Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Diusir Istri dan Anak dari Rumah, Istri Kades Turun Tangan Bujuk Muhammad Kembali Pulang

kini Muhammad dan ibunya yang sebelumnya bersikeras tak mau pulang akhirnya mau kembali ke desa setelah dibujuk.

Editor: Muhammad Ridho
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
SUAMI DIUSIR ISTRI - Ratna (kanan), istri Kepala Desa Pipa Putih bersama Muhammad dan ibunya, Solha, Kamis (13/11/2025) petang. Ratna mengungkap bagaimana upayanya memohon Muhammad mau kembali pulang ke desa setelah merasa diusir anak dan istrinya gegara merawat ibu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kisah seorang suami di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan tengah viral di media sosial gara-gara ia diusir istri dan anaknya.

Pria bernama Muhammad itu mengaku diusir karena memilih merawat sang ibu yang telah lanjut usia.

Mereka akhirnya memutuskan tinggal di Yayasan Bagus Mandiri, Palembang.

Namun kini Muhammad dan ibunya yang sebelumnya bersikeras tak mau pulang akhirnya mau kembali ke desa setelah dibujuk.

Mereka juga menempati rumah baru yang bukan bersama istri dan anak Muhammad.

Baca juga: Pengakuan Suami yang Diusir Istri dan Anaknya dari Rumah, Gegara Pilih Merawat Ibunya

Istri Kades Bersimpuh saat Membujuk

Sosok yang membujuk Muhammad agar kembali ke kampung halaman adalah Kepala Desa Pipa Putih, Efendi Gozali beserta istri, Ratna.

"Waktu mereka keluar dari kamar di yayasan itu dan bertemu kami, saya sedih sekali," kata Ratna, dikutip dari Tribun Sumsel, Sabtu (15/11/2025).

Ratna mengatakan, ia tak tega melihat keadaan Muhammad dan Solhah, warganya tak seharusnya berada di yayasan.

"Ibu Solhah sudah tua, umurnya 95 tahun. Pak Muhammad usia 53 tahun. Keduanya kabur ke yayasan karena diusir dan di situlah membuat dada saya sesak, sakit rasanya," ungkap Ratna.

Saat dijumpai di yayasan, Muhammad sempat berucap tak ingin kembali ke rumah karena sudah tak tahan dengan perlakuan istri dan anaknya.

Kepada Efendi dan Ratna, Muhammad mengatakan ingin tetap berada di yayasan.

Perkataan Muhammad itu membuat Ratna menangis dan bahkan bersimpuh di hadapan dua orang itu.

"Saya bilang ke Pak Muhammad, 'Bapak harus tetap kembali. Kami mohon'. Untuk tempat tinggal dan kebutuhan sehari-hari, Insya Allah ada jalan dan pasti sama-sama kita usahakan," tutur Ratna seraya menitikkan air mata.

Tinggal di Rumah Baru dari Swadaya Warga

Setelah dibujuk, akhirnya Muhammad dan Solhah bersedia kembali ke Desa Pipa Putih, namun tak kembali ke rumah istri.

Kedua orang itu segera menempati rumah baru yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat desa setempat.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved