasi relawan Jokowi-Ma'ruf yang terverifikasi TKN turut andil melaksanakan Konvensi ini diantaranya, Barisan Relawan Nusantara (Barnusa), Barisan Tameng Rakyat Indonesia (Batara Indonesia), Forum Bersama Masyarakat Cinta Tanah Air (Forbes Sematta), Sedulur Pakde, Satria Andal Nusa My President, dan Gerakan Masyarakat Sadar Sehat (Germass).

Baca: ANJING Majikan Terkam Pembantu Wanita Hingga Tewas, Korban Luka Parah di Organ Vital

Berikut juga Relawan Kelompok Masyarakat Jakarta (RKM Jakarta), Pendorong Cerdas Pancasila (PCP), Forum Komunikasi Kita Pancasila (FKKP), Rumah Bhinneka Tunggal Ika (RBTI), Patriot Pendukung Presiden (Papres), Barisan Penggerak Rakyat Jokowi-Amin (Barak Join), Wirid Qolbi Menangkan Jokowi (WQMJ), Garuda Indonesia Jaya (GIJ), Mutiara Bangsa (MB), Barisan Nasionalis Pancasila (BNP), Jaringan Laskar Nusantara (JLN), Sahabat Jokowi Nusantara (SJN) dan Relawan Jokowi 2 Periode (RJ2P).

Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan tidak mungkin dirinya menjadi menteri dalam kabinet Jilid II Jokowi.

Ia mengaku banyak dibenci ibu-ibu pasca menceraikan Veronica Tan dan menikahi Puput Nastiti Devi.

Hal itu terlontar dari Ahok ketika menjawab pertanyaan soal kemungkinannya menjadi menteri kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut Ahok, dirinya yang pernah terjerat kasus hukum akan sulit menjawab sebagai menteri.

Ahok bahkan menyebut dirinya sudah 'cacat' di negaranya.

"Saya tidak mungkin jadi menteri, saya kan sudah cacat di Republik ini."

"Bukan pesimistis, tapi saya memberi tahu fakta dan kenyataan," kata Ahok usai acara penghargaan Roosseno Award di Jakarta seperti dilansir Tribunstyle.com dari Kompas.com pada Senin (22/07/2019).

Baca: Tak Rela Ceweknya Pulang Ke Medan, Pemuda Malaysia Ini Laporkan Ceweknya Bawa Bom Ke Bandara

Ahok menyebut namanya tidak lagi harum sebelum dirinya terjerat kasus hukum.

Diketahui Ahok pernah mendekam dua tahun di penjara karena terbukti bersalah atas kasus penodaan agama.

Tidak hanya karena kasus itu, Ahok merasa keputusan dalam kehidupan pribadinya juga berpengaruh pada persepsi publik.

Ahok merasa sudah tidak populer lagi di mata ibu-ibu karena perceraian dan pernikahan keduanya.

"Orang mayoritas beragama sudah mencap saya penista,"

"Masyarakat kelas menengah terutama ibu-ibu marah karena urusan perceraian saya dan pernikahan saya."

"Kalau di gereja saja, semua lihat saya kayak saya ini sesat," kata Ahok.

Ahok mengaku ke depan tetap ingin membantu rakyat dengan caranya sendiri.

Dia ingin menjadi pembawa acara di stasiun televisi.

Ahok berharap keinginannya menjadi host tidak dihalang-halangi.

"Host saya jangan ditahan-tahan lagi, jadi host, ya ngelawak lah, saya nyanyi agak lumayan, lah," canda Ahok.

Sebelumnya diberitakan bahwa Ahok akan tampil pada talkshow bertajuk 'BTP Menjawab'.

Sedianya acara itu bakal tayang di MetroTV tetapi gagal tayang perdana pada Kamis (11/7/2019).

Pemimpin Redaksi MetroTV Don Basco Selamu tidak mau menjelaskan penyebab program 'BTP Menjawab' tidak ditayangkan.

Dia hanya menjawab poster BTP Menjawab bukan poster resmi yang dikeluarkan redaksi MetroTV.

"Itu kan bukan promo resmi Metro TV."

"Itu flyer untuk teman-teman di pengiklan, itu viral. "

"Jadi, kami memang memutuskan untuk tidak tayang saja," kata Don Bosco.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahok BTP Didorong Jadi Menteri PAN-RB Dalam Kabinet Jokowi-Ma'ruf, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/09/02/ahok-btp-didorong-jadi-menteri-pan-rb-dalam-kabinet-jokowi-maruf?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved